Naufaz berjalan di sebuah supermarket yang cukup banyak pengunjungnya, hari ini setelah pulang kuliah niatnya akan pergi keselolah lamanya untuk latihan band dan meminta maaf pada perempuan bernama senja itu.
Kini dia hanya berputar-putar, karena bingung akan memberikan apa untuk manusia itu. Awalnya dia ingin memberikan senja marshmallow, tapi dia urungkan karena tinggal satu bungkus, dan ia membeli itu untuk dirinya sendiri. Sungguh naif memang naufaz itu. Dia terus berpikir hingga matanya tertuju pada kasir, salah meja kasir lebih tepatnya, dia tersenyum lalu berjalan menuju tempat itu."Mbak permen lolipopnya tinggal lima doang ya" tanya naufaz pada penjaga kasir itu, yang jelas penjaga kasirnya itu perempuan.
"Ada mas tuh di kasir yang sana, kalau mau ambil aja terus bayar di sini lagi gak apa kok" jawab penjaga kasirnya panjang lebar.
Naufaz tersenyum lalu berjalan ke kasir sebelah mengambil permen lolipop tersebut dengan jumlah delapan dan di tambah lima, jadi dia akan memberikan tiga belas permen lolipop."Ini mbak, jadi semuanya berapa" naufaz mengeluarkan dompet berwarna hitamnya, dan mengambil uang untuk membayar.
"Empat puluh dua ribu mas"
Naufaz langsung memberikan uang lima puluh ribu yang berwarna biru tersebut, setelah semuanya di bungkus dengan cepat ia berjalan keluar, menaiki motor hitam kesayangannya dan pergi menuju SMAnya dulu.
Di sisi lain seorang gadis perempuan tengah di omeli oleh sahabatnya sendiri, gadis itu hanya memghela napas pasrah, padahal sahabatnya itu tau dia tidak salah tapi tetap saja dia harus di introgasi seperti ini oleh sahabatnya,karena agar dapat membalas perbuatan orang yang salah itu.
"Jawab sen, lo mah gk asik" teriak mia pada senja yang sedang menatapnya sayu.
"Mia ku sayang tapi jarang di belai, udahlah lagian yang salah gue kok, biarin aja" senja mengedipkan kedua matanya, lalu melakukan aegyo ala koreanya, aegyo adalah bahasa korea yang berarti berpose imut, dan kini senja sudah membentuk pose peace dan tangannya yang satu seperti kucing yang ada di toko-toko Cina, atau banyak yang bilang kucing hoki.
Dari tadi pagi mia sudah stay untuk bertanya bagaimana kejadiannya itu bisa terjadi, siapa yang salah dan siapa yang menolongnya, ada juga peryataan untuk membalas perbuatan si vita itu. Tapi senja menolak karena tidak ada untungnya dia melakukan itu semua, kalau dia balas sama saja dia mengingkari omongannya pada pria yang sudah menghantuinya dari pertama bertemu.
"Senja denger gue gak sih, astagfirullah aladzim, heh" mia mengguncangkan pundak senja yang sedari tadi melamun memikirkan sesuatu "SENJA ALAVIA!!!!" teriak mia pada senja dan refleks senja terlonjak kaget dengan suara itu."Apaan sih" bentak senja, sekarang mia yang kaget karena bentakkan senja.
"Eh maaf mi, gue kaget jadi refleks"
"Gak asik loh mah senja, ya udah, sekarang lo balik kekelas" suruh mia pada senja yang sekarang tengah cengengesan tidak jelas, mia memutar bola matanya, dia selalu berpikir 'kenapa gue mau temenan sama nih anak' selalu saja itu yang di tanyakan, tapi selalu juga dia menemukan jawaban yang pasti.
"Lah lo nyuruh gue, tapi lo sendiri gimana" tanya senja bingung dengan temannya, sungguh dirinya ini sangat aneh, walaupun IQ nya di atas rata-rata tapi otaknya tetap saja konyol dan dangkal.
Minta gue garuk nih bocah. Gumam mia dalam hati.
"Jangan ngedumel dalam hati, gue bisa denger" ujar senja berbohong, padahal dirinya tidak bisa membaca pikiran orang, dia juga bukan seorang cenayang.
"Sok tau lo mah" elak mia, dengan nada yang aneh karena menahan tawanya yang akan pecah.
"Kenapa ketawa" tanya senja lagi pada mia yang kini pipinya sudah seperti balon karena menahan tawa.
"BWAHAHAHAHAHAHAHA" tawa mia terdengar dengan orang yang berada di sekitar, dan senja memutar bola matanya malas.
"Jadi gila, sakit jiwa, jadi gila, sakit jiwa, jadi gila, sakit jiwa" nyanyi senja, kalau kalian tanya lagu siapa, kalian bisa melihat iklan toko online bernama 'Bukalapak', sungguh ini seperti sedang menawarkan barang kepada orang.
Saat mereka sedang asik bercanda, tepukan di bahu senja membuat mereka menghentikan aktifitasnya tadi dan memfokuskan pada orang yang mengernyitkan alisnya bingung.
"BWAHAHAHAHAHAHA" tawa mereka kembali berlanjut saat melihat wajah pria yang kini menatapnya bingung.
"Eh lo kan alumni SMA sini bukan" tanya mia yang masih tertawa, sedangkan senja biasa saja lagian dia sudah kenal.
Naufaz hanya berdeham lalu mengalihkan pandangannya pada senja."Hmm, gue bisa ngomong sebentar sama--" ujar naufaz dan sekali lagi pandangannya tertuju pada senja "--lo" lanjutnya lalu menarik tangan senja, mia hanya diam lalu tersenyum dan senyuman adalah senyuman merencanakan sesuatu.
Naufaz terus menarik tangan senja hingga sampai di dekat pohon yang berada di depan perpustakaan, pohonnya cukup besar, dan cukup rindang.
Senja mulai was-was saat melihat raut wajah naufaz yang mencurigakan, ditambah kantong plastik yang ia sembunyikan."Heh ngapain narik-narik gue" tanya senja dengan wajah galaknya, sayangnya wajah itu tidak cocok dengan senja sehingga menjadi ekspresi lucu.
"Hahahahaha, ngakak gue" seru naufaz memegangi perutnya yang sudah sakit.
"Bangke, gak lucu tau, lo mau apa" tanya senja lagi tapi sekarang dengan nada yang netral.
"Gue itu" ucapan naufaz terpotong karena senja yang menghentikannya.
"Itu apa, wahh mau mesum ya, gue bilangin guru lo"
"Jangan potong dulu sih, gue tuh mau minta maaf sama lo soal kemarin, dan ini buat lo, kalau udah gue balik"
Naufaz langsung melangkah pergi dari sana, dan kini tampa kantong plastik putih yang ia bawa tadi. Senja memperhatikan kantong plastik berwarna putih tersebut, lalu ia buka dengan perlahan.
Senja meneguk salivanya sendiri, rasanya serpihan salju berjatuhan di otaknya dan bunga bermekar di hatinya. Dengan cepat dia mengambil permen lolipop yang berada di dalam,memakannya satu-satu tanpa takut giginya akan rusak sekalipun.
"Lolipop, ahh lolipop" teriak senja sambil loncat-loncat seperti anak kecil, tingkahnya itu di lihat oleh dua orang yang sama-sama tersenyum ke arah senja yang sudah kelewat norak.
Senja tidak peduli, walau awalnya dia sempat merasa aneh dan curiga tapi ia tepis demi lolipop yang cukup banyak. Walau cuma tiga belas tapi itu cukup banyak bukan.Kedua orang yang tadi mengintip beranjak pergi dari balik tempat persembunyian masing-masing. Keduanya berjalan dengan senyuman bahagia,berterima kasih,tenang,bersyukur.
Gue harap lo sekarang bahagia. Batin seseorang yang tadi mengintip.
Lain dengan yang satunya...
Maaf, tapi gue tau lo pasti seneng. Batin pria itu dengan senyuman hangatnya.
Hidup itu selalu di permainkan kayak ular tangga,udah naik eh turun lagi. Bedanya cuma permainan dalam hidup gak akan pernah ada finish,satu masalah selesai masalah lain dateng,terus saja seperti itu seperti metamorfosis kupu-kupu.
Hayo yang sembunyi tadi siapa aja,kalau yang satunya sih pasti tau ya. Kalau misalnya naufaz ada di dunia nyata bolehlah bawa satu ya buat di jadiin pajangan hehe😝
Aku tuh lagi pusing sebebernya wkwkwk gk ada yg nanya sih tapi gpp lah soalnya banyak pr nanti senin ulangan MTK juga 😷Pusing banget:v
Butuh hmmmm...... Oppa Oppa Korea wkwkwk.Hmmm tes 1...2...3 hmm oke udah bagus wkwkwk. Hehe baca sama vote ya jangan lupa commentnya.
Babayyyy ya wkwk:b

KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Setelah Gerimis
Novela Juvenil"Aku adalah diriku. Dan kamu adalah dirimu". Bagimana kehidupan Senja Alavia ketika dia merasa dirinya tidak bisa memiliki kebahagiaan, dan apa jadinya saat dia bertemu mantan kakak kelas di SMA nya, dan orang itu Naufaz Rivana. Apakah naufaz bisa...