Senju Cherry kini memiliki tujuan baru dalam hidupnya. Setelah membawa lagi Sakura, adik kembarnya. Cherry berniat membawa ayahnya pulang. Cherry tahu, orang tuanya sudah berpisah. Tapi berpisah belum tentu bercerai.
Diantar oleh Ibiki. Cherry pergi ke kampus berniat menemui ayahnya, dengan memakai identitas Uchiha Cherry, adiknya. Cherry memakai Short pant jeans yang menampilkan hampir seluruh pahanya, dengan kaos oblong yang dipadankan dengan Kemeja kebesaran berwarna merah. Dan tentu saja heels yang tingginya lumayan.
Banyak murit lain dikampus yang memandanginya aneh. Tak jarang juga yang tampak senang melihat penampilan Cherry.
"Hey, kau Uchiha prodi kedokteran!! Berhenti!." Shizune berteriak. Cherry yang merasa terpanggil itu menghentikan langkahnya.
"Beraninya kau kekampus memakai pakaian seperti ini!!" Omel Shizune menunjuk cherry.
"Apa yang salah??" Jawab Cherry malas.
"INI DI KAMPUS BUKAN CLUB MALAM!!! BERANINYA KAU......"
"Saya sudah dewasa dan secara hukum tak ada larangan memakai celana pendek." Sela Cherry santai.
"BERANINYA KAU MENYELAKU!!" bentak Shizune marah. Cherry maju selangkah, berdiri tepat di depan Shizune. Banyak mahasiswa lain melihat dan mengerubungi mereka.
"Memangnya kau siapa?" Cherry mencoba mengintimidasi Shizune dengan tatapannya. Shizune menelan ludah. Baru kali ini ada anak didik yang berani mengancam gurunya.
"Saya dosen disini." Shizune mencoba segarang mungkin.
"Kalau begitu, mulai hari ini kau dipecat!!" Jawaban Cherry dingin, ditanggapi seperti lelucon oleh Shizune.
"Memangnya kau siapa, berani memecatku?" Ejek Shizune.
"Kau tahu Senju Tsunade??" Cherry menyunggingkan senyum polosnya.
"Tentu saja, dia pemilik universitas ini."
"Dia ibu kandungku." Cherry tersenyum sinis, dan berlalu meninggalkan Shizune yang terpaku.
"Tidak mungkin." Gumam Shizune.
Cherry mengetuk pintu Direktur Universitas.
"Masuk." Ucap Jiraiya bosan. Cherry masuk dan langsung duduk di depan Jiraiya. Jiraiya mengangkat alisnya.
"Ada perlu apa? Tak seharusnya mahasiswa masuk keruang direktur seenaknya." Jiraiya bersandar pada kursinya.
"Maaf, ayah. Aku tak tahu jika putrimu yang datang, aku harus membuat janji terlebih dahulu." Cherry menyilangkan kakinya dan menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi.
"Apa maksudmu!" Jiraiya berdiri dengan kedua tangan menopang badannya pada meja kerja di depan Cherry.
"Apa kau lupa, kau memiliki putri ayah??? Semenarik itukah duniamu hingga kau tak ingin tahu, apakah kau memiliki putri atau tidak???" Sindir Cherry.
Raut wajah Jiraiya menunjukkan kekagetan. Terlebih memang wanita didepannya ini mirip dengan Tsunade.
"Ayah, mama menyembunyikanku darimu, agar wanita simpananmu tak menculik dan membunuh aku seperti yang mereka coba dulu." Cherry menjelaskan santai.
"Kau pikir aku percaya dengan ceritamu?? Kau Uchiha, tiba tiba datang, memanggilku ayah dan mengaku bahwa kau anakku??? Kebohongan apa yang ingin kau mainkan!" Tegas Jiraiya. Cherry memangambil ponselnya. Menekan tulisan 'mama' dan me-loudspeaker ponselnya.
"Apa yang kau lakukan!" Jiraiya berusaha merebut ponsel milik Cherry sebelum...
"Hallo...." Suara Tsunade menginterupsi gerakannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
LITHIUM
Fanfiction(COMPLETE) Sakura Haruno, calon dokter muda cemerlang. Penerima beasiswa penuh dari Universitas Konoha. Kecerdasannya mampu membuat teman seangkatannya cemburu. Kebencian seseorang, membuatnya mengalami banyak penderitaan. Akankah Sakura Haruno bis...