"Lo lama-lama kayak orang sakit jiwa, Won," celetuk Ten ketika dia, Jaewon, Hanbin, Bobby dan Jinan sedang makan bersama di kantin. Oh, jangan lupakan Taeyong juga bergabung dengan mereka yang tentu saja dengan paksaan Ten.
"Bodo." Singkat, padat, jelas. Jawaban dari Jaewon yang membuat Ten melengos, kini memilih mencomot nugget dari piring nasi goreng Taeyong yang berbuah jitakan cukup keras dari si pemilik nugget.
"Najis tau nggak, Won ngeliat lo senyum-senyum kambing kayak gitu. Lo beneran kepincut sama Jennie ya?" kini giliran Jinan yang bertanya.
"Tau deh," Jaewon hanya mengedikkan bahu. Membuat Jinan yang gantian melengos dan mencomot nugget lain dari piring Taeyong yang membuat tangan Taeyong terulur menjambak rambut Jinan.
"Lo kayaknya beneran kepincut deh, Won. Padahal awalnya cuma biar lo nggak tengsin-tengsin amat gara-gara salah orang. Gue bener kan?" Hanbin mencoba menebak tapi hanya di jawab dengan gumaman tak jelas dari Jaewon. Korban ketiga Jaewon, Hanbin, melengos dan mulai mengulurkan tangan hendak mengambil nugget terakhir Taeyong. Tapi sebelum tangannya menyentuh nugget itu, Taeyong langsung menggeram, "Lo ambil nugget terakhir gue, gue bacok lo pake garpu," Hanbin yang melihat kegarangan Taeyong hanya menelan ludah dan menggumam, "Ampun bos,"
Tak selang lama, rombongan Rose, Lisa, Jisoo dan Jennie memasuki kantin. Sibuk tertawa membicarakan hal-hal tak bermutu. Jaewon yang menangkap bayangan Jennie dari sudut matanya langsung menoleh. Dan saat empat cewek itu melewati mejanya, Jaewon spontan memanggil, "Jennie!"
Yang empunya nama langsung menoleh menatap Jaewon dengan mata lebarnya. Sedikit terkejut karena dipanggil tiba-tiba. Tapi, saat menyadari pemilik suara, sudut bibir gadis itu tertarik menampakkan senyum yang membuat lima cowok di hadapannya melongo.
Melihat keempat temannya yang terpukau pada senyum Jennie membuat Jaewon langsung menyadari bahwa dia harus segera menunjukkan batas agar keempat temannya tidak bergerak menyambar yang diinginkannya. Tangan Jaewon langsung menampar pelan pipi masing-masing temannya, menyadarkan mereka sambil berjalan ke arah Jennie.
"Hai, Jennie," sapa Jaewon sekali lagi.
"Hai. Kenapa?" balas Jennie.
"Gue kira lo nggak ngenalin gue. Kan kita nggak pernah ketemu," cetus Jaewon.
"Rose pernah bilang lo yang mana jadi gue tahu. Kenapa manggil gue?"
"Nggak papa. Cuma mau bilang, selamat makan siang, Jennieeee," ucap Jaewon dengan akhir kalimat yang sedikit dipanjangkan membuat teman-teman mereka yang menyaksikan memandang dengan wajah mual. Jennie hanya menanggapi dengan tawa kecil dan sebuah gumaman "dasar konyol" sambil berlalu bersama ketiga temannya.
Seperginya Jennie dan teman-temannya, Jaewon mendapatkan pandangan menyebalkan dari empat temannnya yang seolah mual dan tak lagi nafsu makan dengan makan siang mereka.
"Jijik, Won." Taeyong yang pertama beranjak dan pergi.
"Geli gue," giliran Ten yang pergi menyusul.
"Pengen muntah gue," Bobby tak mau hanya diam di tempat.
"Merinding gue," Hanbin yang menggeliat menggambarkan bulu kuduknya yang terus berdiri selama menonton aksi Jaewon tadi.
Satu persatu dari mereka pergi meninggalkan meja makan menyisakan Jinan yang menatap Jaewon dengan ekspresi datar yang dibalas dengan tatapan penuh harap dari Jaewon. Tapi, Jinan langsung berkata, "Dari mereka semua, yang paling nggak kuat sama tingkah lo tadi itu gue. Nista banget anjir," dengan begitu Jinan pergi meninggalkan Jaewon yang melengos kesal.
"Bulldog, lo semua,"
***
Ampun bos, ranknya Salah Orang turun :')
KAMU SEDANG MEMBACA
Salah Orang
Fanfiction"Thanks, Jinan. Berkat lo, gue bisa gebet cecan." -Jaewon "Iya gue tahu gue bogel. Nggak usah dibilangin lagi." -Jennie Kadang kejadian memalukan emang malah ngasih berkah. Original pic © owner Edit © me Start : [280117] End : [250317]