"An lo gak lupa kan kalau lo mesti nemenin gue buat ngambil kue?" tanya Taeyong. Cowok itu agak heran dengan sikap Ana yang sudah kembali jutek. Dari pagi ia terlihat menghindari Taeyong.
"Gue gak jadi ikut. Biar Hyerim aja yang nemenin lo, gue udah bilang sama dia tadi dan dia setuju!" jawab Ana ketus.
"Loh kok gitu?" Taeyong semakin heran.
"Kenapa, lo gak mau? Yaudah ambil aja sendiri. Lo kan bisa naik taksi."
"Tapi kan lo udah janji."
"Gue gak janji tuh. Lagian cowok gue pasti gak akan ngijinin boncengan berdua sama lo," kata Ana sebal. Sebenarnya sih ia hanya kesal dengan chat Taeyong tadi malam.
Lagian siapa juga yang gak marah? Udah baper diajak balikan eh taunya cuma typo doang. Kan kampret!
"Lo kenapa sih An kok jutek lagi sama gue? Padahal kemarin kita udah hampir damai?"
"Sori. Kemaren gue khilaf! Anggep aja kemarin gue gak jalan sama lo." Setelah berkata seperti itu Ana langsung pergi begitu saja.
"Woi Tiwai lo apain lagi tuh si Ana nyampe mukanya asem gitu?" tanya Rysull yang barusan tak sengaja melihat perdebatan Taeyong dan Ana.
"Tau tuh cewek labil banget." Taeyong ikut kesal. "Hyer lo jadi ikut?" Taeyong melirik Hyerim yang masih sibuk membereskan buku-bukunya.
"Ehm...,"
"Udah sama gue aja Yong. Biar entar si Hyerim yang bawain motor gue," sela Yuta.
"Eh?" Hyerim kicep.
"Yaudah," kata Taeyong tak mau ambil pusing.
"Nih Hyer kuncinya. Sampe ketemu di rumahnya si Doyoung ya," pamit Yuta sambil dadah-dadah kepada Hyerim.
"Abang Yuta kok akunya gak didadahin?" kata Rysull dengan wajah pura-pura sedih.
"Iya Rysull sayang sampe ketemu di rumah Doyoung." Yuta ngasih flying kiss ke arah Rysull tapi setelah itu ada tempat pensil yang mendararat mulus di kepalanya.
"Anjir Ten sakit!" Yuta langsung ngelus-ngelus kepanya.
"Salah sendiri kenapa ngegoda pacar orang." Ten sudah siap ngelemparin buku paket tapi Yuta keburu ngacir nyusul Taeyong.
"Jae nih ada titipan buat lo." Mina yang baru balik dari toilet langsung nyamperin bangku Jaehyun.
"Dari siapa?" tanya Jaehyun. Winwin, Rysull, Ten dan Hyerim udah lirik-lirikan kepo.
"Gak tau. Tadi cewek itu cuma bilang 'Lo Mina kan temen deketnya Jaehyun? Gue nitip ini ya' abis itu dia langsung pergi."
"Cewek?" Rysull sontak berteriak histeris.
"Iya," jawab Mina.
"Isinya apaan? Ayo Jae cepetan buka." Rysull sudah berdiri di pinggir meja Jaehyun. Yang lain juga ikutan ngerubunin meja dia.
Tanpa curiga Jaehyun segera membuka kotak yang tadi dikasih Mina. Dan isinya hanya cake berbentuk hati dengan tulisan happy birthday di tengahnya.
"Lah ini beneran buat Jaehyun Min? Yang ulang tahun kan si Doyoung," kata Rysull bingung.
"Iya kok. Tadi cewek itu bilang buat Jaehyun."
"Eh ada suratnya," pekik Hyerim sambil menraih surat itu lalu memberikannya pada Jaehyun.
"Sini biar gue yang baca." Rysull langsung merebut surat tadi dari tangan Jaehyun dan membacanya dengan suara keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pink Romance [END]
أدب الهواة|| NCT Fanfiction || Jadi mantan bukan berarti harus musuhan! ©2016