"Jennie kan, pacar gue,"
Hening. Bobby dan Hanbin yang sebelumnya berebut gorengan terdiam, bahkan Jinan dan Taeyong yang awalnya mulai tak peduli dengan pembicaraan konyol mereka menatap Ten lekat, terutama Jaewon yang menatap Ten dengan mulut terbuka dan mata yang melebar.
"Tapi boong,"
Dengan puasnya, Ten tertawa terbahak-bahak sambil terus memegang perutnya yang mulai terasa sakit dan tangan yang lain menghapus air mata yang juga mulai menetes.
"Bangsat, Ten,"
Untuk sementara mari berdoa untuk keselamatan Ten.
-0-
"Kan? Emang mulut sampah mereka tuh," celetuk Rose yang menatap gerombolan rusuh itu dari dekat pintu kelas bersama Lisa.
"Si Taeyong juga ngapain ikut-ikutan mereka sih? Dia kan salah satu yang normal di sini," sahut Lisa.
"Itu sih gara-gara si poniyem yang seneng banget mahoin Taeyong. Kesian Taeyong," jawab Rose sembari menatap Taeyong dengan tatapan kasihan.
"Bobrok deh tuh, ketua kelas kita," keluh Lisa.
"Si Jaewon kayaknya emang cuma mau menel doang ya nggak sih? Takutnya nanti si Jennie malah baper. Dia kalo lagi PMS kan gitu, baperan," Rose menatap Lisa menanyakan pendapat.
"Lah ya mana gue tau. Kan elo yang temenan dari jaman orok sama Jaewon,"
"Ya kan gue spekulasi bentaran. Abis itu gue nanya,"
"Yah gue juga mikir dia cuma menel. Apalagi dia mainnya sama Hanbin Bobby gitu kan. Paling php doang,"
"Curhat mbak?" Ledek Rose mengingat masa lalu Lisa.
"Cot," galak Lisa
-0-
Kim Jen
@.jnnkimJenniieeeee
Apaaaa?
Weh tumben cepet balesnya
Gue lagi megang hape.
Kenapa?Jen, kita kan satu sekolah kan
Tapi kenapa kita jarang ketemu?Soalnya lo anak IPS gue IPA
Gedung kelas kita bedaEH
Wah diem diem lo cari tau tentang gue ya?
Kemaren katanya lo ga kenal gue :3Pd
Jisoo yang bilang
Gue ga nanya dia cuma bilangYah
Kok gitu
Eh wait. Jisoo?
Manajer tim basket itu?Hoo
Lah
Paan?
Bentar ya beb
Dih.
"WOY ROSE!" seru Jaewon pada gadis berambut panjang yang sedang mencuri kesempatan tidur ketika kelas sedang tak ada pelajaran.
"HEH APAAN?!" Rose yang terkejut karena tidurnya diganggu langsung menoleh mencari sumber suara.
"Di sini bego," Jaewon menoyor kepala Rose yang masih berada di ambang kesadaran.
"Anjir lo gue kan lagi tidur," keluhnya, "Apaan?"
"Lo pernah bilang lo punya 3 sohib cewek waktu SMP. Dan kalian berempat sama-sama masuk SMA ini. Sohib lo yang gue tau itu gue, Lisa sama Jisoo. Sisa satu lagi. Gue nggak mungkin salah satu dari 3 orang yang lo ceritain waktu itu. Karena satu, gue nggak satu SMP sama lo dan dua, gue cowok," Jaewon mulai berbicara.
"Apasih, Won? Kalo cuma mau ke Monas nggak usah mampir puncak dulu,"
"LAH. BERARTI YANG SATU LAGI SI JENNIE. LAH, IYA KAN ADA FOTO LO LAGI NGUPIL DI IGNYA JENNIE. BERARTI BENER JENNIE SOHIB LO JUGA DONG?!"
"Anjer. Berisik lo kayak ayam pasar," Rose mendorong kepala Jaewon yang tepat berada di depannya, "Iya emang. Napa lo?"
"Hehehehe," Jaewon mulai cengengesan, "Ros, lo kemaren bilang pengen piscok depan gang itu kan? Mau gue beliin nggak? Yang banyak juga nggak papa kok. Apasih yang nggak buat lo?"
"Jijik lo. Dasar ular. Mau apa lo?" Judes Rose.
"Hehehe, emang ya, kalo temen dari orok itu beda. Langsung memahami,"
"Cot. Buru bilang,"
"Bagi ID line Jennie dong,"
"Musnah dulu sono."
***
Garing anj :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Salah Orang
Fanfiction"Thanks, Jinan. Berkat lo, gue bisa gebet cecan." -Jaewon "Iya gue tahu gue bogel. Nggak usah dibilangin lagi." -Jennie Kadang kejadian memalukan emang malah ngasih berkah. Original pic © owner Edit © me Start : [280117] End : [250317]