Bertemu Kembali

27.6K 1K 54
                                    

Hendra berjalan pelan menuju ke kediaman Owi, Hendra merasa ada bola baja yang sedang di ikatkan di kakinya membuat ia kesulitan melangkah.
Ia berdiri di gerbang rumah megah milik Owi, iris hitamnya terpancar sendu.

Ia ingin sekali bertemu dengan Lily, mengucapkan beribu-ribu maaf untuk semua kesalahannya, ia bahkan tak mempedulikan sakit di keningnya yang berdarah akibat Ia membenturkan kepalanya di stir mobil tadi.

Ia tak peduli, ia hanya ingin bertemu dengan istrinya dan bersimpuh di bawah kakinya atau mungkin perlu ia mencium kaki istrinya itu, wanita berhati malaikat yang selalu berkorban untuknya.

"Anda mencari siapa Tuan" tanya lelaki berseragam satpam pada Hendra. Menghampiri Hendra yang berada di luar gerbang sedangkan satpam itu berada di dalam.

"Bisakah kau izinkan aku masuk kedalam, aku ingin bertemu Istriku" pinta Hendra membuat satpam berkumis tebal itu mengernyitkan dahi, bingung.

"Istri" Ulang sang satpam sambil menggaruk keningnya. "Mungkin anda salah alamat Tuan, di sini tidak ada istri anda" kata Satpam itu dengan sopan, satpam itu tidak mengetahui jika Lily adalah istri Hendra, sebab Owi mengatakan pada semua pekerjanya jika Lily adalah kekasihnya.

Hendra menggeram marah.

"Aku ingin bertemu dengan istriku, Lily. Dan aku tak salah alamat"

"Ah.. maksud anda Nyonya Lily?, dia kekasih majikan saya 'Owi' Tuan, maaf Tuan mungkin yang anda cari bukan Lily yang tinggal disini, saya minta maaf sebaiknya anda pergi" usir pak satpam pada Hendra, lagi lagi Satpam tua itu  mengira Hendra salah alamat.

'Kurang ajar' Hendra mengumpat dalam hati, bisa bisanya Owi mengklaim Lily sebagai kekasihnya. Tidak, Lily masih sah menjadi istrinya dan tak ada siapaun yang boleh merebutnya ataupun mengklaim miliknya.

Ingin sekali ia mematahkan kaki Owi sekarang juga.

Hendra menghela nafas" bisakah kau membiarkanku masuk, aku ingin bertemu dengan istriku brengsek" teriak Hendra sambil mendendang gerbang rumah Owi.

Sang satpam melotot marah pada Hendra, "sebaiknya anda pergi Tuan jangan membuat ribut di sini, anda menggangu ketentraman Orang"

Hendra balas melotot.

" Jika kau membiarkanku masuk dan bertemu dengan istriku aku tak akan melakukan ini" amuk Hendra dan lagi-lagi Ia menendang gerbang rumah Owi.

"Lily keluarlah, aku disini Lily" Teriak Hendra keras berharap Lily mendengarnya dan keluar menemuinya.

Ia tak peduli di katakan orang gila karena berani teriak malam-malam di rumah orang dan menggaggu ketentraman mereka, Ia ingin bertemu dengan Lily itu saja tapi kenapa sulit sekali.

Pak Satpam hampir ingin ikut berteriak memperingatkan tapi urung saat mendengar suara bariton datang menginterupsinya.

"Untuk apa kau kemari, Hend" suara bariton Owi menyadarkan Hendra.

Lelaki itu terlihat Cool dengan mengunakan baju santai rumahan, kedua tangannya ia sembunyikan di saku celana. Hendra melihat keseriusan dalam diri Owi.

"Owi biarkan aku bertemu Lily aku mohon" pinta Hendra pada Owi, berharap sahabatnya itu mau membantunya. Tangannya mencoba menggapai Owi yang berada di dalam yang terhalang oleh gerbang, Hendra mengumpat mengutuk gerbang sialan ini.

"Pak buka gerbangnya, biarkan pria itu masuk" kata Owi dan langsung di anggukki oleh sang Satpam, pria berkumis itu membukakan gerbang dan mempersilahkan Hendra untuk masuk.

"Kenapa kau ingin menemuinya? Apa kau masih kurang puas membuatnya menderita seperti ini?" Sinis Owi, lelaki itu melipatkan kedua tangannya di dada, menatap Hendra yang berada di depannya dengan pandangan remeh.

Please, Look At MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang