Dia pendengar yang baik

31.8K 2.4K 126
                                    


Arjuna terpaksa membawa Gisella ke apartemen miliknya, karna melihat Gisella tiba-tiba menangis di jalan. Tadinya ia ingin mengantarkan Gisella pulang tapi ia urungkan niatnya karna tidak ingin orang rumah melihat kekacauan Gisella.

Setibanya di apartemen Arjuna masih menggandeng tangan Gisella. Ia takut tiba-tiba Gisella melompat dari atas karna kekacauan ini.

Apartemen ini sebenarnya area yang sangat pribadi untuk Arjuna, bahkan ibunya pun tak pernah datang kesini. Karna Arjuna akan datang kesini jika ia memiliki masalah atau pikiran tidak tenang. Tapi Gisella satu-satunya orang yang pernah menginjakan kaki di apartemen Arjuna.

“Kok kesini? Tempat siapa?” Tanya Gisella sedikit terbata.

“Apartemen gue. Gue gamau orang rumah lo liat muka lo yang begini.”

“Lo mau macem-macem ya?”

“Ya ampun, lagi begini aja masih rese.”

Arjuna mengambilkan air putih untuk Gisella. Arjuna sedikit khawatir dengan keadaan Gisella saat ini. sebenarnya siapa laki-laki dan perempuan tadi? Kenapa bisa mengubah Gisella yang kuat menjadi Gisella yang super lemah.

“Nih minum dulu.” Arjuna memberikan 1 gelas air putih pada Gisella dan duduk di sebrang Gisella.

“Ga ada yang manis-manis? Masa tamu di kasih air putih doang?”

“Bodo amat, mending tuh gue kasih air minum tadinya mau gue kasih air keran.”

“Siakek!”

Arjuna melihat Gisella meminum dan sedikit lega. Setidaknya Gisella sudah bisa menjawabi kata-katanya tidak seperti tadi di mobil.

“Aus bu? Pelan-pelan aja ga ada yang minta.”

“Iya aus. Mau lagi.”

“Ambil sendiri. Noh di sono noh.” Arjuna menunjuk dispenser yang berada di samping lemari pendingin itu.

“Tamu adalah raja.”

“Bodo amat. Biarin aja lo keausan.”

Gisella membuka heels nya dan berjalan menuju dispenser dan meminum sebanyak-banyaknya. Ia merasakan air di dalam tubuhnya mengurang ketika ia menangis tadi. Gisella sedikit bersyukur karna Arjuna mau dengan sabar menghadapi ia yang seperti ini. apa lagi ia berinisiatif tidak membawa Gisella pulang kerumah. Karna Gisella juga tidak ingin orang rumah mengetahui keadaannya yang seperti ini. Gisella yang lemah, dan sekarang Arjuna sudah melihat Gisella yang lemah.

Setelah minum ia kembali ke sofa yang tadi ia duduki. Ia melihat Arjuna duduk di sebrang dan memainkan ponselnya.

“Tadi itu mantan suami gue.”

Arjuna kaget mendengar pernyataan tersebut. Mungkinkah Gisella ingin bercerita dengannya?

“Kalau ga mau cerita ga usah di paksa. Gue ngerti kok.”

“Ini gue mau cerita. Kalau ga cerita kan ga ngomong.”

“yauda, lanjutin deh.”

“Trus tadi itu Tiara pacarnya.”

“Loh dia udah punya pacar? Lo belom?”

“Jangan motong dong Jun!”

“Sorry.”

“Gue cerai sama Vigo kisaran 6 tahun lalu. Gue sama dia dijodohin. Pernikahan kita Cuma 2 tahun. Nenek gue yang menjodohkan sama Vigo. Dari awal Vigo udah bilang punya pacar dan pacarnya si Tiara itu dan ga mungkin suka sama gue atau cinta sama gue. Tapi gue ngerasa awalnya derajat ue lebih tinggi dari si Tiara karna gue istrinya kan. Tapi setelah 2 tahun menikah dia sama sekali ga berubah. Malah makin parah. Nah, setelah nenek gue meninggal. Akhirnya gue mutusin untuk cerai. Terus gue ga ketemu lagi sama dia sampe beberapa bulan kemarin.”

Eternal LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang