Our Meeting

161 18 0
                                    



Alia akui Ia sangat gugup saat ini, bagaimana tidak, seibentar lagi Ia akan bertemu dengan calon suami yang telah ayahnya pilihkan.

Alia sedang berada di depan meja rias berwarna biru miliknya, mencoba merias diri, hanya sapuan bedak tipis di wajahnya dan pemerah bibir berwarna alami, Ia tak ingin terlihat berlebihan saat bertemu calon suaminya nanti.

"Alia, ayo turun nak, calon suamimu sudah datang." Panggil ibunya, agar Alia segera turun.

Jantung Alia semakin bertindak tidak wajar, detak jantungntya semakin kencang mengetahui bahwa calon suaminya sudah tiba.

Mau tidak mau Alia turun dari lantai atas dimana kamarnya berada. Alia menundukan kepalanya, dia terlalu gugup hanya untuk mengangkat kepala dan melihat rupa calon suaminya.

"Alia perkenalkan ini om Tian, dan anaknya Refansa, dia yang akan menjadi suamimu" Alia mendongak melihat siapa dia yang akan jadi suaminya kelak.

Dia?

Alia kaget bukan main, ternya calon suami yang sudah ayahnya pilihkan adalah ...

"lemonade?" akhirnya pria dingin itu bersuara, dia adalah orang yang sama dengan orang yang sudah merebut paksa lemonade-nya.

Dengan muka meremehkan ditambah sabelah alisnya yang terangkat, membuat dirinya terlihat sangat menyebalkan.

"kalian sudah saling mengenal? Wah, baguslah jadi tidak akan terlalu canggung setelah menikah nanti." Ucap bundanya hangat.

Canggung? Mungkin akan lebih canggung dibandingkan jika mereka tak saling mengenal.

Pertemuan tersebut terus berlanjut dengan makan malam bersama dan obrolan ringan lainnya.

Tapi tidak dengan kedua insan menusia yang sibuk dengan pikirannya masing-masing, Refan dan Alia.

...

TBC

LemonadeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang