10 - tuhkan

3.4K 191 3
                                    

Author POV

Disini Dara sekarang, di dalam kamar yang sepi. Sambil memikirkan kejadian tadi sore.

Ini hal yang Dara benci, satu per satu air mata membasahi pipi Dara. Dara benci menangis, sangat benci, apalagi masalah cowok seperti ini, karna ia paling tidak mah dianggap lemah dan juga tidak mau dianggap sok kuat.

Lah ini author ngapa plin-plan.

Kejadian tadi sore masih berputar putar dalam otak Dara. Jujur, ia sudah pasrah untuk memikirkan selanjutnya. Toh sebenernya ini bukan sepenuhnya salah Dara, karna tadi sore Rafif juga yang setengah memaksa untuk mengajari Dara mengendarai mobil. Tapi, kenapa tiba tiba Rafif jadi seperti ini?.

"Lu bisa diem gak?!" Kalimat itu terus berputar di otak Dara.

Flashback On.

Sejak kejadian tadi, terjadi keheningan yang sangat panjang bahkan amat panjang, Dara ingin sekali memecahkan keheningan, tetapi ia takut sangat takut kalau Rafif sedang marah.

Setelah sampai di depan rumah Dara, Rafif masih belum membuka suara. Alhasil Dara ikut diam.

"Turun luh udah sampe" Ucap Rafif ketus.

Sebenarnya Dara ingin sekali menangis.

Dara membuka seatbel dan keluar dari mobil tanpa suara, saat sudah berdiri disamping mobil Rafif.

"Pip sumpah gue minta maaf, janji deh gue ganti sumpah demi apapun, nanti gua yang jelasin ke bokap lo deh" Lagi lagi Dara memohon maaf dari Rafif berharap Rafif mau memaafkannya. Namun, dugaan itu salah, Rafif semakin berbicara ketus kepadanya.

"Gausah bacot bisa gak?! Gue mau balik" Potek hati dedek maz.

Flashback Off.

Disaat seperti ini, Dara tau ia harus berkonsultasi pada pakar cinta handal. Siapa lagi kalau bukan Vera yang notabend nya sahabat Dara sejak SMP.

Dara mengambil handphonenya yang terpasang charge di lantai, lalu melepaskannya dan memasukkan code password.

Dibukanya aplikasi LINE dan segera menscroll chatroom Vera dengannya.

Dara Mahendra: veeerrr
Dara Mahendra: veraaaa

Dara Mahendra: ah lumah slowresp:(
Dara Mahendra: p

Vera: bri6 tau g
Vera: lu kt gua mba² olshop apa make gala slowresp

Dara Mahendra: mau curhaaat:((
Dara Mahendra: sibuk g?

Vera: sorry sibuk.
Vera: curhat sni aj
Vera: ga gratis tp

Dara Mahendra: gua ngetik pnjng kali lebar gapapa?
Dara Mahendra: anj loe:)

Vera: buru lu ngetik gua stay di notif ko

5 menit kemudian.

Dara Mahendra: masa td kan gua nyoba nyetir mobil apip, gua ragu tuh kan yak trs dia kyk nyemangatin gt blng gpp gpp yauda gua nyoba e bisa, gue sneng kan maen nah trus gue disuruh markirin mobilnya di hypermart yang lg rame bgt & g sengaja nyerempet pembates gt nah baret dah tuh blkngnya pas gue minta maaf dia kea lngsng dingin gt smbil kyk ketus gt ngerespon guanya.

Vera: lah elu si gaya gayaan bawa mobil

Dara Mahendra: ah lumah gt

Vera: emg ketusnya gmn?

Dara Mahendra: yagitu pas gue minta maaf, gue dibilang bacot lah, g bisa diem lah sakit hati dedek bang

Vera: HAHA

Dara Mahendra: hampir ajatu gua bner2 mo nangis tung bisa ditahan

Vera: HAHA kok gue ngakak ya baca cerita lu

Dara Mahendra: lu ko jahat si:')
Dara Mahendra: lu lg ngapain si sibuk amat.

Vera: lg sm devan akutu

Dara Mahendra: ah percuma gue curhat pnjng lbr sm lu
Dara Mahendra: gua kira lu pakar cinta yg handal

Vera: siapa suruh?

Dara Mahendra: jd tambah mo nangis kan ni gua
Dara Mahendra: daah ah bye.

Dara kesal dengan Vera, sahabat macam apa dia? Sahabat lagi susah gini malah dikewain.

Dara tak kuasa menahan tangis dimatanya, akhirnya Dara menumpahkan tangisnya dan menutup mukanya dengan bantal agar tangisnya tidak terdengar orang orang.

Dilain tempat, Vera dengan dua orang pria sedang tertawa jahat membayangkan reaksi dan ekspresi Dara saat ini.

*****


A/N

Nahtuhkan

Hayoloh

Jeng jeng jeng

Darafif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang