Misunderstanding 2 [ゴカイ。2]

337 40 20
                                    

Please Voment nya yah... please om, tante, mimin, bro ,sist.

yukk lanjut~

Amu_ta

......................................................

Sesampai dirumah aku hanya bengong didalam kamar, tidak membuka leptop, tidak membaca komik ataupun mendengarkan musik.

Kepalaku penuh dengan pkiran yang tak pernah kupikirkan sebelumnya mungkin diluar akan hujan deras.

Terdengar ketokan didepan kamarku “Yaya”

Suara ibu, tapi aku ingin berdiam di kamar sebentar lagi...pikirku tak menjawab panggilan ibu.

ibuku membuka pintu kamar mengintip keadaanku yang diatas kasur terlentang terbalik. “kok gak jawab sayang?”

“huummbbhhh” jawabku masih tak bangun.

“ada maslah apa? dengan Ahmad?” pertanyannya membuatku langsung duduk dan menatap ibuku pasat-pasat.

Aku ingin mrngatakan sesuatu tapi yang ku lakukan mangap-mangap gak jelas, sangat malu dengan yang ku lakukan aku menjatuhkan diri ke kasur lagi.

“bertengkar dengan Ahmad?” tanya Ibuku lagi

“ghakk...” suasanan hening tapi aku masih merasakan ibuku menatapku, aku tetap membiarkan posisi terlentangku. Setelah mendengar suara pintu aku langsung mencari nafas secepatnya.

Parah... aku sakit parah... ini pasti aku kena penyakit jantung. Aku bermeditasi meyakinkan diri dengan kata-kata itu berulang-ulang sampai tidur datang kepadaku.

....................................

Pagi yang tak kalah mendung dengan kemarin, sekitar jam 6 Pak Arjuna sudah siap dengan baju dinasnya. Ibu Rika sudah menyiapkan makan pagi.

“loh, Yaya mana?” tanya Pak Arjuna itu sambil melihat ke meja makan yang kosong.

“tadi sudah dibangunkan... sedang bersiap kali” jawab Rika sambil menaruh kopi. Arjuna pun makan dan minum Kopinya. Karena biasa cepat makan pada saat perang timur-timur hanya dalam 5 menit makanan dan kopinya habis.

Yaya berjalan lunglai ke tempat makan. Arjuna langsung merasa heran dengan tingkah baru anaknya itu. “kenapa kamu nak?”.

Yaya memaksakan senyumnya “gak apa-apa”

Arjuna memandanggi Rika memberi isyarat ada apa dengan anak satu-satunya itu. Rika hanya bisa mengangkat bahunya.

Arjuna menghela nafas panjang lalu memperhatikan Yaya “hari ini piket kan?”

“ya”

“makannya cepatan sedikit”

“ya” Yaya hanya mengigit sedikit roti dan meminum teh.

“habiskan” tegas Arjuna melihat anaknya meninggalkan banyak sisa.

“udah kenyang, nanti muntah” jawab Yaya enteng lalu pergi dari meja ke depan rumah memasang sepatunya.

Arjuna mengelengkan kepalanya “anakmu itu gak apa?”

“hm... yah, ia sedikit pucat” angguk Rika.

“bukan itu, tingkah lakunya itu lo... kok jadi gitu dalam semalam”

“hm... anak muda” jawab Rika sambil tertawa kecil, Arjuna tak mengerti dan langsung memasang sepatu kerjanya.

OTAKU LOVE (COMPLETEd)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang