Jisoo, Lisa, dan Rose duduk di pinggir tempat tidur mengelilingi Jennie yang sibuk menangis dibalik selimut. Mereka kebingungan dengan apa yang harus mereka lakukan pada Jennie.
"Jen, udah, Jen. Dengerin gue deh," bujuk Rose tapi Jennie tak mau mendengar apapun. Satu-satunya yang bisa mereka lakukan hanya duduk di sana melihat Jennie terus menangis.
-0-
Jaewon menatap chatroom-nya dengan Jennie yang selama dunia hari ini sepi. Pesan terakhir yang tertera di ruang percakapan itu adalah pesan dari Jaewon yang sama sekali tidak dibaca oleh Jennie. Pesan terakhir yang tertera di sana hanya pesan terakhir yang dikirim Jaewon untuk Jennie semalam. Setelah ia memenangkan pertandingan.
Line!
Sat, 11 Feb
Jaewon: Angel
Jaewon: Kok lo ga dateng tadi? Gue tungguin padahal
Jaewon: Nyesel lo tadi ga ngeliat gue tambah ganteng
Jaewon: Tadi gue juga menang. Padahal gue mau selebrasi sama lo tapi elonya ga ada
9:40 PM
Jaewon: Beb?
11:55 PM
Yesterday
Jaewon: Angel?
Jaewon: Jen?
Jaewon: Jennie?
Jaewon: Udah bobo ya? Yaudah gnite, angel
8:00 PM
Pesan terakhir terdengar sedikit bodoh memang. Jennie pernah bilang dia tak pernah bisa tidur sebelum jam 11 malam karena dia memiliki semacam insomnia. Karena itu, Jaewon merasa ada yang aneh. Pasti ada sesuatu, itu yang dipikirkannya. Jaewon mencoba berpikir apa yang salah. Tapi tak pernah menemukan jawabannya. Tapi, setelah melihat gadis berambut panjang yang memiliki tawa melengking memasuki kelas, Jaewon mendapatkan sedikit pencerahan.
"Rose!" panggil Jaewon yang langsung beranjak dengan rusuh mendekati Rose. Rose memandangnya kesal. Dengan galak dia menjawab, "Apa lo?!"
"Buset mak galak bener," respon Jaewon yang terkejut.
"Cot, buru paan?" masih kesal Rose membalas sekenanya.
Jaewon menelan ludah. Jika Rose segalak ini, bukanlah hal yang tepat untuk menanyakan tentang masalahnya dengan Jennie. Atau dia harus berhadapan dengan grim reaper in disguise.
"Nggak jadi deh. Gue tadi cuma mau nanya Junhoe di mana. Tuh anaknya," buru-buru Jaewon menjawab asal sebagai alasan. Dia harus berterima kasih pada Goo Junhoe yang baru saja lewat di depan kelasnya karena ini kedua kalinya Junhoe menyelamatkan nyawanya.
Gagal dengan Rose, dia harus bertanya pada teman Jennie yang lain. Matanya mencari-cari sosok Lisa. Jaewon berjalan ke arah kebun belakang sekolah karena biasanya Lisa senang berada di sana mengurus beberapa tanaman. Tapi, bahkan sebelum Jaewon sampai di kebun belakang, ia melihat Lisa sedang mencak-mencak pada adik kelas yang kepalanya menunduk menatap lantai. Ketakutan karena diamuk seorang Lalisa Manoban.
Rose, coret. Lisa, coret pake spidol papan tulis. Batin Jaewon.
Yang terakhir, yang satu-satunya bisa dijadikan harapan adalah Jisoo. Jisoo mungkin kadang memiliki jalan pemikiran aneh dan sering bertingkah konyol. Tapi, menurut Rose dan Jennie, Jisoo adalah yang paling bijak di antara mereka. Jaewon harap, Jisoo tidak sedang berada dalam periodenya atau Jaewon bisa gila karena tak bisa menyelesaikan masalah apapun yang bahkan tidak diketahuinya dengan Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Salah Orang
Fanfiction"Thanks, Jinan. Berkat lo, gue bisa gebet cecan." -Jaewon "Iya gue tahu gue bogel. Nggak usah dibilangin lagi." -Jennie Kadang kejadian memalukan emang malah ngasih berkah. Original pic © owner Edit © me Start : [280117] End : [250317]