DUA BELAS

6.3K 496 11
                                    

Mencek email masuk selalu menjadi hal pertama yang Gerard kerjakan setiap tiba di kantor. Dari sekian banyak inbox, tentu email dari PT Dracolah yang ia tunggu.

Yes!!

PT Draco baru saja mengirim email pemberitahuan bahwa PT Graha Mandala memenangkan tender proyek pembangunan smelter bauksit mereka di Kepulauan Riau. Detail berikutnya akan dibicarakan pekan depan di kantor pusat PT Draco, Singapura. Gerard akan langsung memimpin tim ke Singapura, yang juga menyertakan Amina dalam tim ini.

Ketika mendengar ia diikutsertakan dalam tim, seperti biasa Amina tidak berkomentar apa apa. Ia bersikap profesional, memberikan 100% dirinya ketika bekerja. Walau ia merasa tidak akan terlalu dibutuhkan dalam tim ini, tetapi ia berusaha menghormati keputusan Gerard tanpa banyak tanya. Siapa tahu Gerard butuh notulen atau reminder hidup untuk jadwalnya. Amina tahu jadwal Gerard tidak padat. Semuanya hanya berhubungan dengan PT Draco.

Tapi ya sudahlah... Bonusnya bisa bertemu Madam Beatrice. Dengan begitu ia bisa menolak langsung tawaran kerja yang madam Beatrice berikan dan berbasa basi agar perempuan paruh baya itu tidak tersinggung.

Amina baru akan memeriksa ulang map map yang harus ditandatangani Gerard ketika handphonenya bergetar dengan layar bertuliskan pesan baru dari Bunda. 

Ada apa?

Amina mengernyit menyadari bahasa sms itu berbeda. Bukan bahasa yang digunakan Bunda. Jelas ini ART mereka yang mengirim pesan via hp bunda.

'Aslkum non Nana'

'Bunda jatuh Non'

'Saya bawa ke Rumah Sakit'

Amina membaca ulang kalimat demi kalimat. Alhasil, dengan tangan gemetar ia menelpon hp Bundanya yang diangkat mbok Yanti ART rumahnya.

Kata-kata mbok Yanti membuat Amina pucat. 

Bunda sakit

Mereka sedang di ambulance dalam perjalanan ke Rumah Sakit!

⬛⬛⬛

Bagaimana cara menjelaskan pada Pak Gerard bahwa ia tidak bisa ikut ke Singapura??

Sudah lima menit Amina hanya berdiri mematung di depan pintu bosnya itu. Jam istirahat ia habiskan untuk bolak balik ke RS. Dari dokter jaga UGD tadi, diagnosanya adalah Bunda darah tinggi. Sempat jatuh dan pingsan, Bunda diminta untuk tidak langsung pulang dulu. Dokter ingin melihat perkembangan sampai malam ini. Jika tidak ada yang membahayakan, besok boleh pulang dan rawat jalan.

Saat siuman Bunda mengeluh pantatnya yang sakit akibat terhempas tadi. Amina bersyukur Mbok Yanti sigap menangkap Bunda sehingga bagian vital seperti kepala tidak terbentur. Selain itu, bunda mengeluh sakit kepala, leher, dan pandangan berkunang kunang. 

Amina tidak tega meninggalkan bunda sendirian di rumah. Mbok Yanti sama tuanya dengan bunda. Dua orang tua tidak akan lebih baik. Tetap akan lebih menenangkan jika Amina ada di sisi bunda.

Harus! Ia harus mengatakan keberatannya untuk ke Singapura! Amina meneguhkan hatinya.

Setelah menyiapkan mental, Amina mengetuk pintu ruangan bosnya itu.

"Masuk..."

Amina disambut penuh senyum. Suasana hati Gerard sedang baik karena berhasil memenangkan tender. Proyek ini bisa menjadi langkah awal memperbaiki buruknya keuangan perusahaan.

Merasa lebih pede karena penerimaan Gerard yang ramah dan hangat, Amina langsung to the point menjelaskan situasi yang sedang dihadapinya.

Bagaimana kondisi Bunda.

Alasan ia tidak bisa bepergian jauh.

Dengan penuh harap Amina berdoa dalam hati agar Gerard mengerti.

Apa yang diharapkan Amina terkabul. Gerard mengiyakan.

"Ok"

Dan untuk pertama kalinya Amina tersenyum hangat, tulus, dan penuh terima kasih pada Gerard. Senyuman yang mencapai mata pertama Amina yang pernah Gerard lihat. Amina ketika tersenyum seperti itu terlihat lebih muda, lebih cantik, dan sejuk dipandang. Satu senyuman yang membawa banyak perubahan di wajahnya.

Gerard tertegun.

Apa apaan barusan? Otaknya baru saja menyandingkan kata cantik dengan Amina?

No no no...

Amina tidak pantas bersisian dengan kata cantik.

Ia perempuan paling tidak menarik yang pernah ia kenal.

Tetapi ketika matanya kembali jatuh pada wajah yang masih tersenyum itu, Gerard menyerah! Amina saat ini betul-betul terlihat cantik. Ia sesungguhnya cantik di balik wajah datarnya itu.

Gerard membatin, pasti ini gara-gara suasana hati dirinya yang baik sehingga semua yang ada disekeliling terlihat baik. Memenangkan tender PT Draco memberi positive vibes dari dirinya.

Give Love A TryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang