Disini kita sekarang, Timezone.
Setelah selesai sesi foto foto nya, sesuai tujuan utama, kita ke Starbucks.
Karna buat ke Sturbucks, kita harus ngelewatin Toko Buku Gunung Agung.
"Pip masuk bentar yuk?" Ajak Dara sambil nunjuk ke Toko Buku.
"Bukannya tadi bilangnya abis foto foto kita langsung ke starbucks?" Jujur, Rafif benci melihat buku buku. Hm.
"Emang apa? Kapan aku bilangnya? Ayolah" Tadi yang ngomong siapa bangke.
Oke gue ngalah. Cewek selalu benar.
Dara bukan nerd, tapi dia akhir akhir ini jadi suka novel novel romance gitu.
"Mau nyari apa sih Dar?"
"Ituloh novel Revan dan Reina yang karya nya Bella"
"Ini bukan?" Rafif menunjuk ke arah rak buku trending.
"Nah ini, kok kamu bisa cepet gitu sih ketemunya?"
Orang dari tadi disini. Batin Rafif.
"Yuk ke kasir"
"Eh- Dar bentar deh.. omaygat ada juga disini album mitam?" Asal kalian tau, Rafif ini fanboy dan dia fanatik banget sama One Direction.
"Alah ngapain beli album nya sih? Beli di itunes juga ada" Oke Dara bukan fangirl bisa kalian lihat sendiri, karna dia lebih k-pop gitu apalagi oppa oppa korea gitu lah.
"Beda tau Dar,"
Setelah membayar semua belanjaan, Rafif seneng khan maen guys. Karna dia udah nyari kemana mana album Made In The A.M ini tapi selalu keabisan.
"Padahal tiap hari lu udah gue cekokin lagu lagu kpop tapi kenapa masih demen wandi sih?" Tanya Dara saat mereka sampai di Starbucks
"Karna separuh jiwaku terdapat di lagu lagu wandi" Yaksip Rafif mulai Alay.
"Eh btw gue suka lagu yang tadi malem lu nyanyiin, itu lagunya siapa dah?"
"Itu lagu wandi"
"Demi apa? Kok enak sih lagunya?"
"Iyalah, lagu wandi mana ada yang gak enak coba? Judulnya Night Changes"
"Bagi dong lagunya, kirimin lewat line yak"
"Halah tadi sok sok an gak suka"
"Bacot lu"
Kini mereka sudah memesan pesanan masing masing. Seperti biasa, Rafif memesan pesanannya sendiri begitupun dengan Dara.
Dasar cowok macam apa ini?!
"Cotton candy, atas nama siapa ini?" Tanya mbak mbak pelayannya sambil menyodorkan spidol kehadapan Rafif.
Ya, cotton candy emang minuman favorite nya Rafif banget kalo kesini.
"Mbak aja yang tulisin, atas nama mbak aja deh siapa?" Modus. Modal dusta.
Dara yang ikut mengantri dibelakangnya hanya memutarkan bola matanya seakan tidak mengenal siapa cowok yang ada dihadapannya.
Setelah pesanan sudah ada di atas meja, Dara dengan cepat mulai melahap semuanya,
"Dar, nyobain kopi lo dong" Pinta Rafif
"Bukannya lu udah sering minta ke gua yah?"
"Iya sih, ya biar terkesan sopan aja gua mintanya" Tangan Rafif menyambar ke arah kopi yang dipesan Dara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Darafif
Roman pour AdolescentsRafif. Aneh, Bad Boy, tapi kayak ayam yang kalo dimajuin Dara selalu ciut. "Dihina tak tumbang, dipuji pun tak terbang" -itu sih prinsip gue, Rafif. ©2016 Tidak menggunakan EYD