BAB 5

1.3K 188 38
                                    

Dengan segenap keberaniannya, Krystal melangkahkan kakinya menuju ruangan Kai. Tapi sebelum benar-benar memasuki ruangan Kai, Krystal lebih dulu bertanya kepada sekretaris Kai. Dan setalah di zininkan masuk, barulah Krystal masuk.

Tanpa mengetuk pintu, Krystal langsung membuka pintu dan masuk kedalam. Dan ketika Krystal masuk, ia langsung melihat Kai yang tengah duduk di kursinya menatap kearahnya.

 Dan ketika Krystal masuk, ia langsung melihat Kai yang tengah duduk di kursinya menatap kearahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tahu kau akan datang." Kai bersuara.

Krystal menggigit bibir bawahnya. "Ada yang harus aku katakan," kata Krystal.

Kai tersenyum, ia masih duduk dengan nyaman di kursinya menatap Krystal. "Duduklah." Titah Kai.

Krystal mengabaikan Kai yang menyuruhnya untuk duduk. "Kau yakin ingin menikahiku Kai?" Krystal bertanya.

Kai heran, dengan seketika Kai bangkit dari duduknya, lalu menghampiri Krystal. "Apa maksudmu. Tentu saja aku yakin sayang. Aku berpikir aku akan main-main?" Kai menatap Krystal.

Krystal balas menatap Kai, lalu tersenyum meremehkan. "Apa kau masih ingin menikahiku setelah aku berkata kalau aku ini penyuka sesama jenis?" Tanya Krystal.

Kai terdiam. Ia tak percaya, Krystal tak mungkin menyukai sesama jenisnya, yang benar saja, Krystal cantik dan banyak laki-laki menyukainya, jadi tak akan mungkin. "Kau bercanda? Aku tak percaya sama sekali."

Krystal tersenyum. "Aku lesbi Kai. Aku dan Seulgi, kami pacaran." Ungkap Krystal.

Kai merasa dirinya berhenti bernafas. Ini tak mungkin, Krystal tak mungkin lesbi. Kai tak percaya.

"Kau mau aku menghubungi Seulgi untuk bukti?" Tanya Krystal.

Kai tertawa pelan. "Kau pikir aku benar-benar percaya sayang? Kau bisa saja telah merencanakan ini dengan Seulgi untuk membatalkan pernikahan ini."

"Kau pikir aku bohong. Tidak Kai. Aku berkata yang sesungguhnya, aku dan Seulgi kami memiliki hubungan lebih dari sahabat." Krystal berkata dengan sungguh-sungguh.

Kai tak tahu harus berkata apa lagi. Krystal berkata dengan sungguh-sunguh tak ada kebobongan di matanya.

"Kita akan tetap menikah. Aku tak peduli sekalipun kau mencintai Seulgi."

***

Setelah menemui Kai, Krystal kembali menemui Seulgi di rumahnya. Kepala Krystal terasa pusing, Kai tak mau menyerah untuk menikahinya.

Krystal membuka pintu kamar Seulgi, lalu masuk dan kembali menutup pintunya.

"Bagaimana?" Tanya Seulgi setelah Krystal duduk di kasurnya.

HATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang