Chapter 8~ [New]

103 12 10
                                    

-The new one can take all you have-


"Chaannn!!" Hyunki datang ke kelasku sambil berteriak. Aku hanya menatapnya datar, lalu melanjutkan aktivitas menulis yang kulakukan.

"Omo! Kau mengerjakan tugas rumah? Di sekolah?" Dia bertanya dengan ekspresi terkejut.

"Aish diamlah. Ini bukan tugas rumah. Aku sedang mengerjakan project dari Park saem. Kau tidak lihat? Bahkan seluruh temanku sedang mengerjakannya." Aku mencoba untuk menjelaskan.

Hyunki menoleh dan melihat semua teman-temanku.

"Oh.. tapi kemana Seungkwan? Aku tak melihatnya."

"Apa ada yang mencariku?" Suara Seungkwan tiba-tiba terdengar.

Hyunki menunduk untuk melihat Seungkwan yang sedang duduk di lantai dan kursinya sebagai meja tulisnya.

Hyunki hanya menggeleng namun sesaat kemudian ia melemparkan sebungkus roti kepada Seungkwan.

"Oh iya Chan, kau tak lupa kan? Perjanjian kita?" Ia tersenyum lebar sambil menaik-turunkan alisnya.

Aku tak menghiraukannya dan masih berkutat pada tugasku.

"Ayolah Chan. Bila aku berhasil membuat Haneul membawa kue ulangtahun dan memberimu ucapan selamat, kau akan mentraktirku selama seminggu. Kau tak lupa kan?" Ia berkata lagi sambil memukul kepalaku dengan pensil yang tadinya berada di mejaku.

Aku hanya berdecak dan kembali tidak menanggapi.

"Baiklah kalau kau tak mau. Aku akan pergi ke tempat Haneul sekarang dan memberitahunya bahwa sebenarnya kau itu menyukainya." Aku langsung menatapnya.

"Ya! Aish.. baiklah aku akan mentraktirmu nanti." Aku hanya pasrah sekarang. Menerawang seberapa banyak uangku yang akan keluar.

"Aigoo.. jadi itu kelemahanmu eoh? Aku harus mengacammu dulu?"

"Ani. Aku menyetujui ingin mentraktir karena kau sangat mengganggu, bukan karena ancamanmu itu. Lagipula aku tidak menyukainya."

"Ou benarkah? For sure? Baiklah, bagus kalau begitu. Haneul juga sepertinya menyukai orang lain." Hyunki berkata dan berlalu meninggalkanku.

Mwo? Haneul menyukai seseorang? Nugu?

___

Author pov.

Chan telah selesai dengan tugas project itu. Sekarang ia ingin ke kantin untuk mengisi perut.

"Dino-ya!" Chan yang mendengarnya segera berbalik, melihat Haneul yang sedang berlari menuju Chan.

Mereka berjalan bersama.

"Dino." Haneul mencoba memanggil Chan yang berada di sampingnya.

"Jangan memanggilku Dino. Aku lebih suka kau memanggilku dengan namaku yang asli." Kata chan tanpa mengalihkan perhatiannya.

"Hmm baiklah. Chan-ah. Apa kau mengenal dia?" Haneul bertanya sambil menepuk pelan pundak Chan.

"Siapa?"

Lalu Haneul menunjuk seseorang yang berada di salah satu meja kantin, duduk sendirian sambil memakan makanannya.

"Eoh? Park Woojin? Dia siswa baru di kelas Hyunki. Ada apa?" Chan mulai menoleh dan bertanya kepada Haneul.

"Aniyeo. Dua hari yang lalu aku lewat di depan ruang latihan dance. Aku melihatnya, menari dengan sangat baik. Kupikir dia salah satu temanmu di club dance." Haneul berkata sambil tersenyum dan tetap memandang Woojin yang bahkan tidak menyadari keberadaan mereka.

"Bukan. Dia bukan anggota dance. Sampai kapan kau ingin mentapnya. Aku sudah ingin makan." Chan meninggalkan Haneul sambil memasang wajah datar.

Namun Haneul segera menyusulnya.

Lee chan pov.

Apa apaan dia? Memuji Woojin bahkan saat aku ada di sampingnya. Memangnya seberapa bagus dance Woojin?

Melebihi kemampuanku?

Oh ayolah, semua orang tau bakatku. Aku sudah memenangkan perlombaan beberapa kali.

Tapi dia bahkan tak pernah memujiku.

**

Aku menyantap makananku malas.
Aku sendirian di meja. Seungkwan masih mengerjakan project, hansol sedang dihukum membersihkan kelasnya karena ia bolos piket kemarin. Hyunki? Haneul?

Mereka sedang sibuk dengan Woojin.

Tadi hyunki pergi ke tempat Woojin setelah kubayarkan makanannya. Namun sebelum ke sana, ia memanggil Haneul juga. Katanya ingin berteman dengan siswa tampan itu.

Entah kenapa tapi aku tidak menyukainya.

Aku bahkan menolak tawaran hyunki untuk duduk bersama mereka.

__

"Chan!" Hyunki memanggilku yang berada di kamar.

Aku tetap fokus menonton video dance yang ada di tv.

Hyunki masuk dan membawa snack.

"Chan-ah. Belikan aku pizza ne?"

Aku hanya menggeleng.

"Aish. Jika kau membelikanku pizza.. kau hanya perlu mentraktirku selama 5 hari, bukan seminggu. Bagaimana?" Ia mengulurkan tangannya sebagai tanda sepakat.

"Baiklah." Kataku singkat. Ia tersenyum lebar.

Namun saat ia ingin keluar, aku menghentikannya.

"Apa yang kau maksud itu Woojin? Orang yang disukai Haneul. Orang itu park Woojin?" Aku bertanya namun dengan keras aku menutupi ekspresi penasaranku.

"Eii.. kau iri, eoh? Bilang saja kau menyukainya."

Aku merampas snack nya dengan ekspresi tidak suka.

"Aku tak tau Haneul menyukainya atau tidak. Tapi sepertinya akhir-akhir ini ia terlihat sangat kagum dengan Woojin." Hyunki melanjutkan perkataannya lalu tertawa kecil.

"Woojin pindahan dari mana? Kenapa pindah ke sekolah kita?"

"Hmm.. setahuku Woojin itu dari Busan dan pindah ke Seoul ingin mengembangkan bakatnya."

Aku hanya mengangguk mengerti. Hyunki beranjak dan hendak meninggalkanku.

"Oh iya, tadi saat Woojin bilang dia ingin mengembangkan bakatnya, Haneul memberitahunya bahwa akan sangat bagus jika Woojin bergabung dengan club dance." Hyunki berkata saat sudah berada di pintu.

Mwoya? Kalau saja aku ketua, aku tak akan mengijinkan namanya terdaftar di club dance.

.
.
.

[TBC]

Hi. Sorry for very long hiatus.
And welcome my new cast wkwk.
Klo belum kenal,

Park Woojin, Wanna One

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.Park Woojin, Wanna One.

See you in next chap.. ur vomment r my strength😘

This Feeling [Completed✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang