Eternal Love

melupakan masa lalu

Vigo POV

Aku sedang berbaring di kasurku dan aku mengingat kejadian tadi sore. Hari ini teman baikku mengajak ku bertemu, ia seorang dokter kejiwaan. Sudah 6 bulan ini aku bertemu dengannya, karna sebelumnya aku lost contact dengannya. Aku dan Daniel bersahabat semenjak SMA, kami seperti perangko yang kemana-mana harus bersama. Tetapi, semenjak kuliah ia harus melanjutkan study ke Jerman dan kami berpisah. Awal-awal perkuliahan kami masih bertukar kabar, dan semakin lama kesibukan kami tidak bertukar kabar, sampai kemarin 6 bulan lalu kami bertemu di mall.

Ia bercerita sedang dekat dengan wanita, tetapi wanita itu seorang janda dengan anak 1. Mereka bertemu di rumah sakit, ketika wanita itu mengantar ibunya untuk therapy. Awalnya aku heran kenapa Daniel harus menyukai seorang wanita yang sudah memiliki anak, sedangkan dengan wajahnya ia pasti akan mendapatkan wanita yang lebih baik. Tapi ia kekeh dengan wanita itu.

Sedangkan aku sedang di landa kegalauan berkepanjangan. Tiara wanita yang aku cintai meninggalkanku. Padahal semenjak aku bercerai oh bahkan sebelum aku bercerai dengan istriku kami sudah menjalin hubungan. Ia berselingkuh di belakangku, entah sejak kapan.

Yang membuatku kaget hari ini, wanita yang Daniel ingin kenalkan padaku adalah Gisella, mantan istriku. Entah takdir apa yang membuat hubungan kami seperti ini. sudah 6 tahun berlalu, aku tidak pernah bertemu dengan Ella lagi. Ia seperti di telan bumi tidak tau pergi kemana.

Tapi hari ini aku bertemu dengannya, dengan Ella yang baru. Rambut panjang yang selalu menemaninya sudah ia potong sebahu, alisnya sudah ia bentuk dan bulu mata yang semakin membuat ia terlihat dewasa. Ella semakin cantik dan mempesona. aku tidak heran jika Daniel bisa menyukai Ella bahkan dengan status jandanya.

Tapi yang aku kaget ia memiliki anak, memang sewaktu aku menikah dengan nya aku pernah berhubungan intim dengannya ketika aku sedang mabuk tapi itu Cuma sekali dan kesalahan karna aku membayangkan ia adalah Tiara. Tapi ternyata anak yang ia besarkan itu bukan anaknya dan itu membuatku sedikit lega, setidaknya aku tidak menanam benih padanya dan meninggalkannya.

aku melihat perubahan begitu besar dalam diri Ella, ia sudah bisa menjawabiku dan memerintah. Padahal dulu sewaktu ia menjadi istriku, ia selalu nurut dan tidak pernah melawan. Perubahan yang membuatku cukup heran.

Yang aku tau, aku selalu memberikan uang yang cukup setiap bulannya ke rekening yang pernah aku berikan padanya. Tapi, tadi aku bertemu dengannya ia membuka bakery dan café. Kenyataan yang baru aku tau, ia tidak pernah mendapatkan uang yang aku berikan. Ia meninggalkan nya di laci kantorku. Jadi selama bercerai ia benar-benar berjuang sendiri. Ella bukan hidup dari keluarga kaya, tapi ia sangat pekerja keras. Buktinya ia masih bekerja meskipun sudah menjadi istriku dulu. Tapi aku tidak pernah melarang.

Pernikahan kami dulu hanya sebatas dijodohkan, setelah nenek nya meninggal ia menceraikanku. Aku ingat ia pernah berkata “Pergilah ke wanita yang bisa membuat kamu merasakan rumah jika berada di dekatnya, bahagialah karna semua orang pantas bahagia.” Lalu ia memberikan aku surat cerai dengan ia yang tergugat. Ia membuat itu, agar terkesan jika Ella lah yang membuat salah dan aku menceraikannya. Baik kan dia? Karna kebaikkan nya aku memberikan uang yang cukup banyak setiap bulan untuk biaya pengobatan ibunya, tapi ternyata ia sama sekali tidak mengambilnya.

Sewaktu perceraianku, orang tuaku sangat kecewa dengan keputusan kami. Orangtua ku sangat menyayangi Ella, karna memang kepribadiannya yang baik. Aku saja heran kenapa tidak bisa mencintai wanita sebaik dia. Tapi yang namanya cinta tidak bisa di paksakan.

Tadi ia berkata jika kami bertemu lagi anggap kami tidak saling kenal, aku merasa luka yang ia rasakan sangat dalam. Aku akan mencoba tak menganggunya. Tapi melihat Daniel menyukai Ella ada perasaan tidak enak di hatiku, tapi aku tidak akan memikirkannya. Karna masalah Tiara saja sudah cukup membuatku jenuh.