Ending

36.5K 1.1K 148
                                    

Sore itu Hendra pulang menuju ke rumahnya dengan senyum di bibirnya tersungging apik menghiasi wajahnya yang memang kelewat tampan itu, sebelah tangannya menggenggam serangkaian bunga Lily berwarna putih yang terusun rapi. Sesekali Hendra menghirup aroma Wangi dari bunga tersebut.

Hendra mengetuk pintu, tak lama kemudian pintu megah itu terbuka dan menampilkan sosok wanita cantik yang sangat berarti bagi Hendra, Istrinya.

Hendra tersenyum.

"Aku datang" Kata Hendra sambil mencium bibir Lily cukup lama "ini untukmu" Hendra menyerahkan sebuket bunga Lily untuk Istrinya.

Lily menerima Bunga itu, merabanya sebentar dan menghirupnya kemudian tersenyum lebar.
"Bunga Lily?" Tanya Lily.

"Bunga kesukaanmu, Lily putih bunga yang cantik sama sepertimu, apa kau suka?" Tanya Hendra pada Lily dan dibalas dengan anggukkan kepala oleh istrinya.

"Bagaimana kau tahu Bunga kesukaanku, aku tak pernah memberi tahumu soal itu" Lily kembali menghirup bunga yang ia pegang, merasa bingung sebab Ia sama sekali tak memberi tahu apapun yang ia sukai pada Hendra.

"Mulai saat ini, aku akan memberi sesuatu apapun yang kau sukai, kau tak perlu tahu aku mendapatkan pengetahuan itu dari mana sebab itu.. rahasia " canda Hendra pada Lily yang sontak membuat istri mungilnya itu mencebikkan bibirnya sebal.

Akhir-akhir ini Hendra mulai terbuka terhadapnya, suaminya itu sudah mulai suka menggombal juga mengoda, itu sesuatu yang baru di dapatinya selama menjadi istrinya. Lily luar biasa senang Ia tak mampu menutupi hal itu melihat perubahan sikap Hendra terhadapnya.

Mungkinkah Hendra kembali pada sifatnya yang dulu sebelum mereka menikah, dimana dulu Owi pernah berkata jika Hendra sebenarnya Adalah orang yang humoris juga hangat.

"Aku bahagia, Hend " Kata Lilu tulus bibirnya mengembang membentuk sebuah senyuman lebar memamergan deretan giginya yang putih, Ia bahagia melihat perubahan sikap Hendra, Ia bahagia dengan keadaan mereka sekarang.

Hendra tersenyum Lebar matanya mendadak berkaca-kaca melihat ketulusan dalam diri Lily.

"Aku lebih bahagia, sayang. Melihatmu tersenyum seperti ini membuatku bahagia aku rela menukarkan hidupku asal bisa melihatmu tersenyum seperti itu setiap hari" kata Hendra tak kalah tulus, pria itu mulai membuka hatinya kepada Lily, Ia sudah bertekad akan menyerahkan seluruh hatinya untuk istrinya tak peduli apapun yang terjadi nanti yang pasti Hendra akan tetap berada disamping istrinya itu.

"Ah, sebaiknya kita masuk Hend, kau sudah makan, hmm?" Tanya Lily merangkul lengan Hendra.

"Belum "

"Bagus, Kalau begitu sekarang kau bersihkan tubuhmu dulu ya aku tadi sudah nyiapin air hangat untukmu, dan aku akan meminta Bi Yu Yang membantuku untuk nyiapin makanan untuk kita"Lagi lagi Lily tersenyum membuat Hendra terenyuh, mengapa tidak dari dulu saja Ia sadar akan ketulusan Hati istrinya itu tanpa perlu melakukan hal bodoh dengan membenci istrinya hanya karena alasan yang konyol.

Hendra tersenyum simpul, ah, benar.. bukankah sesuatu yang Indah akan datang pada waktunya.

***

"Hend, apa bintangnya terlihat banyak malam ini" Tanya Lily pada Hendra yang kini tengah memeluknya sambil berbaring, keduanya berleha-leha di kursi malas dekat balkon.

Entah bagaimana juga sejak kapan Lily sangat suka bersantai di kursi malas dekat balkon  baik itu di siang hari maupun malam hari. Membuat Hendra ikut-ikutan suka berada disini.

Sudah hampir dua minggu ini Lily tinggal di rumah Hendra, ah.. lebih tepatnya rumah yang dulu pernah mereka tinggali, awalnya Lily menolak tidak ingin ikut bersama Hendra dan ingin tinggal bersama Owi saja, Lily tak ingin membuat Hendra kerepotan karena dirinya. Tapi melihat ketulusan dalam diri Hendra juga janji yang lelaki itu katakan akhirnya perlahan Lily sedikit Luluh.

Please, Look At MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang