DUA

10.2K 671 14
                                    

Hati siapa yang tidak panas ketika melihat ekspresi lelaki di depannya ini. Ekspresi merendahkan karena merasa berkuasa dan sombong.

Amina harus menghela napas panjang demi pengendalian emosinya. Jelas-jelas dua hari yang lalu ia mendapatkan telepon bahwa lamaran kerja yang diajukan dua bulan lalu diterima.

Dengan semangat empat lima Amina memenuhi undangan untuk masuk kerja Senin ini. HRD meminta ia menghadap CEO terlebih dahulu sebelum penandatanganan kontrak.

Alasannya jelas, posisi yang akan Amina tempati adalah sekretaris CEO sehingga pihak HRD diminta oleh bigboss sendiri untuk membahas detil penting yang harus Amina sanggupi sebelum tandatangan hitam di atas putih.

Tapi apa yang dialami Amina saat ini betul-betul tidak masuk diakal.

CEO, seorang lelaki sombong tak tahu etika itu sedang menelpon HRD dan menyalahkan mereka atas kehadiran Amina.

Tak sesuai kriteria katanya!

Tak pas!

Bukan sekretaris profesional?!

Oh tidak... Kalimat terakhir lelaki itu membuat kesabaran Amina menipis. 

Apa kata lelaki itu?! Ia menyebut Amina penasihat spiritual?!

Tidak ada lagi toleransi untuk lelaki tak tahu sopan santun ini!!

"Maaf pak...saya rasa anda harus baca ulang cv saya" cetus Amina memotong pembicaraan via telpon lelaki itu.

"Ya??" Gerard menahan gagang telpon.

"Tolong cv saya dibaca dulu sebelum memutuskan apa saya layak di posisi sekretaris atau tidak. Saya bukan melamar kerja untuk jadi penasihat spiritual...".

Gerard mematikan telpon setelah meminta pak Taufan ke ruangannya. Tanpa minat ia membuka map merah yang terletak di sudut meja. Ia memang belum membaca cv itu.

Bisakah dengan membaca dokumen ini pikirannya berubah? Membuat ia terkesan?

Amina Salamah...

Hmm...Gerard tersenyum mengejek.

Alis Gerard naik ketika membaca baris demi baris berikutnya. Sekolah unggulan... Universitas terbaik... Nilai terbaik... Prestasi non akademik yang luar biasa...dan nafas Gerard tertahan ketika membaca pengalaman kerja perempuan di depannya.

Sempurna!

Perempuan ini jelas tidak sedang mengarang indah di curiculum vitaenya  karena Gerard menemukan beberapa lampiran yang dilampirkan di bagian belakang cv. Dokumen yang mendukung keaslian cv Amina lengkap dan tersusun rapi.

Sekali lagi Gerard berujar dalam hati, 'Its perfect'

Give Love A TryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang