11. Kesalahan

20.4K 1.6K 48
                                    

Mengandung unsur 19+ keatas. Harap kebijakan masing-masing!

Valencia gugup merasakan tubuhnya hanya menyisakan underwear di tatap panas oleh Jonathan. Bahkan sekejur tubuhnya kini memerah sekali apalagi kulitnya itu sangat putih.

"Kau sangat cantik..." Jonathan terhipnotis pada lengkuk tubuh luar biasa milik Valencia. Payudara dan bokong yang sintal sangat merangsang laki-laki manapun begitupun dirinya sudah tidak tahan menikmati ereksinya terlingkupi milik gadisnya.

Sekarang giliran Jonathan melepaskan pakaian yang masih melekat pada tubuhnya. Valencia bisa melihat jelas ada tato common tribal hampir memenuhi punggung Jonathan. Dia luar biasa sexy dengan otot yang terbentuk sempurna.

Kemudian, keduanya merebahkan diri diatas kasur. 

"Hari ini kita belum akan memulai BDSMnya, jadi kau tidak perlu takut." bohong Jonathan sambil menaiki atas tubuh gadisnya.

Jonathan memulai dari foreplay. Mencium bibir mungil Valencia untuk kesekian kalinya. Rasanya begitu menakjubkan dan ketagihan. Valencia berani membalas permaian lidahnya walaupun sangat kaku, tapi Jonathan menyukai sekali hal itu bahkan ia tersenyum di sela-sela ciuman mereka.

Tangan Jonathan bergerak menggoda puting payudara Valencia secara sambil-lalu membuat getaran rangsangan hingga ke inti tubuh Valencia. Desahan Valencia lolos diantara ciuman mereka, tapi segera Valencia menggigit bibir bawahnya. 

"Oh jangan sayang, biarkan suaramu keluar. Aku sangat ingin mendengarnya," seru Jonathan masih tersengal atas sisa panas ciuman mereka.

Valencia menurutinya. Namun, ia begitu paranoid saat bayangan seorang laki-laki menelusupkan jemari ke inti tubuhnya lalu memaksanya mengeluarkan orgasme, terasa menyakitkan baginya. 

"Tenanglah ini akan menyenangkan," bibir Jonathan menciumi belakang telinga gadisnya kemudian turun keleher dan berlanjut terus hingga mengecap jemari kaki Valencia  seolah sangat memujanya. Berbanding terbalik dengan Valencia, traumanya semakin menjadi-jadi. Apalagi saat Jonathan mulai melepaskan underware miliknya kemudian Jonathan mencoba menggesekkan ereksinya pada inti tubuhnya. 

"Aku tidak bisa Jonathan," Valencia berusaha merangkak ke tepi kasur dengan air mata bergulir hebat.

Jonathan tidak mengatakan apapun dan langsung menarik kasar kembali tubuhnya dalam posisi  tengkurap tepat di dalam kukuhannya. Dua jemarinya masuk kedalam inti tubuh Valencia yang belum basah, mengocoknya kasar, mencoba merangsang secara paksa perempuan itu sembari meremas payudaranya. Gairah Jonathan benar-benar tidak terkendali, ia tidak sadar perlakuannya malah membuat gadisnya semakin ketakutan.

"Come on, honey." Perintah Jonathan memaksa Valencia agar mengeluarkan orgasmenya, tanpa sadar tindakannya itu sama persis seperti laki-laki lima tahun lalu yang memperkosa Valencia. 

Jonathan semakin mempercepat kocokan jemarinya menambah rasa nyeri di liang milik Valencia

"Aku mohon Jonathan, lepaskan aku." Valencia sesenggukan merasakan tubuhnya dipaksa terangsang dan akhirnya sebuah terjangan hebat menjepit ketat jemari Jonathan kemudian inti tubuh Valencia mengeluarkan cairan cukup banyak. 

"Ahk......" Lenguhan pelan menyayat hati meluncur dari mulut Valencia dan tubuhnya kini bergetar tak karuan, lututnya sudah tidak dapat menumpu tubuhnya. Beruntung Jonathan memeluknya dari belakang dengan erat.

"Good girl." seringai puas terbentuk di bibir Jonathan.

Alam bawah sadar Valencia memperotes atas perlakuan Jonathan. Laki-laki itu tidak menepati janjinya akan berbuat baik bahkan sikapnya sama saja dengan laki-laki yang memperkosanya lima tahun yang lalu.

"Cukup Jonathan aku tidak ingin ini berlanjut." mohon Valencia yang tidak di tanggapi oleh Jonathan, malah laki-laki itu mulai membalikkan tubuhnya dan mendudukannya diatas pangkuan Jonathan hingga tubuh Valencia berposisi menghadap laki-laki tersebut. Saat itulah Jonathan tersadar ia membuat kesalah besar....

"I'am sorry" ujar Jonathan terselimuti penyesalan mendapati air mata gadisnya. Ia memeluk tubuh Valencia yang bergetar hebat karena senggukan. Punggung polos Valencia juga di tepuk pelan mencoba menenangkan gadis itu.

Sedangkan Valencia memeluk erat sambil membenamkan wajahnya di dada Jonathan. Tangisannya begitu terendam oleh amarah tapi posisi lain ia sangat menikmati dirinya berada dalam pelukan laki-laki tersebut.

Setelah sekian menit akhirnya Valencia berhenti menangis. Jonathan menatap wajah Valencia diantara tangkupan kedua tangannya.

"Kau membuatku takut Jonathan" Valencia menatap sendu kedua mata berwarna hitam pekat milik laki-laki di hadapannya sekarang.

Jonathan mulai menciumi air mata, kelopak mata, kening, puncuk hidung, kedua pipi dan berakhir pada bibir merah merekah milik Valencia untuk menenangkan gadisnya dan sebagai tanda minta maaf. Tidak ada permaian lidah, yang ada hanyalah sebuah sensasi di cintai oleh Jonathan. Perasaan Valencia begitu penuh tak terbendung. Ia mencengkram bahu Jonathan dengan kuat merasakan Jonathan memeluknya dengan erat sembari membelai punggung polosnya. Tubuh telanjang mereka menempel satu sama lain membuat getaran panas mengalir di peredaran darah.

Jonathan berhasil merangsang perempuan itu dengan cara yang belum pernah ia lakukan. Ia juga tidak menyangka ciuman biasa bisa merangsang penuh seorang perempuan.

Secara perlahan Jonathan memasukkan ereksinya dan membiarkan ciuman mereka bertahan seperti itu. Kerutan dalam terbentuk pada kening Valencia merasakan betapa ereksi Jonathan begitu besar dan dipaksa masuk memenuhi kewanitaannya begitu dalam membuat rasa sakit menerpa tubuh Valencia.

Jonathan merasakan ereksinya terlingkupi sangat ketat bahkan ia harus berusaha keras untuk memasukkan sisanya. Ciuman mereka kini telah terlepas. Valencia memejamkan matanya erat mendalami setiap gesekan yang dilakukan Jonathan pada liangnya. Rasanya begitu luar biasa nikmat dari pada dirinya melakukan manstrubasi sendirian. Ada banyak titik sensitiv di dalam kewanitannya terkena sekaligus oleh ereksi Jonathan.

"Oh kau sangat nikmat" eluh Jonathan semakin mempercepat permaiannanya membuat si-pemiliknya ikut juga mengeluh hebat.

Hujaman demi hujaman menyiksa keduanya. Jonathan menampar bokong gadisnya keras membuat rasa perih mendera pada perempuan itu sampai menjerit tidak tertahankan karena Jonathan tidak berhenti menampar sambil mengatakan "Come on, honey" untuk mencoba lebih merangsang kembali orgasme Valencia melalui rasa sakit.

Akhirnya sebuah gelombang kenikmatan menerjang Valencia, tapi Jonathan tetap tidak berhenti menghujamnya seolah melarang dirinya melakukan pelepasan. Rasanya begitu tersiksa.

"Tidak Jonathan!...kumohon" air mata Valencia mengalir tak tertahankan.

"Tunggu sebentar sayang, kita akan melakukan pelepasan bersama" benar apa kata Jonathan. Di detik kemudian mereka melakukan pelepasan luar biasa panasnya dan menyakitkan. Mereka berpelukan saling mencengkram satu sama lain mendalami rasa ketegangan kuat sambil meloloskan desahan panjang.

Seks mereka berakhir dengan komentar 'luar biasa' dari Jonathan. Tubuh Valencia tengkurap diatas tubuh Jonathan. Mereka sangat lelah sekaligus puas. Ini benar menakjubkan. Jonathan memegang janjinya dan kini Valencia tidak lagi merasa takut berhubungan sex dengan laki-laki.

"Aku ingin memberi tahumu rahasia penting" tukas Jonathan pada Valencia membuat perempuan itu bingung.

"Apa itu? aku ingin tahu" balas Valencia mengangkat kepalanya untuk melihat wajah Jonathan.

"Aku yang memperkosamu lima tahun yang lalu"

Muka Valencia memucat, kejutan apa lagi ini? sungguh alam bawah sadarnya tidak sanggup menghadapi Jonathan.

Perutnya langsung terlonjak ingin muntah. Segera Valencia menahan mulutnya dengan salah satu tangannya kemudian berlari ke kamar mandi. Tubuhnya sangat lemas menerima kenyataan gila kalau sebenarnya sosok kejam di masa lalunya bukan ayah kandungnya, tetapi Jonathan!

~~~~~TBC~~~~

The Ruthless ♠ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang