Aku membuka mata ketika sinar matahari yang mulai menusuk mataku dari sela-sela tirai yang terbuka. Aku mengerjapkan mataku dan aku terlonjak kaget. Ini bukan kamar ku dan sekarang jam berapa? Ketika otakku mulai bekerja, aku melihat jam dinding menunjukan pukul jam 8 pagi. Aku kesiangan dan aku sadar jika aku sedang berada di apartemen Vigo, mengingat jika semalam aku harus menginap karna sudah terlalu larut.Lalu aku segera ke kamar mandi dan membersihkan diri secara kilat. Aku mencari sikat gigi baru dan menemukannya di laci lemari di kamar mandi.
Ketika hendak keluar aku mendengar sedikit suara dari luar. Mungkin Vigo sudah bangun, batinku. Lalu aku membuka pintu sambil mengambil ponselku yang ternyata aku silent.
“Go, tadi aku ambil sikat gigi baru kamu di laci.” Ucapku masih focus dengan ponselku.
“Jadi kamu bawa perempuan baru ke apartemen kamu?” suara perempuan berbicara, lalu aku mengangkat kepalaku, aku melihat Tiara menunjukku dengan kuku rampingnya itu. Aku mengenal Tiara, tidak mengenal maksudku hanya tau. Dulu kami sempat bertemu beberapa kali. “Jadi bukan aku yang selingkuh kan? Kamu juga selingkuh bawa perempuan ini.”
Ha? Tiara menyangka aku selingkuhan Vigo? dasar sinting, dia kira aku mau apa dijadikan selingkuhan seperti dia? Hemm, tapi sewaktu aku menikah dengan Vigo dia kan yang jadi selingkuhan? Meskipun aku hadir di antara mereka dan menjadi istri Vigo saat itu, tapi status ku di agama dan hokum lebih jelas daripada dirinya.
“Dia itu Ella.”
“Ella? Mantan istri kamu yang cupu itu? Udah berubah jadi cantik sekarang lalu kamu balik lagi sama dia?”
Aku rasa Tiara sudah gila, tadi mengataiku selingkuhan dan sekarang mengataiku cupu. Ingin sekali aku mematahkan kuku lentiknya itu sampai ia meringis kesakitan.
“Tunggu, saya bukan selingkuhan Vigo dan terimakasih sudah memuji saya cantik sekarang. Lebih baik kalian menyelesaikan masalah kalian sendiri dan jangan membawa nama saya di pertengkaran kalian. Aku pulang dulu ya go. Makasih tumpangannya.”
Aku langsung berjalan keluar pintu dan mendengar jika Vigo memanggil namaku. Aku tidak perduli dengan mereka berdua sekarang. Hatiku sudah cukup sakit mendengar Tiara menyebutku selingkuhan dan cupu.
Aku akui dulu aku cupu, mungkin karna alasan itu juga Vigo tidak melirikku sama sekali sewaktu kami menikah, sampai Tiara mungkin tidak takut dengan keberadaanku sekarang. Sekarang? Aku buka Ella yang dulu aku adalah Gisella yang baru. Aku memotong rambut panjangku hingga sebahu. Aku menyulam alisku dengan natural membuatnya sedikit kecoklatan dan mengextantion bulu mataku. Sehingga meskipun aku tidak menggunakan makeup aku tetap terlihat cantik.
Aku mulai memerhatikan penampilanku sejak setahun bercerai dengan Vigo, aku merasa memang harus mengalami perubahan agar aku bisa melupakan Vigo dan bangkit menjadi Gisel. Sejak saat itu, orang-orang lebih mengenalku Gisel di banding Ella. Karna aku sudah mengubur Ella yang dulu bersama mantan suamiku.
Tidak salah kan aku hanya ingin bangkit dan melupakan kenangan yang buruk dari hidupku. Berubah demi kebaikkan tidak dosa.
Tidak terasa aku sudah sampai di rumahku, memikirkan diriku yang dulu sangat membunuh waktu sampai aku tidak sadar sudah sampai.
Aku langsung naik ke rumah sebelum aku turun membuka café. Sebenarnya Nana pasti akan membuka café dengan sendirinya. Nana hanya mengambil hari libur ketika penting saja, selainnya ia selalu masuk. Itulah yang membuatnya susah mendapatkan kekasih.
Ketika aku membuka pintu, aku melihat Vello yang sudah duduk di depan TV menonton super hero kesukaannya.
“Bundaaaaa, bunda dari mana kok baru pulang?” ucapnya sambil berlari memelukku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Love
Chick-LitMenjadi janda selama 6 tahun bukanlah hal yang mudah untuk Gisella Isabel. Di umur yang baru menginjak 29 tahun ia berjuang sendiri menghidupi ibu yang tidak sempurna dan seorang anak berumur 5 tahun sudah membuatnya bahagia. Kebahagian yang ia ras...