Otaku Love_未来 (Mirai) (5)

229 17 2
                                    

Otaku Love_未来 (Mirai) (5)

🌸Amu_ta🌸
***

Vincent sedang berjalan cepat, selesai memeriksa beberapa pasien rawat inapnya. Mengetahui calon mantu datang lebih cepat dari jadwal, di tambah ancaman anaknya sendiri yang membuat pria tua itu tergesa-gesa.

Beberapa orang merasa cukup aneh melihat kepanikan seorang Vincent. Vincent menegur cepat siapa saja yang di hadapannya tanpa mengetahui para suster dan dokter di belakangnya mengekor ia berjalan ke mana.

Ketika sampai ke tujuannya ia langsung saja membuka pintu klinik yang berwarna putih dan kaca gelap.

Melihat ke dalam ada suasana mengelitik dan aura berbeda. Vincent tersenyum menyeringai melihat suasana di dalam dan berniat menutup pintu.

"Aaa, tu, dokter!!!" Panik Yaya langsung berdiri dan menaruhkan sendok dan Ahmad hanya diam menikmati makanannya dengan senang.

"Ehe, maaf menganggu." Ucap Vincent terkekeh. Lalu beberapa orang di belakang Vincent mulai menggosip bertanya siapakah orang yang menyuapi Dokter Ahmad?

Vincent melihat ke belakangnya, lalu menepuk jidatnya "ahh, kalian boleh langsung ke ruangan" pintah telat Vincent.

Selagi orang-orang di belakang Vincent berjalan pergi, Yaya sudah ada di depan Vincent "ah, pa, dokter Vincent,"

"Stop!" Vincent mengangkat salah satu tangannya, ia membuat Yaya mundur beberapa langkah dan ia masuk ke ruangan lalu menutup pintu "panggil papa." Ucap Vincent menggoda, wajah Yaya bersemu merah dan panik.

Ahmad menghela nafas selesai mengunyah makanannya "Ya, duduk sini, belum selesai!"

Yaya kesal dan melemparkan pena di dekat meja ke Ahmad "Lihat situasi, baka!"

Ahmad berhasil menangkap pena yang di lempar Yaya, lalu ia melirik ayahnya "pa, keluar lagi!" Pinta Ahmad.

"Lah, tadi siapa yang manggil suruh cepat!"

Ahmad terdiam dan sedikit kesal. Andai tadi ia tidak menlpon ayahnya untuk datang cepat ke ruangannya. Vincent terkekeh lalu memegang pundak Yaya menggiringnya duduk di samping Ahmad.

"Lanjut gih, papa sih gak apa jadi obat nyamuk, ehe" goda Vincent membuat Yaya semangkin risih duduk di samping Ahmad.

"Gak, ini, ibu buat sayur, jadi," Yaya berbicara sedikit terbata-bata menunjukan rantangnya.

"Ohh... Buk Rika membuat ini?" Tanya Vincent dan Yaya menjawab dengan anggukan pelan. "Yaya tidak masak untuk Ahmad?" Sindir Vincent melihat isi rantang.

"A, aku membantu ibu" ucap Yaya sedikit merona, karena ibunya sama srkali tidak mau di bantu dan memilih anaknya mandi cepat dan pergi ke rumah sakit. Akhirnya Yaya hanya membantu mengupas bawang dan memotong beberapa sayuran.

"Ohh, jadi bisa calon mantu idaman nih." Puji Vincent tersenyum tipis.

"Bukan calon, udah istri ku!" Tegas Ahmad sedikit menggoda.

Yaya menempeleng kepala Ahmad, hampir membuat dia jatuh dari kursi berputar itu dan Vincent tertawa.

"Belum sah toh Mad, yang sabar!"

"Bentar lagi juga."

"Lah, kalau Yaya nya mau cepat, kamu gak sabaran sih!"

"Ya, aku gak sabaran, Aku mau ngajarin Yaya cara buat anak!" Ucap Ahmad ringan dengan senyum menggoda, Vincent tersedak oleh air ludahnya sendiri dan terbatuk-batuk keras

OTAKU LOVE (COMPLETEd)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang