"Pagi kaaachaaaaaaan" sapa Cherry ceria. Pagi ini adalah pagi ketiga setelah Cherry bangun dari komanya. Cherry mengecup pipi Mikoto dan duduk disamping Sasuke. Sasuke tampak sibuk dengan ponselnya. Fugaku sibuk dengan koran didepannya.
"Pagi Tousan, pagi Sasuke kun." Cherry mencoba menyapa.
"Hn." Hanya itu yang keluar dari mulut kedua pria di depannya tanpa melihat Cherry.
"Tousan dan Sasuke kun sangat membosankan. Aku sudah sangat cantik, tak bisakan memandangku sebentar." Rajukannya membuat kedua pria itu menoleh kearahnya. Mikoto tertawa.
"Kasan dengar, kau belanja dengan Yamanaka dan Hyuuga. Tapi kenapa hanya buku yang datang??? Kau tahu, Kaasan terluka mendengarnya."
"Ah kaasan. Bagaimana aku bisa belanja jika setiap barang yang aku inginkan pelayan selalu bilang 'Nona Uchiha, Nyonya Uchiha sudah membelikannya untuk anda'." Cherry menirukan cara pelayan berbicara padanya kemarin. Mikoto tersenyum.
"Tapi kenapa buku???" Tanyanya lagi.
"Karena di kamarku, hanya ada sedikit buku." Cherry menyunggingkan senyum. Mikoto memberinya sepiring nasi goreng.
"Itu karena kau bodoh." Goda Sasuke.
"Tousan, apa selera putramu ini gadis gadis bodoh?? Isssh, payah sekali." Skak mat. Sejak kapan mulutnya menjadi pintar. Fugaku hanya menarik sedikit bibirnya.
"Hari ini kau kulia bukan??? Tousan sudah menyiapkan supir untukmu. Ibiki akan mengantarmu kemanapun." Mikoto tampak bahagia dengan keluarga Uchiha sekarang. Hampir tak pernah, keluarga ini berbicara dimeja makan, kecuali ada pembahasan yang penting.
"Aku pikir aku akan di antar oleh Sasuke kun." Gumam Cherry.
"Aku ada rapat." Sasuke menjawabnya datar.
"Jam berapa kau pulang??? Apa aku boleh main ke kantor???"
"Tentu saja sayang. Kau juga harus bertemu dengan orang orang." Jawab mikoto.
Sakura mengantar Sasuke ke depan, Sasuke mencium keningnya.
"Hari ini hari pertamamu Uchiha Cherry.""Iya. Aku berharap rapatmu lancar."
"Kau juga." Cherry memberikan ciuman dibibir Sasuke. Mikoto melihatnya dari balkon rumah. Sasuke, tak pernah membawa atau memperkenalkan wanita manapun pada keluarganya. Dan sekarang, Mikoto bersyukur, wanita yang dicintai putrinya adalah Cherry.
Ibiki menghentikan mobilnya didepan pintu masuk Universitas Konoha. Berlari kecil untuk membuka pintu belakang. Banyak mahasiswa yang lewat berhenti untuk sejenak. Penasaran dengan siapa yang datang dengan menggunakan mobil mewah berlogo Saab model terbaru. Apalagi pintunya dibukakan oleh sang supir. Dan supir itu bukanlah supir biasa. Tubuhnya tinggi besar, melebih seorang bodyguard sekalipun. Ibiki membuka pintunya. Cherry turun dengan anggun. Memakai sepatu dengan tumit agak tinggi. Menonjolkan kaki dan betis indahnya. Dengan rok berwarna hitam berlipit selutu. Tank top putih. Dan Cardigan merek terkenal yang banyak di incar para wanita. Barang asli memang beda. Rambutnya terurai indah. Warna pink yang kontras dengan warna gelap bajunya. Dan lihat, Cherry memakai tas berlogo H dibahu kirinya.
"Terima kasih Ibiki san." Ibiki mengangguk. Cherry melihat sekeliling. Banyak orang memandangnya takjup. Cherry hanya menampilkan wajah datar. Kakinya mulai berjalan. Sepanjang jalan masuk, banyak murit lain yang berhenti dan membicarakannya.
"Aku pikir, Uchiha tak memiliki anak perempuan."
"Bukannya dia menantu keluarga Uchiha."
Cherry berhenti mendengar dua orang yang membicarakannya. Kemudian menghampiri mereka. Mereka berdua tampak terkejut melihat Cherry berhenti di depannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
LITHIUM
Fanfiction(COMPLETE) Sakura Haruno, calon dokter muda cemerlang. Penerima beasiswa penuh dari Universitas Konoha. Kecerdasannya mampu membuat teman seangkatannya cemburu. Kebencian seseorang, membuatnya mengalami banyak penderitaan. Akankah Sakura Haruno bis...