The Ruthless ♠ [COMPLETED]

21. Kembali

Happy reading untuk kalian yang baca cerita ini..........

Banyak orang yang menginginkan kehancuran keluarga Giovinco sekaligus mengagumi didikan Nolan Giovinco atas keberhasilan anak turunnya menjadi pembunuh bayaran. Sungguh luar biasa dapat menghancurkan satu orang Giovinco saja sudah menjadi penghargaan terbesar di mata dunia. Bahkan pemerintahan dunia tak segan memberikan bayaran tinggi atas satu kepala Giovinco.

Makan malam nikmat dengan hidangan pangsit khas Rusia berisikan adonan daging domba. Sedangkan Anastasia masih terus saja berbicara membahas apa saja untuk mengalihkan pikiran Valencia dari ke khawatirannya pada Jonathan. "Kau ingin menikah dimana? aku akan membantu membuatkan gaun untukmu"

"Aku ingin menikah di Dubai sekalian honeymoon disana" Valencia tersenyum mengingat obrolan kemarin malam dengan Jonathan sekaligus mengharapkan ada kehadiran keluarganya menemani hari bahagianya.

"Wow, pilihanmu luar biasa" balas Anastasia antusias.

Seorang pelayan mengamati Valencia mulai mengunyah pangsit berisikan campuran udang segar yang pastinya menambah gurih rasa pangsitnya. Saat potongan pangsit ketiga Valencia berhenti makan dan terlihat meneguk air putihnya perlahan tapi jelas kini seolah tenggorokannya kesulitan untuk menelan. Akhirnnya pun bunyi pecahan gelas menyentuh lantai terdengar di detik kemudian. Valencia kesulitan benapas, dadanya terasa ada yang menghimpitnya kuat hingga tubuhnya terjatuh dari kursi makan.

Marta yang berada didekat nonanya untuk menjamu makan malam langsung memanggil beberapa pengawal untuk membawa nonanya ke kamar sedangkan yang lain di perintahkan untuk menghubungi dokter.

Seluruh badan Valencia muncul buliran merah. Tubuhnya terasa ada sesuatu yang terbakar sampai dia meneteskan air mata. Ini sangat mengerikan, bayangan kematian muncul dihadapannya sekarang. Dia sudah tidak kuat.

Melihat Valencia seperti sekarat, Eric menyarankan untuk memanggil helipkopter menuju CR Hospital di pusat kota Aldan. Keputusan Eric langsung disetujui semua orang. Butuh beberapa waktu sampai helipkopter mendarat di lapangan luas tepat berada disamping kediaman Jonathan.

Anastsia berdoa semoga Valencia dapat selamat. Yang ikut hanyalah beberapa orang pengawal dan Eric karena kapasitas penumpangnya terbatas. Bahkan Marta sendiri berharap juga bisa ikut menemani nonanya.

Valencia tidak sadarkan diri saat menuju ruang UGD. Beberapa dokter dan perawat langsung memberikan penanganan khusus karena korban alergi sangat fatal, bila pasien sangat sensitive terhadap alergi yang dideranya. Bisa selamat saja sudah termaksud keberuntungan besar. Sebab tenggorokannya akan terjadi pembengkakan akibat alergi sehingga menyebabkan kesulitan bernapas.

Beralih pada Moskow, Rusia. Tepat di Bolshoi theater semua orang menjerit mendengar bunyi ledakan kuat hingga memunculkan kebakaran pada sebagian panggung theater membuat semua orang menghambur keluar kecuali Megan yang makin menegang karena Jonathan menahan dirinya dengan sebuah borgol mengunci kedua tangannya dengan kursi.

Tinggalah Megan dan Jonathan berdua. Tapi Megan si bodoh itu masih terus saja memanasi Jonathan tentang kematian Jenny dan kemenangannya melawan seorang Giovinco. "Membunuhku tak akan mengembalikan wanita $ 1,000,000 USD-mu itu sama seperti wanita sampahmu yang dulu" Megan tersenyum licik.

"Kau kira aku adalah Jonathan?" suara Rhys begitu mengerikan, bibirnya terangkat membentuk senyuman smirk saat bertanya pada Megan si-bodoh yang berusaha merendahkan seorang Giovinco, tanganya bergerak meraih KNUCKLES emasnya kemudian memasangkan di jemari kanannya.

"Ini adalah bagian favoritku" tukas Rhys melayangkan tonjokkan pada pipi kiri Megan. Hantaman Knuckles meremukan tulang wajah dan merontokkan gigi Megan sampai laki-laki itu tak sanggup memekik. Muntahan darah langsung keluar mengotori karpet theater.

"Kau terlalu banyak berbicara dan aku sangat membenci omong kosongmu" saat tonjokan kedua di berikan Rhys membuat Megan kehilangan kesadaran. Alam bawah sadar Rhys berdecak sebal. Lawannya malam ini tidak terlalu mengasikkan.

Rhys menuruni tangga menuju lobby gedung sambil bergumam kalau bocah tengik Jonathan beraninya memintanya untuk datang tanpa dihadiahi upah. Dia benar-benar akan menghajarnya di ring tinju setelah semua keadaan kembali normal. Pandangan Rhys berhenti pada pengawal Megan yang lain baru berdatangan.

Dasar pengawal pemalas! wajahnya saja terlihat seperti gengster, tapi berotak udang tidak bisa mengawal tuannya dengan baik.

Rhys membuka jasnya lalu melemparkannya ke salah satu wajah musuhnya yang mulai berlari menghampirinya. Satu hantaman keras dilayangkan oleh tangannya membuat musuh itu pingsan. MEMBOSANKAN!

"Ada hal yang paling ku sukai dari menyandang nama Giovinco" yaitu dia bebas menghajar dan membunuh banyak orang tanpa merasa bersalah.

Rhys kini berhadapan dengan lima orang musuh. Senyuman Rhys yang larut kembali terbentuk saat tangan yang berbalut Knuckles menghantam keras dagu dan tulang pipi musuhnya dalam serangan berturut-turut dan cepat. Sedangkan kakinya mulai melayangkan tendangan tinggi tepat kearah kepala musuh yang lainnya.

Ngomong-ngomong tentang pengawal, Rhys hanya sendiran karena Jonathan dan setengah pengawal yang tersisa harus kembali ke Aldan untuk melihat keadaan peliharaan menyebalkannya itu.

Menurut pendapat Rhys mengenai Megan Malonti, laki-laki tua itu semakin kesini semakin tambah kacau, Megan tidak tau kalau makan malam dimajukan menjadi jam setengah tujuh malam. Jadi, Jonathan mengetahui informasinya lebih cepat setengah jam. Dulu Rhys juga kesal saat terpaksa menjadikan Megan salah satu clientnya. Megan sudah terlalu tua ditambah bersikap sok hebat, lebih baik laki-laki itu menemani cucunya dirumah.

*

*

Jonathan tidak bisa tenang walaupun dia telah mendapatkan kabar bahwa gadisnya telah keluar dari masa kritisnya. Ada kekhawatiran lain sulit untuk dia gambarkan. Jonathan benci sekali dirinya masih terjebak dalam pesawat menuju Aldan memakan waktu satu jam lagi. Setiap detik yang berjalan rasanya menggrogoti sekujur tubuhnya, dengan meneguk wiksy atau vodca mungkin dapat menenangkannya tapi satu sisi dia tetap harus dalam keadaan sadar seutuhnya. Akhirnya Jonathan hanya dapat mengatup rahangnya ketat dan tangannya membentuk sebuah kepalan kuat.

Sedangkan di RC Hospital, Valencia kini lagi dalam posisi duduk dan tangannya bergerak untuk mengambil gelas air putih diatas nakasnya, sambil bingung memandang seorang perempuan aneh berstelan formal dan beberapa laki-laki berjas hitam pekat memasuki ruang inapnya tanpa permisi. Walaupun Valencia berusaha menunjukkan ekspresi datar, dia jelas ketakutan merasakan hawa dingin mencekam dari aura mereka.

"Kami dari agen kepolisian Rusia akan membawa anda kembali ke Madrid, Spanyol. Nona Jenny Violena" Valencia langsung tertegun. Pasti mereka adalah suruhan daddy untuk menjemputnya pulang. Segera Valencia mencabut infusnya lalu mengikuti mereka kesalah satu mobil sedan yang terparkir di depan rumah sakit. Saat perjalanan keluar gedung, Valencia tidak melihat satupun pengawal Jonathan termaksud Eric si-laki-laki raksasa itu. Mungkin agen kepolisian Rusia melenyapkan mereka semua tapi Valencia berharap mereka tidak mengalami hal sangat buruk karena mereka semua bersikap baik pada Valen selama dia tinggal.

Hujan turun sangat deras menemani Valencia dalam perjalanannya. Deretan pohon cemara mengingatkan Valencia pada hutan pinus di dekat kediaman Jonathan. Alam bawah sadarnya mengatakan, apakah dia bisa bertemu dengan Jonathan lagi? Apakah Anastasia bisa berjalan kembali ke sediakala? dan mulai sekarang tak ada Marta yang menemaninya sepanjang hari jika Jonathan tidak ada dirumah.

Aku pasti akan merindukan kalian semua.............

~~~~~TBC~~~~