Sakura dan Cherry turun dari perjalanan panjang yang membosankan bagi mereka. Mereka bergurau dan saling menggoda saat pergi keluar dari terminal kedatangan. Cherry tiba tiba berhenti saat melihat namanya tertulis disebuah kertas karton besar. Lengkap dengan emote selamat datangnya. Di barisan banyak orang yang melakukan hal yang sama.
"Ada apa??" Tanya Sakura ingin tahu. Merasa tak mendapat jawaban Sakura melihat kearah dimana Cherry melihat dengan wajah mengerikan.
Itachi membawa kertas karton dengan tulisan "gomenasai Senju Cherry. Welcome back to my heart".
"Astagaaaaa, kakak ipar yang terbaik." Teriak Sakura.
Cherry masih tak bergeming. Sakura melihat Sasuke yang berdiri disamping Itachi dengan wajah datarnya. Pandangan mereka bertemu.
"Nee chan, apa kita tak bergegas keluar dari sini. Bulu kudu ku merinding melihat tatapan membunuh Sasuke kun." Pinta sakura.
"Ayo." Cherry mengabaikan Itachi yang tersenyum senang. Dan sekilas melihat Sasuke dengan wajah datarnya. Cherry menggenggam tangan Sakura erat.
"Anggap mereka tak ada." bisik Cherry.
"Berhenti." Seakan mendengar perintah dari majikan. Kaki Sakura tiba tiba berhenti setelah mendengar suara Sasuke.
"Berusaha mengabaikanku, eh??" Ejekan Sasuke berarti petaka baginya. Sakura melepas tangan Cherry dan membalikkan badannya. Sasuke memandangnya penuh dengan amarah. Sakura hanya bisa menunduk takut.
"Jadi, kenapa kau kabur sejauh ini dariku!" Kata kata Sasuke tak akan pernah bisa Sakura jawab. Sakura merasa bersalah karena tak berpamitam padanya.
"Kau tahu, kau milikku. Sekalinya kakakmu membawamu pergi. Kau masih harus ijin padaku, Sakura." Sakura yang tak mengira Sasuke akan memanggil nama aslinya, langsung memandangnya. Air mata seakan tak bisa Sakura tahan, dan meluncur ke pipinya. Sasuke mendekatinya dan menarik kedalam pelukannya.
"Gomen ne Sasuke kun." bisik Sakura.
"Kau membuatku gila." Balas Sasuke.
Melihat Sasuke yang berlaku lembut pada adiknya. Cherry sangat merasa bersalah. Bagaimana pun juga, semua ini karena dirinya. Itachi berdiri disampingnya.
"Apa kau tak ingin memelukku juga??" Goda itachi
"jangan harap!" Ketus Cherry.
"Aku minta maaf, sayang." Itachi menggenggam kedua tangan Cherry.
"Konan hanya rekan kerja di rumah sakitmu. Dia sering kali mengejarku. Tetapi aku masih bersamamu."
"Begitu?? Seberapa sering dia memasakkanmu?? Seberapa sering dia menawaran diri untuk menggantikanku?? Kau pikir, kau bisa membodohiku itachi?? Melihat wajah tololmu yang sangat tulus memujinya. Apa kau pikir dengan kau menyusulku kesini, semua bisa terlupakan???" Wajah Cherry seakan membeku, mendengar suaranya sendiri meluncur bagai belati yang siap menghunus hati Itachi.
"Tidak, bukan begitu." Itachi mencoba membujuknya. Cherry merogoh ponsel di dalam tasnya dengan tangan kanannya. Matanya masih mengintimidasi Itachi, mencari kejujuran. Cherry menghidupkan ponselnya. Kemudian menekan suatu nomor.
"Kabuto, pecat dokter yang bernama Konan. Pastikan, kau menulis record buruk untuknya. Dan pastikan, tak ada satu pun rumah sakit di Konoha ada yang berani memakainya. Dan lagi Kabuto, pastikan di menandatangani dokumen perjanjian agar tak lagi bisa menemui Itachi. Jika dia berani menemui Itachi, aku yang akan menghabisinya dipengadilan." Cherry mematikan ponselnya dingin. Tatapan penuh kebencian pada Itachi digantikan dengan tatapan mengejek. Itachi tertegun. Itachi mungkin berpikir bahwa kekasihnya bukanlah sejahat itu. Tapi Itachi sadar jika, Cherry melakukan itu karena dirinya sudah kelewat batas.

KAMU SEDANG MEMBACA
LITHIUM
Fanfiction(COMPLETE) Sakura Haruno, calon dokter muda cemerlang. Penerima beasiswa penuh dari Universitas Konoha. Kecerdasannya mampu membuat teman seangkatannya cemburu. Kebencian seseorang, membuatnya mengalami banyak penderitaan. Akankah Sakura Haruno bis...