Awan serasa mendukung gadis yang menggunakan baju seragam putih abu-abu yang di lapis dengan sweater merah maroonnya. Perlahan rintik hujan turun membasahi jalanan membuat yang ada di sana berlari mencari tempat untuk berlindung, namun tidak dengan gadis manis itu, dia malah berdiam di tempat tadi sambil merasakan rintikan air hujan yang semakin deras. Gadis itu merentangkan tangannya agar air hujan terus membasahi tubuhnya, mengalir tanpa henti.
Dia melepaskan bebannya dengan cara seperti ini, dan ini hobinya. Gadis itu selalu bertanya 'Apa ada yang peduli padanya' dan dia juga tau jawabannya 'Tidak' walau orang tahu bahwa dia butuh penyemangat dalam kehidupannya saat ini tapi tidak ada yang peduli sama sekali, terkadang dia berfikir jika benar ada kehidupan selanjutnya dia akan meminta untuk menjadi yang berbeda, tidak seperti sekarang yang memiliki sesuatu yang membuat orang lain dan dirinya menderita."Kenapa tuhan gak adil" teriak gadis itu yang mengangkat kepalanya ke atas langit.
"Kenapa" lirihnya sambil menutup mata, pertahanannya runtuh dia mulai menangis di rerumputan hijau.
Senja Alavia. Gadis yang selalu ceria dan membuat lelucon di sekolahnya, dia bukan gadis cantik yang persis novel-novel, dia hanya gadis manis berhidung mancung tidak lupa kulit putih yang membuatnya selalu telihat memerah jika terkena panas. Namun jika di sekolah dia akan di bilang cantik oleh yang lain apalagi ketika tersenyum, tapi satu yang mereka tidak tahu, bahwa sebenarnya gadis itu memiliki sebuah penderitaan yang begitu menyiksanya, beberapa hari yang lalu gadis itu baru tahu bahwa dia terkena leukimia atau lebih banyak orang menyebutnya kekurangan sel darah merah, atau lebih tepat terlalu banyak sel, awalnya senja hanya merasa lesu jika lama-lama berdiri, dan kepalanya akan pusing, dia kira itu hanya sakit biasa tapi mungkin tidak untuknya sekarang, gadis berusia 17 tahun itu merasa dia tidak akan seperti gadis normal lainnya, yang biasanya pergi bersama teman-temannya,dan berolahraga di sekolah. Tidak ada yang tahu bahwa senja memiliki penyakit itu, yang ibu dan temannya tahu senja adalah gadis yang kuat dan ceria.
Senja berjalan di tengah-tengah hujan, namun kini hujan tidak terlalu deras lagi, gadis itu berniat pulang karena harus meminum obatnya jika dia tidak minum dia tidak bisa sekuat sekarang. Tak terasa gadis itu sampai di rumah bercat abu-abu, perlahan dia masuk kedalam tanpa mengucapkan satu kata pun, karena mau dia ucapkan 'assalamualaikum' 'senja pulang' tidak akan pernah ada yang menjawabnya, ibunya selalu pulang terlambat karena menggantikan ayahnya yang sudah wafat menjadi pengurus perusahan keluarganya, tidak ada yang menarik dalam hidup senja hanya saja dia akan bertingkah seolah hidupnya itu indah dengan memancarkan senyumannya. Senja merebahkan tubuhnya di kasur berwarna merah maroon, yang harus kalian tahu bahwa senja sangat menyukai warnah merah maroon dari wallpaper dinding hingga pintu kamarnya berwarna merah maroon, dia fanatik terhadap merah maroon.
"Huuuu..." senja bangkit dari kasurnya dan mengganti bajunya yang masih basah dengan baju putih polos yang di padu celana pendek di atas lutut berwarna hitam.
Senja mengambil ponselnya karena semenjak tadi dia menonaktifkan suara ponselnya, beberapa notifikasi dari akunnya, dan yang lain namun dia langsung mengembangkan senyumnya saat melihat siapa yang mengirim pesan itu.
Denza:Kita besok ketemu di kantin ya?
Iya, za:)
Denza:👌
Emangnya kenapa?
Denza:Kita perlu bicara.
Hanya itu yang dikirim oleh orang itu, tapi membuat hati senja semangat kembali, denza, pria itu adalah kekasih senja sejak sebulan yang lalu, tapi senyum senja berubah karena otaknya malah membayangkan sesuatu, hal negatif yang selama ini dia takuti apa akan terjadi.
Mia gue takut.
Mia adalah sahabat senja dari kelas satu hingga sekarang kelas tiga SMA, dia selalu tahu segalanya kecuali penyakitnya ini. Baru beberapa menit pesan itu sudah di balas oleh mia.
Mia:Why? Lo gak kenapa" kan senja?
Ye selow mbaknya:D
Mia:Awas lo sen, tapi lo takut kenapa?
Gue takut semuanya akan terjadi.
Mia:Maksudnya??????? Hutang penjelasan
Liat besok aja🙍
Mia:Yang bener coy
Udah dulu gue mau sleeping:)
Selama ini senja memiliki dua sahabat yang pertama mia, mia selalu senja percaya karena dia juga selalu mempercayai senja, dan yang kedua vita, vita baik tapi beberapa minggu ini dia aneh, contohnya ketika di kantin saat senja bersama denza, pasti vita dan denza akan fokus kepada ponsel mereka masing-masing sambil saling lirik dan kini saat denza mengiriminya pesan membuat negatif thingking nya muncul kembali.
Senja mengambil kotak obat yang ia taruh di laci ketiga, dia mengambil pil berwarna orange dan kuning, tidak lupa pil berwarna putih yang paling penting, masing-masing satu pil namun tidak dengan yang berwarna putih, ia harus meminum dua pil. Yang pertama senja rasakan adalah pahit, senja sebenarnya tidak suka obat tapi dia harus meminumnya jika ia ingin cepat-cepat sembuh dari penyakit tersebut.
Senja mengambil bingkai foto yang dia taruh di atas laci di samping kasurnya, terdapat seorang anak perempuan memakan permen kapas dan di kanan kirinya terdapat pria paruh baya dan wanita paruh baya mereka semua memeluk anak perempuan itu dengan senyuman lebarnya sedangkan anak kecil itu asik memakan permen kapasnya. Senyuman tipis muncul di wajah senja mengingatkan kejadian masa kecilnya mebuat dia makin merindukan sosok ayah yang selalu menganggunya dengan dengan lelucon jail itu. Ayah senja meninggal karena penyakit jantung yang kambuh saat itu, dan sudah tidak bisa di selamatkan lagi, dan yang senja lakukan hanya menangis dan menangis menatap ke pergian ayah satu-satu nya.
"Senja kangen ayah, bunda, dan diri senja sendiri" ucap gadis itu lalu memeluk bingkai foto itu.
Ceklek.
Pintu kamar terbuka menampakkan wanita paruh baya yang masih menggunakan baju kerjanya, siapa lagi kalau bukan sosok ibu yang senja tunggu.
"Sayang makan yuk, tadi bunda masak nasi goreng, hehe" ujar bundanya sambil terkekeh, senja tersenyum pada ibunya itu.
"Bunda pulang gak bilang, ya udah bunda duluan aja, senja mau rapihin ini dulu" tunjuk senja pada tasnya.
"Iya sayang" ibunya lalu menutup pintu kamar kembali menyisahkan senja yang masih berdiri, namun itu tidak berlangsung lama setelah senja membereskan tas dan sepatunya yang dari tadi masih ada di atas kasurnya. Setelah selesai dengan buru-buru senja turun kebawah untuk makan malam bersama ibunya.
"Senja datang bun" teriak senja sambil tertawa, tertawa palsu sebenarnya.
"Wah Wangi banget bun nasi gorengnya" lanjut senja lalu duduk di kursi.
"Makan yang banyak ya" ujar bundanya sambil mengelus rambut senja, awalnya senja sempat memberhentikan makannya tapi dia langsung melanjutkannya agar ibunya tidak curiga.
"Bunda, nasinya enak, bunda emang hebat" sahut senja dengan senyum, senyum tulusnya untuk hari ini.
Gimana ceritanya, nyambung gak, hehe maaf bukan penulis profesional sih😂
Baca terus ya, dan vote sama comment nya juga, di tunggu ✌👍
![](https://img.wattpad.com/cover/97912233-288-k170732.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Setelah Gerimis
Teen Fiction"Aku adalah diriku. Dan kamu adalah dirimu". Bagimana kehidupan Senja Alavia ketika dia merasa dirinya tidak bisa memiliki kebahagiaan, dan apa jadinya saat dia bertemu mantan kakak kelas di SMA nya, dan orang itu Naufaz Rivana. Apakah naufaz bisa...