Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah. Aku penasaran apa yang akan terjadi hari ini. Sambil menatap kaca dikamar, aku berpikir apa yang harus kulakukan nanti. Ah bikin pusing. Udahlah gak usah dipikir, ntar juga dijalani kan.
"Al, turun sini. Sarapan dulu kalo sebelum berangkat." Kata mama memanggilku dari dapur.
"Iya Ma, ini Alisha masih siap - siap."
Tiap pagi mama selalu menyuruhku untuk sarapan sebelum aku pergi sekolah. Di meja makan sudah ada ayah dan Andi menungguku. Kami memang selalu sarapan bersama setiap pagi, sudah jadi kebiasaan sih. Jadi kalo nggak sarapan bareng, seperti ada yang kurang. Hahaha
"Suwe tenan Putri Keraton iki," kata adekku dengan tatapan evilnya
(artinya : Lama bener Putri Keraton ini)Yah begitulah Andi memanggilku dengan sebutan putri keraton. Dia bilang, aku selalu lemot dalam mengerjakan sesuatu. Nggak gercep kayak dia. Yah emang sih, semua kan butuh mikir kalo ngerjain sesuatu. Gak perlu buru - buru juga.
"Ngajak berantem Lu ya," kataku sambil mencubit pipinya.
"Wes toh, moso wes gedhe jek tukaran wae" kata Mama. (Udah ah, masa udah gede masih berantem mulu)
"Lah mbak iki ancene lemot koyok siput, Ma." (Lah kakak ini emang lemot kayak siput, Ma)
"Terus kalo Kakak siput, kamu apa? Bekicot?" tanya Ayah.
"Hahahaha..." semua tertawa
"Udah cepet dihabisin sarapannya, terus berangkat sekolah" kata Mama.
Aku berangkat ke sekolah naik sepeda motor, jarak rumah dari sekolah lumayan jauh sih, sekitar 15 menit kalo naik motor. Setelah sampai disekolah, aku memarkirkan motorku, dan aku melihat diparkiran udah hampir gak ada tempat buat parkir.
Aku lihat jam, ternyata udah hampir jam 7. Kayaknya agak telat kalo berangkat mepet - mepet. Sambil mikir mau diparkir dimana ini motor, tiba - tiba ada suara motor dari belakangku. Seorang cowok pake motor ninja merah dan keliatannya sih ini cowok juga mikir mau parkir dimana.
Akhirnya aku turun dari motor dan mencoba buat merapikan motor yang diparkiran, biar ada sedikit ruang buat parkir motorku. Cowok itu sepertinya memperhatikanku saat aku memindahkan sepeda motor untuk parkir. Tapi aku nggak bisa liat wajahnya karena dia pake helm yang menutupi wajahnya. Nggak tau deh jenis helm apa itu, pokonya yang dipake sama kayak si Boy itu.
Lalu dia akhirnya turun dari motor dan membantuku memindahkan motor - motor yang gak teratur diparkir.
"Sini aku bantu," katanya menawarkan bantuan.
"Oh iya, makasih."
"Emang kadang suka gak teratur kalo markir motor."
"Oh gitu."
"Yah begitu."
Akhirnya motorku dan motornya diparkir bersebelahan. Pas dia buka helm, entah kenapa ada aura yang membuatku beberapa detik nggak bisa berhenti menatapnya. Tapi secepatnya aku menyadarkan diri.
"Kamu kelas apa?"
"Emm...kelas 11 IPA 2."
"Anak baru ya?"
"Iya."
"Hati - hati ya, wali kelasnya suka makan papan tulis" katanya sambil berbisik ditelingaku.
Sontak aku kaget dan menatapnya dengan heran, lalu dia langsung berjalan meninggalkanku. Aku berpikir bahwa cowok itu aneh dan nggak jelas. Lalu aku berjalan menuju ruang guru untuk menemui Bu Nuri, wakil kepala sekolah yang juga merupakan teman mamaku waktu SMA dulu. Aku diterima di sekolah ini juga berkat bantuan dari Bu Nuri. Lalu beliau mengantarkan aku ke kelas baruku.
"Selamat pagi Bu Nida, maaf mengganggu sebentar" kata Bu Nuri kepada guru yang sedang mengajar di kelas.
"Pagi Bu Nuri, oh ada murid baru rupanya."
"Iya Bu. Mohon dibimbing ya Bu, saya mau kembali ke kantor dulu. Ada berkas yang harus saya kirim."
"Mari silahkan Bu."
"Alisha, sama Bu Nida ya. Ibu mau ke kantor."
"Oh iya Bu."
Akhirnya aku berada di kelas baruku. Aku melihat sekeliling kelas dan wajah - wajah dari teman sekelasku, dan Bingo...aku melihat sesosok wajah disudut kelas yang kulihat tadi pagi di parkiran.
"Anak - anak, perkenalkan teman baru kalian. Namanya Alisha Putri, dia pindahan dari Jakarta. Tolong dibantu ya kalau dia merasa kesulitan."
"Siap Bu," kata mereka dengan serempak.
"Nah, Alisha kamu duduk di sebelah Fian ya. Itu yang dipojok."
What...aku sebangku sama cowok itu?? Ahh entah kenapa sepertinya ada sesuatu yang menghubungkan aku dengannya. Mau tak mau aku harus duduk disebelahnya karena kursi sudah penuh dan hanya itu yang tersisa.
Saat aku duduk disebelahnya, aku sempat melirik kearahnya, tampaknya ia biasa - biasa saja ketika dia tahu bahwa aku teman sebangkunya. Dan ia tidak menatapku sama sekali, bahkan ia tidak mengajakku bicara. Ah apakah aku yang harus memulai duluan? Tapi sepetinya ia sedang asyik mengerjakan sesuatu. Saat aku lihat, ternyata ia sedang menggambar. Lumayan bagus sih menurutku. Yaudah lah biarkan dia dengan keasyikannya.
"Gimana?" katanya mengejutkanku
"Apanya?"
"Yah menurutmu."
"Tentang apa?"
"Duduk disebelahku."
Aku langsung memasang muka bingung. Nih anak ngapain sih, apa dia segrek ya? Atau dia modusin gue? Batinku bertanya - tanya soal cowok ini. Gak mungkin kan dia modusin gue di hari pertama gue sekolah.
"Emm...gak masalah sih. Duduk dimana aja sih gak masalah."
"Beneran?"
"Iya. Emang kenapa?"
"Nggak apa - apa sih."
"Oh yaudah."
"Takutnya ntar kamu terpesona."
"Sama siapa?"
"Sama aku."
"What....."
"Udah tuh perhatiin pelajarannya," atanya mengalihkan pembicaraan
Yah sekilas kalo diliat - liat dia mirip gitu sama si TaeYong NCT itu (Btw, yang gak tau TaeYong bisa search di google dah :D), kayak ada manis - manisnya gitu. Dia adalah temen pertamaku disekolah ini. Yah meskipun secara nggak disengaja sih. Udah keren, tinggi, ganteng, cool lagi. Kayaknya sih dia masuk ke dalam jajaran Most Wanted di sekolah ini. Kayaknya sih. Tapi entahlah, aku juga belum terlalu kenal dengan Fian. Statusku sekarang hanya sebatas teman sebangkunya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear You
RomanceKamu...Dengarkan apa yang akan kusampaikan, tentang semua, tentang apa yang ada dalam hatiku yang tak pernah sekalipun kuingkari. Tentang sebuah rahasia kecil, yang mungkin akan mengubah hidupmu -Fian Aku tak tahu. Ini benar - benar membingungkan. S...