Seulgi terbangun dari tidurnya saat sebuah kecupan hangat mendapat tepat di bibiranya. Dalam hati Seulgi mengumpat, siapa yang berani mencium bibirnya dengan tiba-tiba. Dan siapa juga yang berani mengganggu tidur nyenyaknya ini.
Seulgi lalu membuka matanya, dan yang pertama kali ia lihat adalah Chanyeol yang sedang tersenyum manis ke arahnya. Seulgi benar-benar kaget saat melihatnya, tetapi di detik berikutnya, Seulgi langsung menutup seluruh tubuhnya dengan selimutnya.
Dalam hati Seulgi bertanya-tanya, siapa yang membolehkan Chanyeol masuk kedalam kamarnya, jika orang tuanya Seulgi benar-benar tak percaya itu.
"Ayolah sayang bangun, kita harus pergi," kata Chanyeol.
Seulgi mendengus, lalu membuka kembali selimutnya, dan langsung bangun. "Siapa yang mengizinkanmu masuk?" Tanya Seulgi sinis.
Chanyeol tersenyum seraya memasukan kedua tangannya kedalam kantong celana hitamnya. "Tentu saja orang tuamu Seulgi," jawab Chanyeol.
Seulgi kembali mendengus kesal. Kenapa orang tuanya bisa mengizinkan Chanyeol masuk. Apa sebenarnya sihir yang dimiliki Chanyeol sehingga Chanyeol bisa mendapat izin dari orang tuanya.
Merasa masih tak percaya, Seulgi langsung bangkit dari duduknya, dan langsung pergi di ikuti Chanyeol di belakangnya.
"Eomma!" Seulgi berteriak lantang ke dapur, dan mendapati orang tuanya tengah menikmati sarapan pagi.
"Bisakah kau tidak berteriak di pagi hari sayang," kata Taeyeon kepada anak semata wayangnya.
"Kenapa eomma dan appa memberi izin Chanyeol untuk masuk kedalam kamarku?" Seulgi berucap kesal seraya melirik Chanyeol yang sudah berdiri di sebelahnya.
"Apa yang salah sayang? Dia kekasihmu kan?" Hecchul mengangkat sebelah alisnya.
Seulgi menatap Chanyeol tajam. Chanyeol benar-benar keterlaluan menurutnya. Bagaimana bisa ia berkata kepada orang tuanya jika dia adalah kekasihnya. Oh yang benar saja kekasihnya itu Krystal Jung, bukan Park Chanyeol.
***
Krystal memasukan potongan roti terakhirnya kedalam mulut, ia lalu mengunyahnya dan menelannya, setelah itu meneguk susu coklatnya hingga habis.
"Aku akan pergi ke rumah eomma," kata Krystal.
Kai yang sedang menikmati sarapan paginya langsung menatap Krystal, merasa heran, karna biasanya istrinya akan pergi kemanapun dengan sesuka hatinya tanpa berkata apapun kepada dirinya.
Kai memilih tak menanggapi, ia kembali melanjutkan memakan sarapannya hingga habis. Setelah itu meneguk tehnya, dan langsung berdiri memakai jasnya, lalu pergi.
Krystal merasa jengkel, yeah sangat amat jengkel, bagaimana bisa Kai seperti itu kepadanya, Kai tak seperti bisanya, ini benar-benar berbeda.
Tapi Krystal tak ambil pusing, ia lalu pergi menuju kamarnya untuk bersiap-siap karna hari ini sebenarnya ia tidak akan pergi kerumah orang tuanya, tetapi akan pergi bersama Seulgi.
***
"Apa Chanyeol masih terus mengganggumu?" Tanya Krystal kepada Seulgi yang saat ini tengah tidur di atas pahanya.
Seulgi mengangguk pelan manatap mata Krystal. "Tapi aku berusaha menghindarinya," jawab Seulgi.
Krystal hanya diam, tangannya mengelus rambut panjang Seulgi dengan lembut. Krystal dan Seulgi saat ini tengah berada di ruang kerja Seulgi yang terkunci agar tidak ada yang masuk.
"Bagaimana dengan Kai?" Tanya Seulgi.
Krystal menghentikan gerakkan tangannya, lalu membuang nafasnya pelan. "Aku tak tahu, dia begitu dingin tadi pagi. Tapi bukannya itu bagus?" Kata Krystal tersenyum.
Seulgi ikut tersenyum, tangannya mengelus lembut pipi Krystal. "Sepertinya kau telah berhasil membuatnya menjauh sayang," kata Seulgi.
Krystal tersenyum dengan bangga, walau sebenarnya ada sedikit ketidak relaan dalam hatinya ketika Kai bersikap dingin kepadanya.
"Kapan kita pergi ke Amerika?" Tanya Krystal.
Seulgi lalu merubah posisinya menjadi duduk, ia lalu menatap Krystal dan menggengam tangan Krystal. "Kita sudah merencanakan, dan semua itu tinggal kita jalankan sesuai rencana sayang. Kau tak perlu khawatir tentang apapun." Seulgi lalu mengecup punggung tangan Krystal.
Krystal tersenyum, ia lalu memeluk Seulgi. "Aku benar-benar rindu saat-saat seperti ini," kata Krystal.
"Kau pikir aku tidak."
Krystal lalu melepas pelukannya saat mendengar ponselnya berdering, ia lalu segera mengambil ponselnya di dalam tas, dan segera membaca pesan yang masuk.
From: Kai
Jadi, apakah kau lupa jalan kerumah orang tuamu?Krystal benar-benar kaget membaca isi pesan Kai.
"Ada apa?" Tanya Seulgi.
"Kai sepertinya tahu jika aku tidak pergi ke rumah orang tuaku. Dan sepertinya aku harus segera pergi ke sana," kata Krystal panik.
"Lalu kenapa kau begitu panik?" Tanya Seulgi.
"Bukankah kau berkata jika kita tidak boleh terlihat bersama di hadapan Kai, agar dia tak mencurigai kepergian kita nanti?" Tanya Krystal.
"Oh iya aku lupa. Pergilah." Seulgi mengecup kilat bibir Krystal.
Krystal tersenyum. "Sampai jumpa sayang." Krystal mengecup kilat bibir Seulgi lalu segera pergi.
***
Kai tengah berbaring di atas tempat tidur Krystal. Saat ini ia tengah berada di rumah mertuanya. Kai ingin sekali melihat reaksi istrinya saat mengetahui ia berada di kamarnya.
"Kai."
Kai menoleh, ia mendapati Krystal di ambang pintu, Krystal lalu masuk dengan wajah kagetnya dan menutup pintu.
"Kenapa kau bisa ada di sini?" Tanya Krystal.
Kai tertawa pelan, ia lalu mengubah posisinya menjadi duduk di pinggir kasur, matanya menatap Krystal. "Kau berbohong, aku cukup tahu," kata Kai.
"Apa pedulimu," kata Krystal ketus.
Kai lalu bangkit, ia menghampiri Krystal. "Kau bertemu dengan Seulgi?" Tanya Kai.
"Bukan urusanmu," jawab Krystal ketus. "Ada apa kau kemari?" Tanya Krystal.
"Hanya ingin memberitahumu, jika aku akan berangkat ke Jeju besok dan tinggal di sana selama beberapa bulan," jawab Kai.
"Ya bagus sekali," kata Krystal tak peduli.
"Dan kau akan ikut bersamaku," ucap Kai dengan tegas.
Krystal menatap Kai tajam. "Kau tidak bisa memutuskan aku ikut denganmu atau tidak," kata Krystal.
"Kau akan ikut denganku, menemaniku di sana selama beberapa bulan. Karna aku tak akan meninggalkanmu di sini bersama Seulgi!" Kata Kai penuh penekanan.
"Tidak!" Krystal marah.
"Kau tak akan bisa menolak Krystal Kim. Karna aku membawamu atas persetujuan orang tuamu. Dan jika kau tak mau, aku bisa mengerahkan semua pengawal untuk menyeretmu," kata Kai santai ia lalu pergi keluar meninggalkan Krystal.
"Sialan!" Umpat Krystal.
Continue
KAMU SEDANG MEMBACA
HATE
Fiksi Penggemarsebuah luka yang dalam, yang menimbulkan luka yang lebih mendalam. By arcadian_kaistal (T)