7. Dia yang lain

21.7K 1.9K 4
                                    

Awalnya Jonathan khawatir mendengar laporan dari Marta yang mengatakan, Jenny seperti mengalami trauma setelah mencium bau anyir darah hingga hampir pingsan dan hal tersebut bisa membuat gadisnya itu tidak nafsu makan. Tapi sekarang melihat Jenny sarapan dengan nafsu makan tinggi sehabis menangis semalaman. Kekhawatiran yang tadi berkembang jadi musnah dan berubah jengkel atas sikap Jenny.

Semenjak Jenny mulai tinggal, rumah Jonathan menjadi ramai karena ada saja yang diributkan oleh perempuan itu.

"Cepat kembalikan iPodku," ujar Jenny ketika berada di tengah acara sarapan.

Jonathan mendengus sebal atas tingkah Jenny tidak berhenti mendesaknya.

Well, setelah Jenny terbeli oleh Jonathan. Perempuan tersebut menagih tas miliknya yang direnggut paksa oleh salah satu bodyguard yang berada pada pelelangan.

"Aku tidak akan mengakses internet!" janji Jenny.

"ERIC KEMARIKAN iPOD SIALAN ITU. Kau puas?," tanya Jonathan sambil menggetatkan rahangnya gregetan.

Jenny menyengir tanpa dosa telah membuat Jonathan tambah kesal. Tak lama Eric, laki-laki bertubuh raksasa itu datang membawa sebuah iPod saja tidak dengan tasnya.

"Akhirnya kau kembali juga sayang," ucap Jenny pada iPod kesayangannya sambil menciumnya.

Jonathan menatap jengah atas  tingkah Jenny yang santai menikmati hidup. Lima tahun yang lalu, bangku tempat Jenny duduk sekarang yaitu perempuan bernama Irene. Gadis pertamanya, paling keras kepala dan selalu menatap dirinya tajam walaupun perempuan itu sebenarnya amat ketakutan. Dan Jonathan sangat menikmati ketakutan yang terpancar dari tubuhnya.

"Kau tidak takut mati di tanganku?," pertanyaan Jonathan menimbulkan kerutan pada kening Jenny.

"Untuk apa aku takut mati, karena semua orang akan berakhir pada kematian. Aku akan mati dan kamu juga"

Jonathan tersenyum pada jawaban Jenny. Gadis pintar.

"Apa kau takut mati?" tanya balik Jenny sembari mengunyah pelan,  menikmati setiap rasa daging rusa yang ditumis dan diolah dengan saus Smetana.

Jujur, tidak ada yang pernah bertanya seperti itu pada Jonathan dan dia sedikit bingung mau menjawab seperti apa.

"Tidak," jawaban yang dikeluarkan Jonathan menekan batin Jonathan sendiri. Entah kenapa sesuatu yang selalu dia kunci rapat mulai sedikit terbuka kembali.

Jenny mengangguk mengerti kemudian melanjutkan makan siangnya dalam keheningan.

"Jangan pernah berikan padaku udang secuilpun, aku alergi dengan itu" ucap Jenny pada Marta yang tidak jauh berdiri di belakangnya untuk sekedar menenangkan alam bawah sadarnya agar dapat bersikap santai. Padahal dia agak sedikit ngeri mendapati perubahan raut wajah Jonathan mendadak dingin. Tanpa sadar ia menggenggam pisau dagingnya dengan erat.

Seusai makan Jenny menunggu iPodnya aktif sepenuhnya sembari rebahan di atas kasur. Semenjak Poppy menghadiahkan iPod ini padanya, ia jadi lebih suka berfoto dan membuat video. Ada banyak sekali kenangan tersimpan dalam memory iPod tersebut. Ia benar-benar akan kesal bila iPodnya hilang.

Satu hal lagi, tempat Nezametny ini luar biasa menakjubkan. Dia harus mendapatkan banyak foto kenangan di tempat ini.

Jenny mengetik kode password di iPod touchnya. Sungguh beruntung Jonathan tidak mengetahui kodenya. Bisa-bisa foto Alex mantan pacarnya diketahui olehnya. Ada aura posesif Jonathan yang harus diantisipasi oleh Jenny.

Kemudian satuper-satu video berputar menampilkan adegan mom tersenyum sambil memeluk daddy.

"Happy New Year... mom? dad? Jessica?. Hey dimana Luna?" seru Jenny

The Ruthless ♠ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang