Arjuna terus mengenggam tangan Gisella ketika di jalan pulang. Untung saja mobil Arjuna automatic, jadi ia bisa menyetir menggunakan 1 tangan.Gisella merasakan hatinya berdetak lebih cepat ketika Arjuna tidak melepaskan tangannya sedikitpun, tangan besar dan hangat itu mampu membuat perut Gisella berterbangan kupu-kupu. Gisella tidak yakin perasaan apa yang ia rasakan sekarang. Tapi yang ia tau, Gisella selalu nyaman berada di dekat Arjuna.
Sewaktu Arjuna melakukan pekerjaan dan tidak bisa bertemu Gisella, ia merasa ada sesuatu yang hilang. Entah sejak kapan Gisella bisa merasakan itu, tapi yang pasti ia sudah merasa nyaman bila Arjuna berada di dekatnya.
Sewaktu tadi bertemu dengan Tiarapun, ia tidak merasakan sesak seperti sebelumnya. Ia tidak merasakan sakit melihat Tiara bersama Vigo. Mungkinkah ini efek dari berdamai dengan masa lalunya? Jika ia tau akan seperti ini, Gisella akan melakukan itu sejak lama.
“Lo kaya mau menyebrang pegang tangan terus.” Ucap Gisella.
“jangan gue lo. Aku kamu dong, kan kita udah resmi.”
“Yauda, di ulang nih. Kamu kaya mau nyebrang pegangan tangan.”
“Takut kamu ilang. Jadi dipegangin.”
“Lah, ini kan di dalem mobil gimana bisa ilang coba.”
Arjuna tidak menjawab, ia menciumi punggung tangan Gisella. Perlakuan kecil tapi menurut Gisella itu sesuatu yang romantic. Mungkin karna Gisella sudah lama tidak mendapatkan hal-hal seperti ini.
“Loh kok ke taman? Katanya mau pulang.”
“Pacaran dulu disini, kaya anak ABG.”
“Inget umur Juna.”
Arjuna memajukan bibirnya karna Gisella selalu menyebut umurnya. Arjuna ingin bercerita tentang Laura pada Gisella. Ia tidak ingin sesuatu hal yang di tutup-tutupi.
Ketika mereka sedang berjalan menyusuri taman, Arjuna mengajak Gisella duduk di bangku taman tanpa melepas tangan Gisella. Ia nyaman menggandeng tangan kecil Gisella.
“La.”
“Hmm.”
“Ngantuk?”
“Ga, kenapa?”
“Lemes gitu.”
“Capek, di ajak jalan bukan di gendong.”
“Yee, aku mau cerita sesuatu.”
“Kamu jadi pendongeng sekarang?”
“Serius akunya.”
“Lah akunya juga serius. Yauda cerita, apa yang mau kamu certain?”
Arjuna melihat mata bulat Gisella yang menatapnya.
“Dulu aku pernah mau menikah.”
“Oh ya? Kamu laku?”
“Laku dong, obral dikit.”
“hahahahaha”
“Puas kamu ya ketawain aku.”
“Iya, iya maaf. Terus? Kenapa kok ga jadi nikah?”
“Kami sudah bertunangan, bahkan sudah menentukan tanggal pernikahan. Sewaktu aku lagi mau prewedding dia ninggalin aku.”
“kenapa? Pelet kamu habis?”
“Rese nya mulai deh. Dia pergi ninggalin aku sama temen baik aku.”
Gisella merubah mukanya, jadi lebih tegang.
“Mereka selingkuh?”
“Aku gatau Laura dan Kenzo selingkuh atau tidak. Cuma mereka pergi dan sama sekali tidak ada kabar. Untungnya undangan belum di cetak. Jadi aku ga rugi undangan.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Love
ChickLitMenjadi janda selama 6 tahun bukanlah hal yang mudah untuk Gisella Isabel. Di umur yang baru menginjak 29 tahun ia berjuang sendiri menghidupi ibu yang tidak sempurna dan seorang anak berumur 5 tahun sudah membuatnya bahagia. Kebahagian yang ia ras...