Decision [決定]

302 26 9
                                    

amu ta amu disini... tehe~
ciee judul saya sok english .😯

lanjut ahh ke cerita... go go

kalau agak absurd maafkan daku... 😂 cuma mau menuangkan ide cerita absurd ku

......................................................

Ruang Osis kini sangat ramai sampai ada beberapa orang tak bisa memasuki tempat itu, suasana ricuh dan banyak yang marah-marah. Baru saja Yaya datang melihat suasana seperti itu Yaya sudah sangat malas, dengan langkah yang berat ia memberanikan diri melewati beberapa orang.

Sedikit sesak nafas Yaya berhenti tak bisa keluar ataupun maju lagi. melihat ia kenal dengan salah satu orang yang berada didepannya ia menepuk pundak pelan orang itu “eh kenapa nih jd banyak orang... bukannya cuma Osis yang rapat?”

“loh, Yaya... kok kamu ada disini?” panik orang itu mengetahui Yaya berbadan lemah bersesak-desakan.

“adu, duh... ya... gue kan anggota Osis”

“ini para perwakilan kelas pada ngamuk katanya mereka mau ikut rapat ... yg datang ini anak-anak kelas satu sama kelas dua... tiga sih anteng-anteng aja” jelas orang itu sambil memganggi lengan Yaya yang hampir aja jatuh berdesakkan.

Dengan nafas terengah-engah minim oksigen “kenapa gak pindah ke ruang kelas yang kosong? lebih efektif disana dari pada ruang Osis kalau seramai ini”

Orang itu menganggukan kepalanya “bentar, tutup telinga... saya mau teriak ” seru Orang itu sambi berbisik, Yaya pun menutup telinganya.

“WOI” semua orang yg diluar langsung meilhat ke belakang, termasuk yang didalam ruangan Osis. Orang itu mengangkat tangannya “Perwakilan Osis bagian seksi Olahraga dan Kesenian, Putra. Izin intrupsi Kak Mario” teriak Cowok berbadan tinggi itu sambil mengancungkan tangannya, Yang lain pun langsung memberikan jalan. Ahmad, Mario dan yang didalam Osis yang kelimpungan terkejut sekali melihat Puta memeganggi Yaya yang sudah berkeringatan dan sesak nafas.

“Kak Mario” teriak Putra sekali lagi, menunggu jawaban dari dalam karena ia tahu gak mungkin berdesakan dan masuk kedalam sambil memganggi Yaya.

“Ya, lanjut Putra”

“kenapa gak kita cari ruangan, kebetulan semua kelas sudah pulang kita bisa mebggunakan ruangan agar semua orang bisa masuk dan mengajukan pendapatnya?” Putra melihat keseklilingnya meyakinkan mereka.

Mario tersenyum, sebenarnya itu ide tidak asing amat karena gak kepikiran pada saat yang genting jadi kelupaan. “Ok saya terima... kebeulan kelas kami, anak kelas 3 banyak yang kosong kita ke sana aja” pintah Mario membuat beberapa orang yang berdesak-desakan langsung bubar mengarah ke ruangan yang Mario tuju.

Ahmad langsung berlari ke hadapan Yaya sambil memeriksa dahi cewek itu takutnya ia demam lagi, Yaya kelimpungan wajahnya merah buaknnya demam rapi nervous . ”apaan Mad, gue baik-baik aja” Yaya melepaskan dirinya mengeluarkan sikap tsundere nya.

“badan lo bilang lo gak baik-baik aja Ya, lihat nafas aja gitu dan wajahmu merah” tegas Ahmad sedikit kesal “udah rahu badan gak bisa di paksain lo baru sembuh Ingat!” Ahmad mulai mengomel tentang kesehatan Yaya, daei jauh Nova memandang keduanya tanpa senyuman.

Mario langsung menepuk punggung Ahmad keras “Ayo, bro... kita harus memimpin rapat hari ini”

Leha langsung membantu Yaya berjalan, Ahmad tak lupa berterima kasih ke Putra yang membantu Yaya dan dia langsung menelpon Ayahnya dokter Vincent untuk datang kesekolah memeriksa Yaya.

OTAKU LOVE (COMPLETEd)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang