"Lu udah ngerjain tugas di papan tulis blom?" Dara membalikkan badannya ke arah meja Vera.
"Udah, barusan dapet dari yaya" Vera menyerahkan buku tugasnya.
"Gua nyontek dong," Dara menyalin tugasnya, kemudian seseorang memanggil namanya.
"Dar! Dara! Gue liat tugas dong," Pinta Ghina
"Hem, nih deh gue juga lagi mager nulis"
By the way, dari tadi pagi sampe jam pelajaran ke 7 itu jamkos. Ena kan.
Dan, anak cowok juga lagi pada di kantin. Makin ena buat tidur.
"Lah cowok cowok blom pada balik dari kantin?" Tanya Dara lagi.
Banyak nanya lu kuda.
"Udah tadi bentar, terus balik lagi ngambil apaan tu tau"
Suara hentakan hentakan kaki yang sangat banyak terdengar dipadu dengan suara berat khas cowok menuju kelas.
Jeng jeng...
Segerumpulan anak cowok balik lagi ke kelas dengan Rafif yang memimpin bersama Devan.
"Woi pip! Lu kaga ketauan cabut ke kantin?" Teriak Dara sambil mendongakkan kepalanya.
"Kagak lah, guee"
"Lah anying, giliran gue sama Vera yang cabut selalu ke-gep"
Bukannya mengerjakan tugas, Rafif malah mengajak temannya bermain.
"Bro maenan kuy,"
"Kuy la yakali ga kuy"
Semua anak cewek sibuk dengan dunianya, ada yang selfie selfie, baca novel, makan bekel, dengerin musik, rumpi rumpi cantik, dan ada juga yang baca alquran di saat suasana kayak gini.
Baca quran, man!
Perlu dilestariin nih orang kek gini.
Sedangkan anak cowok semuanya pada lagi mainam yang diusulin Rafif tadi, yaitu mainan ala ala manequinn challenge gitu.
Jadi, Rafif yang mimpin disini, terus dia ngasih aba aba gitu.. satu dua tiga, yang gerak gebukin. Dan mereka jadi patung gitu tuh semuanya nyampe lama lamaan, yang gerak duluan bakal dikeroyok gitu deh.
Seru loh, cobain aja wkwk:D
"Satu..dua..tiga, yang gerak gebukin" Aba aba Rafif terdengar, semua anak cowok diam tanpa gerak.
1detik.
2detik.
3detik.
4detik.
5detik.
6detik."YAA si tejo gerak!!" Teriak Ridho
Semua nya langsung tuh pada ngeroyokin Tejo, kasian kan sebenernya.
Udah selesai dikeroyokin, Dipa yang notabend nya sekretaris kelas teriak.
"WOI LU PADA BISA GAK SIH GAK USAH BERISIK!" Teriak Dipa
"Gak bisa" Sahut Rafif seenaknya.
Ni anak mulutnya minta disumpel aseton sumpah -dara
Mau dong disumpel aseton..kan ena -rafif.
Anak cowok yang lagi main merasa keganggu jelas lah mereka ngelawan.
"Sorakin ngga nih? Sorakin dongg" Aba aba Rafif
"WHOOOOOOA!!"
Tok tok..
Di depan pintu udah nampakin Bu Hera dengan muka marah.
"Siapa yang berisik berisik?" Tanyanya dengan ganas,
"Rafif buuuu!!" Sahut semuanya, tapi Dara yang paling kencang.
"Semuanya yang tadi mainan keluar sekarang!" Suruhnya sambil menatap Rafif sinis.
"Lah sekarang bu?!" Bantah Rafif
"Iya sekarang! Tunggu apa lagi? Cepetan"
Akhirnya semua anak cowok keluar kelas, sedangkan anak cewek mengintip lewat jendela.
Dilihatnya semua anak cowok sedang dihukum untuk membersihkan lapangan, tetapi sesekali mereka tertawa.
"AHAHAHAHA" Ketawa serentak itu terdengar jelas hampir di seluruh ruangan.
Reflek para anak cewek mengintip,
"Gebukin Rafif!!! Whoooaa!!" Teriakan Devan seperti toak masjid
Jelas saja, jarang jarang kan bisa gebukin cowok badboy sekolah.
Ternyata mereka lagi lagi malah melanjutkan game tersebut di tengah lapangan yang kemudian menjadi tontonan adik kelas.
*****
Setelah selesai menyelesaikan hukuman, pelajaran dimulai kembali.
Sekarang pelajaran PPKN, pelajaran yang dibenci hampir seluruh murid.
"Itu Rafif! Apa yang diributkan bersama Devan?!" Teriak guru PPKN sambil menunjuk ke arahnya.
"Ha? Saya bu?" Tanya Rafif memastikan.
"Iya! Sini maju kamu! Devan juga! Terangkan pelajaran yang saya terangi tadi"
Dengn santainya mereka berdua maju dengn baju yang setengah keluar dari dalam celana.
"Sekarang kalian terangkan materi hari ini"
Rafif buka suara, "ok karna saya yang mengajar, kalian semua boleh pulang" tangannya dimasukkan ke saku celana.
Devan disampingnya juga hanya memasang tampang cool.
Disisi lain, Dara dan Vera menutup mukanya dengan buku paket.
"Heh! Apa yang kamu ucap! Makin aneh aja ni anak. Duduk aja kamu sekarang!"
Teettt.. teett bel pulang sekolah akhirnya berbunyi.
*****
A/N
Words nya bertambah lah ya dikit

KAMU SEDANG MEMBACA
Darafif
Teen FictionRafif. Aneh, Bad Boy, tapi kayak ayam yang kalo dimajuin Dara selalu ciut. "Dihina tak tumbang, dipuji pun tak terbang" -itu sih prinsip gue, Rafif. ©2016 Tidak menggunakan EYD