Love

308 40 7
                                    

Setidaknya ada perkembangan, masukan yang didapat akan dilakukan disini wkwkwk maklum masih baru di watt ngetikpun dari Hp~

Amu_Ta disini~

hallo~ follow meh dan saya folback, voment meh akan saya balas Voment 😋 salam sayang sesama pembaca dan penulis 🙌😘

ok... lanjut ke Cerita~ Chekidoott

......................................................

Ahmad memasuki rumahnya dengan lunglai, tanpa salam dan lurus ke kamar. Seorang wanita separuh baya yang duduk di ruang tengah melihat tingkah laku yang aneh dari anaknya "Ahmad!!!" panggilnya sedikit berteriak.

"ya" Ahmad yang ingin menutup pintu kamarnya berhenti mendengar panggilan wanita itu.

Wanita itu berdiri memandang Ahmad yang dari tadi memasang wajah lelahnya "mana salam mu? lalu benarkan sepatu mu" tunjuknya.

Ahmad terpaksa kembali kedepan, mengulang salam lalu mengambil sepatunya yang ia taruh ke rak sepatu. Setelahnya Ahmad kembali lurus ke arah kamar.

"tunggu" Ahmad berhenti lagi, sambil menghela nafasnya panjang ia memandanggi wanita itu "ada apa? kamu ada masalah?" lanjut wanita itu membuat pertanyaan beruntun.

"gak"

Seorang anak cowok berumuran 10 tahun turun dari lantai atas melihat Ahmad yang baru pulang "Kak Ahmad pulang!!! loh kenapa Ma?" tanya anak kecil itu polos.

"ini kakak mu, tampak lesu gini loh" Wanita itu mendekati Ahmad lalu menariknya duduk di ruang tengah.

"gak ada apa-apa cuma capek" lanjut Ahmad meyakinkan wanita disebelahnya yang tidak lain Ibunya sendiri.

Anak kecil itu memandanggi Ahmad lekat "capek kak?"

"ya"

Seorang anak cowok yang lain turun dari lantai atas melihat kerusuhan di ruang tengah "ada apa?"

"Kak Ahmad capek, Kak Arif" jelas anak itu. "Viko akan mengurut Kak Ahmad"

Arif melihat Ahmad pasat "hah~ palingan masalah Kak Yaya"

Ahmad sedikit terusik, Ibunya dan adiknya Viko mengangguk lalu memandanggi Ahmad yang berpaling muka.

"Kak Ahmad, satu-satunya yang bisa menganggu pikiran nya yah cuma satu orang" tambah Arif duduk di kursi yang bersebrangan dengan Ahmad, Viko dan Ibunya.

"kenapa lagi dengan Kak Yaya?" tanya Arif sambil bersender di kursinya. " Kak Ahmad itu sempurna, tampang ganteng, otak udah cerdas, pintar olahraga dan bela diri... tapi sayang, tipe cintanya rumit... gak bisa di dapatkan karena kelebihannya itu"

"diam lu bocah" Ahmad melemparkan bantal yang ada di kursi, Arif tak terima dan membalas melemparinya. Ibu Ahmad tertawa melihat anaknya main lempar-lemparan bantal.

Suara mobil memasuki perkarangan rumah Ahmad, seorang bapak-bapak berkumis melepaskan jas putihnya.

"Papa" Viko berlari ke arah orang itu yang berdiri diruang depan. "Papa tumben telat pulang" tanya Viko sedikit mengambek.

"ia loh, biasanya makan siang dirumah" tambah Ibu Ahmad mengambil tasnya.

"ah... maaf yah ma, masalahnya Yaya nampaknya kambuh lagi" Ahmad yang bertarung sengit langsung berhenti diam mendengar nama yang tak asing lalu berdiri menguping pembicaraan. "Ibu Rika tadi langsung mentelpon saya dan membawa Yaya ke klinik"

"jadi, gimana keadaannya sekarang?" tanya ibu itu.

Dokter Vincent, melihat Ahmad yang bersembunyi di antara lemari rias ruang tengah. Tersenyum melihat tingkah anak pertamanya itu "udah setabil kok" teriaknya agar Ahmad mendengar.

OTAKU LOVE (COMPLETEd)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang