BAB 6

1.2K 171 21
                                    

Pernikahan Kai dan Krystal, akan dilaksanakan seminggu lagi, semua media terus memperbincangkan tentang pernikahan dari putra pengusaha ternama dan putri pengusaha ternama.

Pernikahan Kai dan Krystal bisa dikatakan mendadak, karna Kai sendiri lah yang memutuskan untuk menikahi Krystal secepatnya.

Kai maupun Krystal, sudah tidak perlu memikirkan apapun, gedung pernikahan dan segala sesuatunya telah di urus, surat undangan telah di bagikan, mereka berdua hanya tinggal fitting baju.

Fitting baju pun sekarang telah mereka laksanakan. Mereka fitting baju di butik milik keluarga Jung, Jung Butik. Jessica lah yang turun tangan mendesain baju untuk pernikahan putrinya sendiri, dan hasilnya pun sangat amat menakjubkan.

Gaun hasil rancangan Jessica tampak begitu indah dikenakan oleh Krystal, bahkan Kai yang melihatnya pun, tak mau berkedip melihatnya.

Gaun berwarna putih itu tampak sederhana tapi terlihat sangat mewah, dengan ekor panjang di belakangnya, dan hiasan-hiasan berliat di setiap tempat tertentunya.

"Kau cantik sayang." Jessica memuji anaknya.

"Tentu saja eomma, aku anakmu," kata Krystal bangga.

Jessica tersenyum, lalu matanya beralih menatap Kai yang tampak gagah juga dengan setelah jas putihnya. "Kau tampan sayang." Puji Jessica. "Apa sebaiknya kita melalukan pre-wedding?"

"Tidak." Krystal langsung menolak. Ia benar-benar tak sudi harus berfoto bersama Kai, dan berdekatan bersama Kai. Krystal lebih baik mati dari pada harus melakukan semua itu.

"Aku rasa juga begitu eomma, tidak usah." Kai menyetuji, Kai tak mau terlalu memaksakan Krystal, itu hanya akan membuat Krystal semakin membencinya, dan Kai tak mau itu terjadi.

***

Seulgi sedang di sebuah cafe seorang diri. Kepalanya pusing memikirkan rencana bagaimana agar pernikahan Krystal dan Kai batal. Tapi Seulgi rasa semua itu tidak mungkin, ia sekarang harus memikirkan caranya bisa pergi bersama Krystal ke Amerika dan hidup bahagia di sana.

Krystal dan Seulgi adalah dua orang yang tersakiti dan saling menyemangati, mereka tak mau berpisah. Seulgi dan Krystal sudah tak mau lagi terperangkap dengan omong kosong laki-laki. Mereka sudah memutuskan tak akan pernah tertarik kepada laki-laki, apalagi yang bajingan seperti Kai.

"Oh, kau melamun cantik."

Seulgi menatap laki-laki yang ada di hadapannya. Seulgi tahu betul siapa laki-laki itu. Park Chanyeol, seorang anak dari pemilik stasiun tv terkenal di Korea. Yang membuat Seulgi heran, untuk apa dia duduk di hadapan Seulgi?

"Mau apa kau?" Seulgi bertanya dengan ketus.

Chanyeol tersenyum, senyumnya sangat manis dan sangat lucu, ia seperti bayi. "Menemanimu, tentu saja. Kau tampak pusing," jawab Chanyeol.

"Aku tak butuh di temani, pergi dari sini." Seulgi mengusir.

Chanyeol menyeringai menatap Seulgi. "Kau tak mau bersenang-senang bersamaku Seulgi?" Tanya Chanyeol.

"Aku tak tertarik."

"Kau tak tertarik kepada laki-laki tampan sepertiku? Atau lebih tepatnya kau memang tak tertarik kepada laki-laki?"

Seulgi langsung menatap Chanyeol tajam. Sial! Nada suara Chanyeol terdengar jika ia mengetahui sesuatu.

"Apa maksudmu?"

Chanyeol tertawa pelan. "Kau pikir aku tak tahu tentangmu Seulgi?" Chanyeol berdiri dari duduknya, lalu mencondongkan tubuhnya kepada Seulgi. "Kau, dan Krystal."

Seulgi terdiam. Sial! Darimana Chanyeol tahu? Seulgi yakin ini gara-gara Kai, karna Seulgi tahu Chanyeol bersahabat baik dengan Kai.

"Sial!" Seulgi mendengeus.

Chanyeol tersenyum penuh kemenangan, lalu kembali menjatuhkan bokongnya di kursi, melipat tangannya, dan kakinya, tersenyum menatap Seulgi yang tampak gelalapan.

"Aku rasa ini akan menjadi berita yang bagus jika aku jadikan berita di stasiun tv ku. Putri dari agensi besar KangEntertain menjalin tali kasih dengan putri dari pengusaha besar di Korea. Bukan kah bagus?" Chanyeol tersenyum miring.

Seulgi mengepalkan tangannya, dia tak bisa membayangkan jika Chanyeol benar-benar akan menjadikan ini sebuah berita. "Hentikan omong kosongmu itu." Seulgi bangkit dari duduknya, berniat pergi tapi Chanyeol menahannya.

"Jika kau pergi dan tak menuruti apa yang aku mau, aku pastikan berita itu akan menyebar hari ini juga." Chanyeol mengancam.

"Apa yang kau inginkan sebenarnya?" Seulgi melepaskan tangannya dari genggaman Chanyeol, lalu menatap Chanyeol.

Chanyeol bangkit dari duduknya, memasukkan kedua tangannya di saku celana, mencondangkan kepalanya ketelinga Seulgi. "Kau."

"Aku tak mau."

Chanyeol tersenyum menatap Seulgi. "Kau mau berita ini di sebar?"

"Sial! Apa yang kau inginkan Park Chanyeol?"

"Aku sudah bilang kau Seulgi. Kau harus menuruti apa yang aku mau."

***

Krystal terheran melihat Seulgi yang masuk kedalam kamarnya dengan wajah kesal. "Ada apa dengan dirimu Seul?" Tanya Krystal begitu Seulgi ikut duduk di sofa di sebelahnya.

Seulgi membuang nafasnya kasar. "Aku di ancam. Oleh Park Chanyeol," jawab Seulgi.

"Bagaimana bisa?" Tanya Krystal.

"Chanyeol tahu semuanya Krys, tentang kita dan hubungan kita," jawab Seulgi.

Krystal terdiam, mengapa masalah begitu banyak menghampiri hubungannya dan Seulgi.

"Apa katanya?" Tanya Krystal.

"Aku harus menuruti semua permintaannya, atau tidak dia akan menjadikan ini sebuah berita," jawab Seulgi.

"Sial!"

"Aku harus bagaimana?" Tanya Seulgi.

"Terima saja. Ini untuk hubungan kita Seul." Krystal memeluk Seulgi. "Hubungan kita tengah di uji Seul."

Seulgi membalas pelukkan Krystal. "Ya, kita harus kuat. Aku mencintaimu Krystal."

"Aku juga mencintaimu Seulgi."

Continue

HATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang