Pagi hari disekolah menengah atas 1, Matahari menampakan wajahnya secara perlahan. Walaupun embun dipohon dan beberapa tanaman masih terlihat menutupi dedaunan, suasana disekolah itu begitu asri karena banyaknya pohon dan berbagai tanaman.
Seorang cewek berjalan santai setelah menghadapi salah satu guru yang berdiri didepan gerbang sekolah. sepasang headsets masih tertempel dikedua telingannya.
Musik On : Yui-Again
Kanaeru tame ni ikiterun datte
sakebitaku naru yo kikoete imasuka
bunan ni nante yatterarenai kara
kaeru basho mo nai no
yasashisa ni wa itsumo kansha shiteru
Dakara tsuyoku naritai (i'm on the way)Cewek itu berjalan dilorong-lorong sekolah menikmati lagu dan udara segar, sampai tak menyadari ada sekelompok cowok dari parkiran belakang memandangi kedatangan cewek berambut lurus sepundak itu.
“bro... yayang datang bro” sontak salah satu dari kelompok itu menepuk pundak temannya yang duduk diatas motor mio menunjuk ke arah cewek yang sedang asik mendengarkan lagunya.
Gusar ia melihat kebelakang, tampak cewek itu masih asik dengan hp dan headset nya “yayang... yayang kepala lo peyang” jawabnya sambil memukul temannya yang usil. Beberapa temannya tertawa.
Cewek itu kini memperhatikan kumpulan cowok yang sedang duduk santai di parkiran sambil mengecilkan suara lagu yang ia dengar, kini terdengar canda tawa dari kelompok itu. “pagi-pagi senang banget” sapanya sambil menghampiri kelompok itu.
Terkejut dihampiri oleh cewek yang jadi pembicaraan “kamu gak dengarin lagu Yaya?”
“ya?” tanyanya balik sambil memiringkan kepalanya sedikit melihat sikap cowok yang didepannya itu aneh “kenapa? apa yang kalian bicarakan sampai sesenang itu?”
“yah... gak dengar ... gak asik, kebanyakan pakai headsets nanti banyak yang terlewatkan loh buk ditambah bisa tuli” cowok berkulit sawo matang memukul pundak cowok yang berhadapan dengan Yaya sekarang.
Yaya menatap cowok itu dan memandangi teman lainnya yang duduk santai “merokok lebih berbahaya dari headsets” tegasnya membuat 2 orang yang lain duduk santai sambil merokok langsung mematikan rokoknya. Karena mengetahui Yaya tak suka asap rokok dan tak mau jadi perokok pasif. Di tambah badan Yaya termasuk lemah dan rentan terkena penyakit. lalu ia memandangi cowok putih tinggi yang di depannya dari tadi “jadi?”
“apa?” tanya cowok itu kembali tak mengerti pertanyaan dari Yaya. Cowok itu Melihat teman-teman dibelakangnya dia langsung menebak pertanyaan dan panik “tunggu gue gak ikutan merokok cuma minum teh cangkir aja dari bukde, tanya aja Ivan” tegasnya menunjuk cowok berbadan agak gendut duduk dipinggiran parkir sambil memegang teh cangkir.
Cowok bernama Ivan kini tertawa melihat tingkah Ahmad yang ketakutan dan mencari teman yang menjadi saksi “Yaya lo tahu gue gak suka merokok dan lagi si Ahmad sama dengan gue” jelasnya sambil mengayunkan teh cangkir nya. “kalau Joko, Andre dan Rizki sih lain soal”
“woi bro... jangan buka aib gue” kesal cowok berkulit sawo matang yang bernama joko itu, joko mendekati Ivan sambil memukul kepalanya. Merintih kesakitan Ivan membalas Joko sedangkan Andre dan Riziki jadi penonton.
“bukan itu” tegas Yaya membuat Ivan dan Joko menghentikan sejenak pertengkaran kecil mereka. “didepan buk Upik lagi razia dengan Kak Mario... kenapa kamu disini Ahmad?” tanya Yaya menunjuk kearah gerbang depan.
Ahmad menghela nafasnya entah lega atau kesal yang ada didalam dadanya “gak... gue hanya wakil ketua osis... dan lagi yang diberitahu kan kak Mario dan gue gak ada mandat untuk ikutan” Yaya hanya bisa bergumam atas penjelasan Ahmad.
KAMU SEDANG MEMBACA
OTAKU LOVE (COMPLETEd)
Teen FictionAnime, J-pop, J- Rock, dan kulturnya... banyak sekali informasi yang ada dikepalaku tentang jepang jepang jepang sebut saja OTAKU. Yaya cewek OTAKU yang selalu menyukai jepang, berbicara seperlunya, to the point dan tak suka membuang waktu. di kepal...