Emosi terendam semakin pekat, pikiran Jonathan selalu melayang pada wajah ketakutan gadisnya. Sudah seharian lebih perempuan itu mengurung diri di dalam kamar, menangis berkepanjangan, tanpa satupun orang lain diizinkannya untuk mendekat.
Dan keadaan ini sangat meremukkan batin Jonathan. Sekuat tenaga dia pergi jauh dari kediamannya. menjaga jarak agar monster dalam dirinya tidak memaksa gadisnya agar menerima kehadirannya.
Menghabiskan beberapa botol vodca di salah satu kedai tua langganan Jonathan. Semua kata hatinya terucap begitu saja.
"Hei.. Arthur, kau harus tau. Jenny selalu menjadi milikku."
Kakek tua bernama Arthur tersebut mencibir Jonathan, dia menyiapkan satu botol vodca lagi untuk si-bocah tengik itu. Selalu saja kedai tuannya menjadi sasaran empuk Jonathan melampiaskan masalahnya. Beberapa bulan lalu, Arthur terpaksa merenovasi kedainya karena ulah Jonathan menghantam salah satu tiang rapuh. Arthur juga bingung sendiri, apa yang menarik dari kedai tuannya di mata Jonathan.
"Wanita mana lagi yang kau sebutkan?" Arthur terpaksa menjadi pendengar baik selama puluhan tahun untuk memanjakan para pelanggannya.
"Dia wanita Spanyol dan dulu aku pernah memperkosanya sadis dan sekarang aku sangat tertarik dengannya."
"Dasar bocah tolol." Arthur memukul kepala Jonathan dengan serbetnya yang tadi digunakan untuk mengelap gelas-gelas cantiknya.
"Lalu bagaimana dengan wanita itu setelah mengetahui semuanya? atau jangan-jangan kau belum memberitahunya?" tanya Arthur sedikit antusias menunggu jawaban Jonathan.
"Aku sudah mengatakannya dan dia melarangku menyentuhnya, padahal semalaman kita melakukan seks luar biasa."
"Beruntung kau tidak langsung dibunuh olehnya."
Jonathan lebih senang jika gadisnya langsung menarik pelatuk ke kepalanya dari pada menyiksa batinnya, secara tanpa sengaja membuatnya mati perlahan. Rahang Jonathan mengatup rapat, tangannya gemetaran sanking terkepal kuat. Mulai sekarang dia tidak akan peduli apakah gadisnya menerimanya atau tidak!
Kalau perlu dia menjinakkan perempuan itu dengan cara kekerasan, lebih dari kejadian lima tahun yang lalu. Memang sudah menjadi takdir kalau tidak ada kebahagian dari awal mereka bertemu.
Dalam sekali teguk, vodca Jonathan kandas. Dia memutuskan kembali pulang untuk menemui gadisnya. Hatinya bingung untuk memenuhi sikap egoisnya saat dia sampai di kediamannya dan melangkah ke kamar gadisnya, ia melihat gadisnya masih menangis sesenggukan dalam selimut tebalnya. Tubuh Jonathan seolah tak berkutik.
Akhirnya Jonathan menenggelamkan dirinya ke minuman keras lagi hingga tengah malam. Perasaannya semakin kacau. Dengan marah Jonathan melempar gelas berisikan vodca ke lemari kaca tempat menyimpan botol bir.
"Persetan......!" umpat Jonathan pada Nolan Giovinco-kakeknya yang sudah mendidiknya menjadi pembunuh profesional hingga merayap menjadi monster mengerikan.
Segera Peter menahan tubuh tuannya agar tidak jatuh saat beranjak dari kursi bar karena terlalu mabuk. Mata Jonathan terdapat semburat merah mengelilingi iris matanya berwarna hitam pekat.
Jonathan selalu dalam kendali diri yang sangat baik. Tapi kini kendali itu menguap begitu saja tanpa bekas. Monster masa lalunya menyelubunginya membuat tangannya sekarang melayangkan tinju ke wajah Peter hingga pengawal setianya itu terhempas ke lantai.
Ditarik paksa kerah baju Peter supaya pengawalnya itu kembali berdiri lagi. Jonathan menyeringai senang mendapati luka berdarah di pipi Peter. Tangannya kembali bergerak untuk menonjok pengawalnya berulang kali sampai darah bersimpah menetesi lantai kayu yang dingin.
Tidak ada yang bisa menenangkan Jonathan yang sedang diliputi marah. Pengawalnya satu per satu akan kena hantaman keras dari Jonathan sampai laki-laki itu puas.
Sedangkan pelayan perempuan bersembunyi di pavilliun takut terkena tindakan dari kegilaan tuannya. Kecuali Marta yang masih menemani nonanya masih tidak berhenti menangis di kamarnya. Ketika Marta menyadari ada yang tidak beres dengan keadaan di luar, segera pintu kamar Valencia di kunci rapat dan membujuk nonanya agar bersembunyi di ruangan baju yang tidak akan sedingin kamar mandi.
"Jangan di buka kuncinya jika bukan saya yang minta," seru Marta pada nonanya. Bunyi dobrakan pintu mengagetkan keduanya.
"Aku takut Marta.." balas Valencia tapi pintunya langsung ditutup sedikit membanting membuat ucapannya tidak di dengar oleh Marta.
"Kunci pintunya sekarang!" perintah Marta, dengan gemetaran Valencia memutar anak kuncinya dan segera mecabutnya.
Dobrakan pintu berhasil di buka oleh Jonathan. Laki-laki itu berjalan masuk ke dalam kamar gadisnya terdominasi warna peach memberi kesan hangat. Hatinya begitu merindukan gadisnya, aroma gadisnya dan gurauan aneh gadisnya, sungguh dia tidak ingin gadisnya menjerit ketakutan melarang dirinya untuk menyentuhnya.
Sekarang Jonathan berhadapan dengan Marta menanyakan keberadaan Jenny Violena yang pasti sedang di sembunyikan.
"Kau tidak ingin memberi tahuku Marta dimana gadisku?"
"Dia butuh waktu untuk menerima semuanya, saya yakin dia akan memaafkan tuan." Perempuan tua itu sekuat tenaga bersikap profesional.
"Dia tidak akan pernah memaafkanku," balas Jonathan begitu dingin. Bahkan Jonathan sendiri tidak bisa memaafkan sikap kejamnya.
Tubuh Valencia semakin menggigil saat mendengar Marta menjerit kesakitan. Entah apa yang telah di lakukan oleh Jonathan. Dirinya tidak bisa menerima kejadian masa lalunya terulang kembali.
Keputusan ini adalah cara terbaik. Dia akan berdamai dengan masa lalunya. Walaupun tubuhnya hanya sebagai pelampiasan semata bagi Jonathan. Ia tetap tidak menyerah pada takdir, karena dia tahu rencana Tuhan itu sangat luar biasa. Segera Valencia memutar anak kuncinya dan perlahan membuka pintu ruangan pakaian.
"Jonathan..." panggil Valencia lirih menghentikan tangan Jonathan melanancapkan pisau ke jantung Marta.
"Boleh aku memelukmu?" bujuk Valencia menenangkan Jonathan, sekuat tenaga ia berusaha menekan tubuh menggigilnya berhadapan dengan si-pemerkosanya dulu yang merobek keperawanannya kasar dan menyetubuhinya seperti pelacur.
"Tentu saja. Kau boleh memelukku"..........
~~~~~TBC~~~~~

KAMU SEDANG MEMBACA
The Ruthless ♠ [COMPLETED]
Romance[COMPLETED] ✔ Copyright ©Februari2017 by Blueberryvodca. JANGAN DIBACA BILA TIDAK KUAT karena mengandung unsur KEKERASAN!⚠⚠ Harap kebijakan masing-masing! ______________________________ Apakah Jenny bisa berta...