[M] Delapan;

10.8K 1.2K 82
                                    

"Huek," Yoon Gi menghela napasnya pelan, rasanya tidak ada hari tenang dalam hidupnya. Baru saja ia dikejutkan dengan seorang Alpha tampan yang mabuk, menciumnya dengan semena-mena begitu saja.

Dan sekarang, Alpha tampan itu muntah-muntah. Yoon Gi hanya diam dan mengurut leher pemuda itu dengan sabar. Enggan berkata apapun.

Ia tidak tahu siapa Alpha ini, tetapi Yoon Gi mengakui parasnya begitu tegas dan tampan. Hidung besar yang pas menempati tengah wajahnya, kedua alis tebal yang seakan menambah pesona Alpha itu. Jantung Yoon Gi memompa aliran darah dengan lebih cepat, terlalu cepat hingga detaknya ia bisa dengar sendiri.

"Apa kau baik-baik saja?"

Alpha itu mengangguk. Bibirnya pucat, Yoon Gi jadi tidak tega. Dipapahnya lelaki yang beberapa kali lebih berat darinya itu, dan mereka mulai berjalan. "Kau tinggal dimana?"

"Aku tidak punya rumah."

Yoon Gi menyerngit, tidak percaya. "Namamu?"

"Kim Tae Hyung."

Oh, Alpha Kim. Yoon Gi merasakan pipinya memerah hanya dengan menyebut nama lelaki itu. Dengan terseok-seok, ia memapah Tae Hyung hingga menuju rumah kecilnya.

Dibaringkannya lelaki yang sudah setengah sadar itu, dan keningnya diberikan handuk dingin untuk menyerap panas.

"Selamat tidur, Alpha Kim."

Setelah memastikan Tae Hyung tertutup selimut dengan baik, Yoon Gi meninggalkan kamar itu dan bergegas menuju ruang tengah, sepertinya ia harus tidur di sofa hari ini.

Suara ribut membuat Yoon Gi terbangun dari tidurnya. Jam baru menujukkan pukul dua subuh, siapa yang ribut pagi buta seperti ini?

Oh, ia baru ingat kalau ada orang lain saat ini. Dengan perlahan, Yoon Gi menuju sumber suara. Dan di sana, terlihat Tae Hyung duduk di depan kulkas miliknya, memakan beberapa cokelat. Benar-benar seperti anak kecil.

"Apa kau lapar?"

Tae Hyung terkejut, dan menoleh. Menggaruk tengkuknya yang tidak gatal karena malu. Perlahan, ia mengangguk.

"Kau tidak pusing? Minggir, aku akan membuatkanmu sesuatu."

Dihidupkannya lampu dapur, membuat Yoon Gi melihat jelas bungkusan-bungkusan yang sudah Tae Hyung habiskan. Ia menggeleng sambil tersenyum.

Setelah duduk anteng di meja makan, Tae Hyung menatapi punggung Omega itu terus menerus. "Uh, terima kasih."

"Aku Min Yoon Gi."

"Aku ingat. Aku minta maaf, sudah berlaku kasar dan menciummu. Tetapi ... Baumu benar-benar memabukkan."

Tanpa Tae Hyung sadari, kata-kata frontalnya membuat lelaki kecil yang tengah sibuk memasak itu memerah. Yoon Gi merasa tenggorokannya kering.

"Tidak apa-apa, kau sedang mabuk."

"Aku setengah tidak mabuk, bibirmu sangat manis."

Yoon Gi menoleh dengan wajah memerah, "diam."

Entah keberanian dari mana, Tae Hyung kini sudah berada tepat di belakang Yoon Gi, melingkarkan kedua tangannya di perut rata lelaki itu.

Menghirup aromanya dalam-dalam. Mengecup setiap jengkal leher putih pucat Yoon Gi, hanya mengecupnya, tidak berbuat lebih.

"Tae ... Tae Hyung."

"Ya?"

"Kau berbohong, kan? Aku mengenal keturunan Alpha Kim, tidak ada yang tidak mempunyai tempat tinggal."

THE ALPHAS ㅡ jungkook&jiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang