Jennie ingin berteriak. Rasanya ingin meledak. Wajahnya terasa panas sekarang. Pipinya pegal karena dia terus tersenyum lebar. Kakinya terus menendang kesana kemari. Seprai kasurnya bahkan lepas sebagian karena tingkahnya.
"Jaewon apaan sih," pekik gadis itu dengan suara teredam bantal, "Jangan bikin gue baper, please,"
Dikepala Jennie, terus terngiang kata-kata Jaewon tentang cowok itu memintanya untuk berhenti jaim di depannya. Cowok itu bilang lebih menyukainya yang lebih lepas. Meski ada sedikit gangguan trio konyol itu sampai membuat Jaewon mencak-mencak saking jengkelnya.
Sebenarnya, Jennie juga tak pernah berlagak jaim di depan Jaewon. Jennie hanya tak bisa bersikap lepas pada orang yang dikenalnya. Jennie orang yang seperti itu. Tapi tadi, tanpa Jennie sadari dia sudah lebih santai di hadapan Jaewon. Kembali menjadi dirinya yang penuh cerita seperti yang biasa sahabat-sahabatnya lihat.
Mungkin karena Jaewon adalah orang yang menyenangkan untuk diajak berteman. Hanya itu. Tidak mungkin lebih dari itu. Jennie merasa dia tidak boleh berpikir lebih dari itu. Atau dia akan jatuh untuk kedua kalinya. Karena seperti yang ibunya bilang, perlakuan spesial dan sekedar bersikap baik itu hanya beda tipis.
-0-
"Gitu ya. Jalan berdua nggak bilang-bilang,"
Jennie menoleh ke arah pemilik suara dan menemukan Jisoo dengan tangan menyilang di dada. Juga dua temannya yang lain berada di belakangnya dengan pose yang sama.
"Kalian ngapain? Posenya nggak usah kayak gitu. Kalian bukan Mean Girls," ujar Jennie menyebutkan judul film favorit mereka bertiga.
"Nggak usah ganti topik," Rose menatap Jennie dengan mata meruncing.
"Iya-iya, sori gue nggak bilang. Gue cuma, you know, berusaha nggak baper," jelas Jennie.
Ketiga temannya berubah menatapnya prihatin. Mengerti alasan dibalik sikap Jennie.
"Sori." Kata Lisa lirih. Lisa bisa merasakannya. Ketakutan yang sama dengan yang selalu dialaminya.
"Nggak papa, Lis. Beneran. Kemaren gue sama Jaewon cuma nonton terus makan terus pulang kok. Waktu makan Ten, Bobby sama Hanbin nyamperin," Jennie sedikit menyesal karena hanya mengatakan separuh kebenarannya. Tapi tak apa, melihat ekspresi ketiga temannya, mereka pun sudah tahu yang dikatakannya hanya sebagian dari yang terjadi. Mereka hanya diam. Menunggu Jennie menceritakan kelengkapan kisahnya.
-0-
"Lo tuh kelamaan, Won. Ini udah dua bulan. Lo bulan lalu cuma chatting sama ngobrol-ngobrol dikit. Terus lo baru ngajak Jennie pergi, kemaren. Keburu diembat orang Jennie-nya," Ujar Bobby kesal.
"Apasih, urusan gue juga," balas Jaewon sewot.
"Kalo lo kelamaan nanti gue yang ngambil," celetuk Hanbin santai. Mengundang pelototan dari Jaewon.
"Tapi," Ten membuka suara. Membuat keempat temannya menatapnya, "ngegebet Jennie itu emang kudu pelan-pelan,"
"Lo pernah ngegebet Jennie, Ten?" Serobot Jinhwan yang sedari tadi diam.
"Enggak lah, gila. Gue diamuk Lisa nanti. Gue kan juga tahu siapa aja yang ngedeketin Jennie," sangkal Ten cepat, "Jennie itu emang sering ragu-ragu. Dia takut kalo lo cuma sekedar baik sama dia. Jadi dia berusaha nganggep sikap lo itu cuma sopan santun as a friend. Lo harus bener-bener yakinin dia. Tapi, juga jangan kelamaan. Nanti keburu dia yakin kalo lo emang cuma baik bukan suka,"
Hening.
"Ten. Efek menelin Taeyong ternyata bikin lo jadi ke arah yang baik ya," komentar Hanbin.
"Kampret," Ten dan Taeyong yang sedari tadi hanya mendengarkan langsung menoyor kepala Hanbin dengan keras.
-0-
Line!
Jaewon: Angel
Jaewon: JennieQJennie: Alay Won 😂
Jaewon: Sori. Kebanyakan main sama ten efeknya gini
Jennie: Alay alay gitu banyak fansnya si ten
Jennie: Apalagi pas perform buat promosi klub pas mos kemarenJaewon: Lah iya bener. Adek kelas pada jejeritan heran gue
Jennie: Gimana ga jejeritan? Sebenernya si ten kalo lagi ngedance gitu ganteng. Apalagi waktu perform itu perutnya keliatan lagi. Gue aja ikut ikutan jerit
Jaewon: Cih
Jaewon: Cakepan gue kemana mana
Jaewon: Lirik dikit juga langsung pada naksir gueJennie: Gaya lo
Jaewon: Beneran jen
Jaewon: Minggu depan dehJennie: Apaan?
Jaewon: Ada tanding futsal sama SMA depan
Jaewon: Gue jamin gue jauh lebih ganteng dari ten. Nanti gue selebrasi perut gue keliatanJennie: Lah ngapain? Ten waktu itu aja ga sengaja
Jaewon: Ya tinggal gue ga sengajain lah
Jaewon: Pokoknya dateng ya lo
Jaewon: Gue buktiinJennie: Semangat banget buktiin gituan doang
Jaewon: Biar lo ingetnya kalo yang ganteng cuma gue
Jennie: Enak aja. Pak Tabi tuh cakep ga ketulungan. Lo ga bakal nyelip
Jaewon: Bodo. Cakepan gue.
Jennie: Pede
Jaewon: Iyalah. Buat dapetin lo tuh harus pede. Kalo ga pede dari dulu gue udah kabur duluan jen
***
Gue sering telat ya maafkan :")
Gue nulis ginian tapi sebenernya love life gue itu hanyalah butiran dancow
KAMU SEDANG MEMBACA
Salah Orang
Fanfiction"Thanks, Jinan. Berkat lo, gue bisa gebet cecan." -Jaewon "Iya gue tahu gue bogel. Nggak usah dibilangin lagi." -Jennie Kadang kejadian memalukan emang malah ngasih berkah. Original pic © owner Edit © me Start : [280117] End : [250317]