Epilog

16.5K 920 43
                                    

"Hey, Rei kun. Kenapa kau memakan tomatku???" Gadis kecil berambut hitam sebahu tampak protes. Wajahnya tertekuk, menahan kesal.

"Aku tak memakannya." Anak laki laki berambut serupa, membela dirinya.

"Ah, coba saja kau lihat. Apa itu di sudut bibirmu??" Si gadis kecil menunjuk wajah, seorang anak laki laki yang dia panggil Rei.

"Apa??" Rei berlagak tolol.

"Kau memang bodoh!" Gadis kecil berdecak kesal.

"Kau yang bodoh Sarada chaaaan." Rei mengetuk ngetuk kepala Sarada dengan kedua jarinya.

"Aku membencimu, Rei kun." Sarada melipat tangannya, berbalik dan pergi meninggalkan Rei sendirian.

"Anak perempuan memang merepotkan." Rei mengedikkan bahunya acuh.


Acara tahunan di kedua keluarga Uchiha Senju, sangat ramai. Setiap Akhir Tahun menjelang Tahun baru, mereka selalu melakukan temu bersama. Bukan hanya keluarga dari kedua keluarga yang kini telah menjadi satu keluarga besar. Tapi melainkan kerabat juga.

"Inojin, kau menggambar apa??" Anak laki laki berambut kuning mencoba mencari tahu.

"Tidak sedang apa apa." Jawab anak laki laki berparas cantik yang bernama Inojin.

"Ayolaaaah, aku tahu kau telah menggambar sesuatu. Coba lihat."

"Tidak, ada Bolt." Inojin menyembunyikan buku sketsa miliknya kebelakang punggungnya.

"Aku tahu kau melukis siapa." Bold menyipitkan matanya.

"Siapa??" Inojin pura pura tertarik.

Tiba tiba saja, buku yang dipegang Inojin diambil oleh seseorang dari belakang.

"Kau menggambar, Sarada eh??" Rei mengamati gambar sketsa yang masih bergaris tipis. Wajah Inojin tampak memerah.

"Tidak." Inojin bergumam.

"Kalau bukan Sarada, siapa??" Bold mendekati Rei.

"A-aku menggambar bibi Sakura." Inojin buru buru menunjuk seseorang berambut pink tak jauh darinya.

"Tapi yang kau tunjuk itu mamaku, bukan bibi Sakura." Ucapa Rei membuat Inojin tertunduk malu.

"Kalau kau suka menggambar Sarada, tak mengapa. Asal kau janji menjaganya." Rei memegang pundak Inojin. Inojin mengangguk serius.

"Aku yang akan menjaga Sarada. Kau tenang saja Rei nii." Kata bold mantap.






Delapan tahun telah berlalu. Dan kini generasi penerus telah dilahirkan. Sakura dan Sasuke adalah pasangan satu satunya yang memiliki anak perempuan. Yaitu Sarada. Sarada lahir seminggu lebih lambat dari putra Cherry dan Itachi. Yaitu Rei. Itachi berhasil menjadikan putranya menjadi cucu pertama dari dua keluarga besar. Bukan karena Cherry berhasil hamil duluan. Tetapi karena Itachi memaksa, Cherry melahirkan secara prematur setelah mengetahui bahwa Sakura lah yang akan melahirkan generasi keluarganya duluan. Licik memang. Tapi semua orang tidak keberatan dengan hal itu. Rei kecil memiliki paras duplikat dengan Itachi, hanya saja sifatnya kasar seperti Cherry. Tapi terkadang Rei memiliki sifat Itachi yang suka menghibur.

Sedangkan Sarada. Sarada adalah duplikat resmi Sasuke. Tak ada apapun dari Sakura yang menurun padanya. Sarada selalu dingin dan acuh. Tak jarang dia tampak tak peduli dan tertarik dengan apapun. Sarada adalah gadis kecil dengan sifat kritis milik Tsunade, dan cerdas milik Mikoto. Perpaduan yang diramalkan sangat mengerikan oleh anggota keluarganya.

"Mama, bibi Ino bilang, aku tak punya apapun dari mama." Sarada memakan irisan tomat ditangan kanannya. Sakura menaikkan alisnya.

"Kenapa begitu??" Sakura menatap putrinya tertarik.

LITHIUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang