The Ruthless ♠ [COMPLETED]

22. Putus asa

01.30 pagi aku baru nyelesain bagian ini. Happy reading.. maaf nunggu lama.

Jonathan melayangkan tonjokkan pada salah satu pengawalnya untuk meluapkan amarahnya. Napasnya terdengar berburu, tatapannya sangat mengerikan mungkin dapat melahap hidup-hidup orang yang berani menyenggolnya saja. Dikeluarkanlah kembali ponsel Jonathan dari saku celana, dia mengamati pergerakan gadisnya menuju perbatasan kota Verkhoyansk, Rusia melalui GPS. Ternyata menguntungkan sekali menanam alat pelacak dalam tubuh gadisnya.

Tidak masalah jika Alan Bennet yang menjemput gadisnya, tapi kali ini yang membawa bukanlah agen kepolisian biasa suruhan Alan Bennet. Mereka merupakan komplotan Gill Doughlass bersekutu dengan Megan Malonti. Rencana mereka memberikan udang pada makan malam gadisnya agar memancing Jenny keluar dari kawasan ketat kediaman Jonathan supaya mudah menghindari serangan pengawal yang berjumlah banyak.

Sementara itu Valencia sudah merasa curiga atas gelagat aneh agen kepolisian dari sebelum dia masuk kedalam mobil sedan. Tapi disisi lain, takut mereka benar-benar suruhan daddynya. Akhirnya dugaannya terkuak benar, saat mobil berhenti pada sebuah bangunan tua berukuran besar. Bisa saja Valencia kabur, tapi dia menemukan kursi roda bermotif terlihat seperti milik Anastasia terkoyak di halaman rumah. Terpaksa dia harus masuk ke dalam untuk memastikannya.

Perabotan dalam rumah tertutup oleh kain putih. Didingnya terlihat retak serta cat putihnya berubah pudar terkena oleh air hujan yang menetes akibat atap rumah bocor.

"Katakan saja manis... apa paswordnya? aku tidak akan tega melukai wanita cacat sepertimu" terdengar suara laki-laki mencoba mengendalikan intonisnya agar tetap tenang.

"KATAKAN!" rambut Anastasia dijambak hingga perempuan tersebut memekik keras ditengah senggukan.

Valencia menegang melihat keadaan Anastasia sangat mengerikan dengan salah satu kaki terantai dan bagian atas bajunya terkoyak memperlihatkan sebagian dadanya. Wajahnya pun penuh memar bekas tamparan.

"HENTIKAN!" bentak balik Valencia. Dia memasang topeng ke angkuhannya lalu mendekat mencoba menarik Anastasia kedalam pelukannya.

"Aku berjanji akan membuat perempuan ini mengatakan paswordnya"

"Tau apa kau tentang dia HAH?" balas laki-laki bertubuh tinggi dengan memasang seringai mencoba meremehkan keberanian Valencia.

"Aku tau harta warisan keluarganya berjumlah milyaran dollar serta berlian THE HOPE DIAMOND 45 karat tersimpan baik di Union Bank of Switzerland (UBS), Swiss. Kau masih tidak percaya padaku? atau kau ingin menanyakan hal yang lain tentang Anastasia Jersey keturunan konglomerat ternama Miranda Jersey"

Amarah laki-laki bertumbuh tinggi itu makin meletup tapi segera beberapa rekannya nampak menahannya dan menyuruh semua orang meninggalkan Valencia berduaan bersama Anastasia. Setelah pintu ruangan tertutup, tangisan Anastasia semakin menjadi-jadi karena ketakutan merayapnya. Sedangkan Valencia melepaskan mantelnya untuk menutupi tubuh Anastasia karena saat ini suhu udara sepertinya minus satu. Begitu dingin membekukan siapa saja.

"Katakan paswordnya" pinta Valencia baik-baik.

"Aku tidak bisa Valen, itu harta keluagaku yang harus kulindungi baik-baik"

"Terus kau membiarkan dirimu mati begitu saja? jangan bodoh Anastasia mereka hanyalah anjing liar yang mengharapkan daging busuk dari orang lain. Dan sedikitpun kau tidak akan rugi karena aku akan menyuruh Jonathan atau Peter untuk merenggut harta itu lagi dari mereka" Anastasia mengangguk setuju.

Seorang laki-laki asing lainnya masuk kedalam ruangan kosong nan luas untuk memeberikan dua potong roti serta satu botol air mineral untuk Valencia dan Anastasia kemudian pergi lagi. Valencia menyuapi semua roti untuk Ana agar temannya itu mendapatkan tenaga kembali setelah diculik semalaman dari kediaman Jonathan bertepatan Valen sedang dalam perjalanan di larikan ke rumah sakit, tanpa mendapatkan makanan sejak malam itu. Sedangkan Marta mendapat pukulan keras pada bagian leher hingga pelayan tua tersebut pingsan.