"Jae minjem penghapus dong," ujar Mina. Jaehyun hanya memberikan penghapusnya begitu saja tanpa memalingkan wajahnya dari buku.
Yang lain, kecuali Rysull merasa ada yang aneh dengan Jaehyun.
"Eh Jae lo lagi musuhan sama Mina?" celetuk Yuta yang langsung diplototin Rysull, tapi dianya gak peka.
"Eh iya bener, gue baru nyadar kalau dari kemaren lo gak ngomong apa-apa ke si Mina, biasanya kan lo nempelin dia mulu." Ten si ipar durhaka malah ikut-ikutan.
"Engga kok biasa aja," jawab Jaehyun datar membuat teman-temannya malah makin curiga.
Winwin dan Mina hanya diem. Kalau Mina diam karena gak ngerti, kalau Winwin karena lagi mikir.
"Lo gak lagi marah sama gue kan Jae?" tanya Mina dengan wajah polosnya. Jaehyun rasanya pengen nangis seketika.
"Nggak kok." Jaehyun akhirnya menatap Mina. Ia mengulas senyum kecil lalu berdiri dan pamit mau ke toilet dulu.
"Gue mau keluar bentar." Winwin ikut keluar meninggalkan teman-temannya yang masih sibuk mengerjakan tugas yang diberikan Bu Sooyoung setengah jam yang lalu.
Jaehyun benar-benar pergi ke toilet, bukan hanya alasan untuk menghindari pertanyaan teman-temannya, tapi di sana Jaehyun hanya cuci muka lalu memperhatikan bayangannya di cermin.
"Gue ganteng gini masa sih si Mina gak suka sama gue," gumamnya bermonolog. Untung toiletnya lagi kosong.
"Gue lebih berkarisma, lebih kaya, lebih pinter, lebih hitz, lebih menggoda. Tapi kenapa gue masih aja kalah sama si menang-menang." Jaehyun mulai kesal.
Ia belum menerima kenyataan kalau Mina lebih memilih Winwin daripada dirinya.
"Jaehyun?" Winwin tau-tau nongol lalu berdiri di pinggir Jaehyun.
"Apa?" tanya Jaehyun sambil pura-pura sibuk membersihkan wajahnya.
Semoga tu anak gak denger omongan gue tadi. Batin Jaehyun.
"Lo lagi ada masalah sama Mina?" tanya Winwin yang ikut memperhatikan bayangan Jaehyun di cermin.
"Engga."
"Serius?"
"Kenapa sih lo Win kepo banget." Suara Jaehyun mulai sinis.
"Gue cuma penasaran aja Jae, gak enak juga liat lo ngediemin Mina kaya gitu. Soalnya dia sayang banget sama lo, dia udah nganggep lo kaya kakaknya sendiri."
Jaehyun langsung ketawa miris. "Kakak?"
"Iya. Lo udah kaya pengganti kakaknya Mina yang udah pada ngerantau jauh."
"Ohh jadi sekarang lo mau negasin status gue gitu? Tenang aja Win, gue cukup tau diri kok. Gue gak akan ngerebut Mina dari lo."
Boong anjir. Tadinya gue mau misahin kalian, tapi dilarang si Rysull dan kalau gue nekat yang ada gue bakal babak belur dihabisin kakak gue.
"Sorry Jae bukan gitu maksud gue." Winwin jadi serba salah.
"Udalah Win gak usah dibahas lagi. Btw selamat ya." kata Jaehyun gak ikhlas. Setelah itu Jaehyun langsung keluar dari toilet.
"Duh, salah paham kan."
***
Mark baru selesai memgurus surat-surat kepindahannya ke sekolah yang sama kaya Taeyong.
Niatnya ia mau langsung pulang, tapi perutnya sudah demo minta diisi. Akhirnya ka memutuskan untuk mampir dulu ke kantin.
"Eh kak maaf mau nanya," ujaf Mark ke salah satu murid di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pink Romance [END]
Fanfiction|| NCT Fanfiction || Jadi mantan bukan berarti harus musuhan! ©2016