"Udah pesennya? Yuk ah balik" Ajak Dara.
"Lah ini yang punya mobil sape yang ngajak sape, tolol nya suka setara sama Apip nih orang" Batin Arif.
"Ayuk deh,"
Dara menunjukkan arah pulang kerumah nya,
"Entar ada toko kaset belok kanan yak, jangan sampe kelewat" Instruksi Dara.
"Udah tau gue mba, tujuan gue kesitu malah" Batin Arif.
Setelah sampai, Arif membuka lock pintu kemudian ber say bye dengan Dara.
Dara masuk ke dalam rumah, sementara Arif hanya memutar mobilnya kemudian memarkirkan mobil disebelah rumah Dara.
Rafif POV
Disinilah Rafif dkk berada. Didalam kamar Dara yang sudah disulap sedemikian rupa dengan banyak balon balon love diudara serta polaroid yang tergantung manis di dinding serta cake yang berukuran sedang. Tak lupa juga kado spesial yang tentunya sudah disiapkan Rafif.
"Eh ini kata Arif, Dara udah dirumah" Ucap Vita setengah berteriak.
"Demi apa?!" Teriak Vera
Mereka semua masih sibuk meniup balon balon yang masih tersisa. Rafif kampret emang, beli balon gak kira kira.
"Boong ego, kalo udah balik masa gak ke kamar?" Elak Rafif dengan muka nyolot yang minta digampar.
"Anjir lah muka lu minta gua gampar" Ucap Devan.
"Gampar ego Van, ntar kebiasaan" Dukung Vera.
Plak..
Devan benar benar menampar Rafif. HAHA rasakan itu.
"Anjrit sakit sempak! Awh mana gak ada Dara lagi.. gue gabisa melas melasan kan" Kata Rafif sambil sibuk mencari korek api untuk menyalakan lilin.
Oh ya, kalo kalian masih nanya nanya ini ada apaan, biar gue jelasin.
"Gue aja napa yang jelasin" Ucap Rafif.
Mulai.
"Jadi hari ini ultahnya Dara, makanya kita kita tadi ngerjain gitu. Dan untungnya Dara gak curiga, yah you know lah otak Dara kan dangkal, jadi yagitu" Jelas Rafif yang tiba tiba ikut ikutan ngejelasin ke kalian.
Back.
"Woi ini korek kemana si? Tadi gue taro sini dah?!" Teriak Rafif kesal.
"Shhtt.. berisik lu kuda, itu ego jatoh di kaki lu" Ucap Vita.
"Vit, bantuin gue napa ini balon masih banyak banget" Suruh Vera yang dari tadi ribet sendiri.
Vera dan Vita lagi sibuk niup balon, Devan masangin polaroid di tembok. Nah jangan tanya deh Rafif bantu apaan, dari tadi dia nyalain lilin kaga bisa bisa, alesan korek ilang lah, lilin sumbunya pendek lah, dsb.
Semua masih sibuk ngerjain tugasnya,
"Dah selesai" Ucap Rafif pelan sambil memegang cake dikedua tangannya.Ceklek..
Rafif membuka pintu kamar, dan bertepatan dengan itu, Dara juga baru mau membuka pintu kamar. Rafif dengan muka polosnya sambil membawa cake di kedua tangannya langsung menghadap Dara.
"Happy birthday Dara!!" Teriaj Rafif.
Dengan reflek, Vera, Vita dan Devan yang posisinya masih mendekor ruangan itu langsung menengok ke arah pintu. Dilihatnya Rafif sendiri menghadap Dara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Darafif
Teen FictionRafif. Aneh, Bad Boy, tapi kayak ayam yang kalo dimajuin Dara selalu ciut. "Dihina tak tumbang, dipuji pun tak terbang" -itu sih prinsip gue, Rafif. ©2016 Tidak menggunakan EYD