Otaku Love_未来 (Mirai) (11)

461 24 12
                                    

Otaku Love_未来 (Mirai) (11)

🌸amu_ta🌸

***

"Hehehe, kau tidak perlu seterkejut itu bu Ahmad."

"Kau tiba-tiba di belakang ku tanpa ada hawa seperti ninja!"

"Emang kamu pernah ketemu ninja?" Tanya Ahmad memiringkan kepalanya, ia melepaskan kedua tangannya dari stir dan mengangkat rem "gak salah,"

"Taju kagebunshin no jutsu!"

Beletak! Yaya menempeleng kepala Ahmad yang muncuap dari jendela dan menirukan Naruto. Ahmad merintih ke sakitan dan menatap Yaya lesu.

"Ahh, padahal besok aku mau ngelamar istri ku~" canda Ahmad.

"CALON!"

"Hahahaha, ihh kok gitu, kalau udah calon suami aja di pukul begini gimana kalau udah suami."

"Kalau gitu tidak,"

"Jangan berbicara yang aneh Bu Ahmad! Atau aku akan marah."

Yaya langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya dari hawa Ahmad tampak ia ingin marah dan Yaya tahu pasti jangan sampai membuat dia marah.

Ahmad menghela nafas lalu keluar dari mobil melepaskan tangan Yaya dari mulutnya dan menariknya masuk ke dalam mobil.

"Dekat, mad," Yaya ragu-ragu dengan yang ingin ia katakan.

"Tadi aku melihat Kak Wira!"

He, kenapa dengan Kak Wira? Batin Yaya mengedipkan kedua matanya tidak mengerti.

"Kau di rumah si Lusi karena bosan," Ahmad menghidupkan mobilnya dan berjalan menjauh dari arah rumah Yaya.

"Eh, mau, ke mana?"

Ahmad tersenyum lebar "Tempat yang mungkin kamu sukai dan menghabiskan waktu."

"?" Yaya memiringkan kepalanya masih tidak mengerti.

Yaya mengikuti saja arah mobil membawanya sampai di sebuah gedung yang membuat Yaya jingkrak kegirangan hanya dengan melihat logo gedung itu.

GRAMEDIA. Ahmad membawa Yaya ke toko buku yang membuat bisan Yaya menghilang dan seperti anak kecil ia berlari dengan senang tanpa memedulikan ia sekarang sedang menggunakan baju main biasa saja.

Yaya langsung menuju ke wilayah terharum dan terbaik di Gramedia. Wilayah komik dan novel. Dengan semangat ia melihat-lihat komik keluatan terbaru dan beberapa komik yang memang sudah ia baca di jepang.

Ahmad mengelengkan kepalanya melihat Yaya seperti anak kecil saja. Seketika Yaya terdiam sambil memegang salah satu majalah Manga yang bertulisan Nakayoshi.

Ahmad mendekatinya denfan setengah berjongkok ia melihat ke Yaya.

"Kenapa?"

Yaya perlahan menggerakan kepalanya dengan wajah ingin menangis.

"Aku lupa bawa uang, hiks."

OTAKU LOVE (COMPLETEd)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang