Otaku Love_未来 (Mirai) (3)

217 15 0
                                    

Otaku Love_未来 (Mirai) (3)

***

"Hummmm" gumam panjang setelah mengambil barang-barang di rumah Yusni, gumam panjang yang di keluarkan Yaya membuat Ahmad sedikit tersenyum mengerti dengan apa yang sedang di pikirkan perempuan yang di sebelahnya.

"Apa ada yang membuat mu marah, ada yang sedang kau pikirkan?" Tanya Ahmad dengan senyum mengodanya sambil melirik-lirik ke depan dan ke arah Yaya.

"Yang tadi di bicarakan!" Ucap Yaya masih cemberut dan tidak melihat ke arah Ahmad.

Ahmad semangkin tersenyum lebar, karena Yaya tidak melihatnya ia jadi mudah menyembunyikan wajahnya "hum..." Ahmad berpura-pura berpikir "ah, aku mengerti!" Ucapnya sambil melepaskan tangannya dari setir mobil karena sedang lampu merah.

"Apa?" Tanya Yaya dengan nada tertahan sambil menatap Ahmad, Ahmad tersenyum dan mengerakan dirinya atau lebih tepatnya wajahnya dan mulutnya mendekat ke telinga Yaya. "Hum?" Yaya langsung mendekati dirinya, karena nampaknya dari gerakan Ahmad ia ingin membisikan apa yang ingin ia katakan.

Melihat umpanannya termakan oleh Yaya yang datang mendekatkan diri Ahmad tersenyum puas.

"Kau bertambah gen.d.ut." bisik Ahmad sambil menyeringai.

"Hegh," Yaya naik pitam dan memukul mundur Ahmad. Seluruh urat kesalnya bermunculan dan ia lupa sedang ada di atas mobil. Yaya berteriak "INGIN KU TINJU KAU HAH??"

Sudah di tinju duluan sih, batin Ahmad tertawa.

"Kita tadi tidak berbicara tentang itu!" Tambah Yaya masih memukul, sampai suara mobil lain mengkelakson baru ia sadar sedang meninju supirnya.

Ahmad langsung cepat-cepat kembali mengendarai dan Yaya langsung duduk tenang masih dengan cemberut terpampang di wajahnya.

"Itu,"

"Sebenarnya,"

Keduanya berbicara bersamaan, lalu terdiam sebentar.

"Silahkan duluan,"

"Duluan,"

Lagi-lagi keduanya berbicaraan bersamaan, Ahmad hampir tertawa terbahak-bahak sedangkan Yaya sebaliknya ia semangkin kesal.

"Lanjut,"

"Duluan,"

"Graaaahhhh!" Teriak Yaya kesal lagi-lagi mereka berbicara bersamaan. Apa-apaan timingnya, kesal Yaya.

Akhirnya tawa keluar dari mulut Ahmad ia hampir saja lepas kendali karena tawanya. Yaya semangkin kesal melihat Ahmad yang sangat senang dan kembali menoleh melirik ke luar jendela.

"Udah jangan marah, nanti keluar kerutan tua." Ahmad menghentikan tawannya dan mengelus kepala Yaya pelan.

Yaya semangkin menjauhkan dirinya agar tidak di jangkau oleh Ahmad menempelkan diri dengan pintu mobil.

"Hayo, nanti jatuh!"

Yaya menatap Ahmad dengan menyipitkan matanya tidak percaya dengan omongan lelaki di depannya, bisa-bisa ia di jebak lagi.

OTAKU LOVE (COMPLETEd)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang