Bunyi email masuk mengema di salah satu ruangan yang serba putih, seorang pria berpakaian jas putih datang melihat leptopnya yang ada di ujung ruangan itu sambil mengKlik beberapa kali. Ia membaca email dan beberapa notif yang ada, Matanya melesat cepat membaca.
Terdengar ketukan beberapa kali seorang perawat masuk sambil tersenyum "Dokter? Hari ini jadwal melihat pasien,"
Potong pria itu Tanpa melihat ke perawat dan langsung melesat mengambil Stetoskopnya dikalungkan ke lehernya "Ah, ya terima kasih."
Ia pun keluar bersama beberapa perawat yang memegang banyak berkas dan tidak lupa satu perawat lain mengunci ruangannya.
Di balik perjalanannya banyak sekali orang menyapa, anak-anak, ibu-ibu dan bahkan seluruh pasien disana terkagum-kagum atas ke datangannya. Cowok itupun tersenyum ramah kepada siapa pun, setelah memasuki ruangan ia langsung berwajah serius.
Salah satu perawat yang di belakang dokter pria itu menyengol perawat yang lain "Dokter tambah ganteng aja" bisiknya ke perawat lain, akibatnya ia mendapat pukulan dari perawat yang ia senggol.
"Diem ah, ini mah biasa, kamu baru seminggu jadi perawat di bawah Pak Ahmad udah gitu."
"Aduh, duh, maaf, tapi di pikir-pikir Dokter Ahmad udah nikah belum yah?" Perawat yang jadi lawan bicarannya melotot tidak percaya apa yang ia dengar dan kembali memukul perawat yang berbicara dengan berkas yang ada di tangannya.
"Kak apaan sih, sakit! Aku kan cuma nanya!"
"Kalian yang di sana!" Teriak perawat yang lain tampak tua dan senior "Cepat jalannya atau kalian ingin di pindahkan ke divisi lain!" Hardik perawat itu membuat perawat yang asik berbicara tersadar dan berlari cepat mengejar.
Dokter Ahmad Adya Surya, dokter penyakit dalam yang sudah 2tahun dan cukup terkenal di kalangan perawat dan pasien. Selain itu dia adalah anak dari pemilik rumah sakit, Tamvan(tampan), dan mapan.
Ia sangat cekatan di umurnya yang masih 25 tahun, ia lulusan terbaik dan lulusan tercepat yang sekarang mengambil program Doktor kedokteran (S3).
Setelah selesai memeriksa beberapa pasien Ahmad pun masuk lagi ke ruangannya dan duduk di tempat duduknya sambil sedikit merilekskan badan, Hpnya berbunyi dan ia langsung mengambil lalu melirik siapakah yang menelpon.
"Kenapa Ndre?"
'Woi, gak pakai salam lagi!' Histeris Andre dari suara hp yang di loudspeaker
"Ia, ia, kenapa?"
'Gak baca di grub facebook?'
Ahmad hanya menjawab dengan gumaman sambil memainkan pena yang ada di meja nya, matanya melirik membaca email dan notif grub facebook.
'Gue pulang nih ke sana, masalahnya bunda ribut amat!'
"Jadi? Apa hubungannya dengan gue?"
'Wuidih, dah sadis amat nih anak karena di tinggal sama,'
Ahmad membantingkan pena yang ia mainkan tampak kesal 'ups, sorry, sorry men, gak maksud menyingung aduh,'
"Jadi lo nelpon gue untuk ngomong ini? Gue sibuk, gue matin,"
'Eits, tunggu tunggu men... hadehh ni anak, gue nelpon minta uang.'
"Hah?" Ahmad mengelengkan krpalanya tidak percaya.
'Please mad, buat PP naik pesawat! Lo tahu gue di pulau yang berbeda ini menuntut ilmu karena hukuman dari Nyokap gue.'
"Nanti lo tinggal di mana hah gembel!" Kesal Ahmad yang sudah mengerti arah pembicaraan Andre.
KAMU SEDANG MEMBACA
OTAKU LOVE (COMPLETEd)
Teen FictionAnime, J-pop, J- Rock, dan kulturnya... banyak sekali informasi yang ada dikepalaku tentang jepang jepang jepang sebut saja OTAKU. Yaya cewek OTAKU yang selalu menyukai jepang, berbicara seperlunya, to the point dan tak suka membuang waktu. di kepal...