Uchiha Cherry

13.4K 1.1K 27
                                    

"Apa kasan dan tousan cantik dan tampan???" Tanya Cherry.

"Hn"

"Aku tak sabar ingin melihatnya."

"Hn"

Sasuke tak yakin, jika rencananya bisa semembahagiakan ini. Cherry sangat cerewet sejak bangun. Menanyakan banyak hal yang membuatnya kewalahan. Dan gumamannya bisa diartika oleh Cherry. Mengesankan, sangat mengesankan.

Mobil Sasuke berhenti di rumah yang besar. Sangat besar dan bisa disebut seperti istana. Cherry, memakai dress berwarna kuning, bermotif bunga bunga pink, serupa rambutnya. Dia membuka pintu mobil dan berdiri menatap rumah.

"Sasuke kun, apa ini rumahku??" Tanya cherry senang.

"Hn"

Cherry berlari memeluk Sasuke. Sasuke sedikit terkejut, tapi membalas pelukan Cherry."

"Bertingkahlah sepertu uchiha, hime. Seperti kau belum ini."

Sakura medongak ke wajah Sasuke. Sasuke menatap mata teduh itu.

"Kau tahu, Cherry. Kau manja pada siapapun di keluarga. Tapi sangat kejam dan angkuh di luar. Itu kenapa kita Uchiha. Karena Uchiha, haruslah begitu. Mengerti???" Jelas sasuke. Cherry mengangguk senang.

Sasuke memandangnya sayang. Dan membawanya masuk kedalam.

"Tadaimaaa,..." teriak cherry riang. Sasuke hanya tersenyum tipis. Ini pertama kalinya. Ada yang berani teriak di rumah sebesar ini.
"Okaeri, Cherry chaaan." Jawab Mikoto anggun. Cherry lari memeluk mikoto manja. Ya, Mikoto memang menginginkan putri. Tapi yang dilahirkan hanyalah dua orang pria dingin.

"Aku merindukanmu kachaaan." Mikoto tertawa bahagia. Merasakan pertama kalinya memiliki anak perempuan. Dan manja seperti ini. Sasuke hanya bisa memandangi ibunya yang juga tampak bahagia.

"Kenapa berisik sekali." Fugaku keluar dari ruang kerjanya. Mencari tahu apa yang terjadi.

"Aaaah, tousaaaan.... aku sangat merindukanmu." Kali ini Sakura langsung memeluk tubuh Fugaku Uchiha. Dan selama Fugaku hidup, tak ada yang berani lancang memeluk Fugaku seperti ini.

Mikoto dan Sasuke tertawa melihat kelakuan Cherry. Dan ekspresi datar Fugaku.

"Kenapa tousan tak memelukku. Apa tousan tak senang, melihatku kembali????" Rajukan Cherry menyadarkan Fugaku.

"Ah, Cherry. Tentu saja Tousan senang. Tousan hanya tak menyangka, kau akhirnya bangun." Nada bicara Fugaku tetaplah datar.

"Cherry chan, ayo kaasan antar ke kamarmu." Ajak Mikoto.

"Tapi, kaasan. Aku masih ingin bersama kalian."

"Kau baru sembuh sayang. Tousan akan rapat, dan Sasuke juga." Mikoto membelai pipi Cherry, tak menyangka jika Sasuke benar benar membawakan boneka hidup yang sangat cantik, dan hangat.

"Ah, baiklah."

Cherry memasuki kamarnya. Ruangan yang sangat besar, dengan  cat dinding berwarna hijau terang. Ranjang seperti milik kerajaan. Bersih, rapi, dan mewah. Hanya itu yang terlihat. Hanya ada foto gadis berambut sama dan mata yang juga serupa dengannya, menggandeng pria yang mirip sasuke kecil.

Cherry membuka kamar mandinya. Dengan bathup mewah dan lantai marmer. kami sama. Apa dia dibesarkan dengan jiwa seorang putri.

"Kasan, apa aku seorang putri??" Tanya Cherry tertegun. Mikoto tersenyum.

"Menjadi calon istri pewaris kerajaan perusahaan Uchiha. Haruslah terdidik dan berkelakuan seperti putri sayang. Kamu memang sangat manja. Tapi sebagai seorang putri yang menyandang nama uchiha. Kamu memiliki beban yang sangat besar." Mikoto serius. Cherry terdiam mencerna.

LITHIUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang