ENAM BELAS

7.2K 482 64
                                    

Bagi yang bingung...
Cerita ini saya tulis dan publish 2017 lalu, dan sudah tamat. Ini tulisan pertama saya di dunia orange. Karena menurut saya karakter Leonardo itu unik, terlahirlah cerita The Love I Need pada 2018.
Jadi...bagi reader yang bingung, Leo dan Gerard disini masih single ya...

-from Author

Leonardo mengernyitkan alisnya. Sahabat Gerard itu sedang berpikir keras setelah mendengar cerita Gerard. Seabsurd absurd nya Leonardo, tetap saja dia sahabat terdekat Gerard. Mereka saling berbagi rahasia, terbuka, dan kadang saling sindir. Itu sudah biasa.

Awalnya Leonardo tertawa terbahak bahak ketika Gerard bercerita tentang situasi sulitnya untuk mempertahankan Amina. Bagi Leo itu sangat tak masuk akal. Bisa apa perempuan itu?

Hanya seorang sekretaris yang tidak menarik dan membosankan!

Leonardo benar benar merasa gagal paham mendengar penuturan Gerard tentang perebutan Amina oleh Franc, madam Beatrice, bos lama US, dan Gerard sahabatnya sendiri!

Gerard membawa gelas berisi cola ke mini bar tempat Leo sedang berpikir, lalu tertawa tawa, dan sekarang menggeleng geleng seolah ada serangga di sekitar kepalanya. Saat ini mereka berdua sedang di apartemen Gerard. Leo ditelpon oleh Gerard saat jam kerja. Masih pukul 3 sore tetapi ia dipaksa Gerard untuk bertemu.

"Cola?" Leo bertanya dengan nada mencemooh

"Kamu tahu aku tidak minum minuman beralkohol" ucap Gerard enteng

"Ok. Tapi paling tidak distoklah champagne mahal untuk kunjungan tamu-tamu penting. Males banget dipaksa ke sini disuguhi cola" Leonardo mengomel tetapi tetap menyesap sedikit cola dari gelasnya.

"Mau gofood? Kali mau pesan apa?" tawar Gerard.

"Pizza boleh juga", sahut Leo.

"Aku tidak habis pikir Franc juga tertarik" gumam Leo," Padahal sekretarisnya bahenol banget. Kalau dia merekrut Amina sudah pasti yang sekarang dipecat atau dimutasikan? Sayangnya..."

Gerard membantah," Amina itu aset! Berbeda 360 derajat dengan sekretaris yang cuma bisa dipakai cuci mata"

"Yah..cuma itu satu satunya kenapa si Amina itu bermanfaat", ucap Leo

"Tidak sesederhana manfaat saja jika dengan dia dipihakku, dana triliunan bisa masuk ke kas perusahaan", Gerard kembali bersikukuh

"Ya sudah...menikah saja dengan dia", cetus Leo cengengesan

"Gila!" Gerard mendelik

"Itu ide brilian bro! Itu jalan satu satunya untuk memastikan dia tidak akan kemana mana. Ibunya katamu sudah meninggal", Leo menatap Gerard, "It means a lot. Tidak ada lagi yang menahan dia untuk terbang ke mana mana. Ke Singapur, ke Amerika..." Leo mulai beranalisa,"Dan menurutku, bos lamanya suka dengan pekerjaan si Amina ini. Ia mempercayakan Amina untuk membantu madam Beatrice si wanita tua bertangan besi yang namanya masuk 50 wanita berpengaruh di dunia"

Leo berpikir sejenak sebelum melanjutkan,"Juga jangan lupakan Franc. Bisa jadi dia memutuskan untuk melakukan pendekatan asmara pada gadis itu"

Gerard mendengus," Amina bukan tipe wanita yang akan dikencani Franc"

"Franc pria keras kepala. Ia lambat laun akan mencari cara apapun. Dan akan semakin agresif karena tanggal masuk proposal tender tinggal sebulan lagi kan? Ia pasti bergerak cepat", Leo berkata dengan ekspresi serius.

Diam diam Gerard terpengaruh juga dengan analisa Leo.

Masuk akal..

Tetapi ketika ia membayangkan sosok Amina, Gerard tersenyum lebar. "Tidak Leo. Kamu salah. Amina bukan tipikal gadis yang mau berhubungan dengan lelaki brengsek. Ia akan menolak Franc"

Leo nyengir meremehkan pemikiran Gerard," Perempuan tetap perempuan bro! Ia baru saja kehilangan keluarga satu satunya yang ia miliki. Ia kesepian. Hatinya tidak akan menolak perhatian. Lagipula usia 31 tahun sudah terlalu tua bagi perempuan untuk cinta main main. Komitmen jelas akan menarik hati perempuan single usia 30an".

Sekarang semua terasa sangat meyakinkan..
Leo dan analisanya!

Haruskah dengan jalan menikah, Amina baru tidak akan kemana-mana??

"Ayolah Ger...", Leo menepuk bahu Gerard", Tidak akan rugi menikahinya. Ingat berapa uang tender yang bisa Graha Mandala dapatkan. Jika tahun ini keuangan perusahaan bagus dan stabil, keuntungan pasti juga akan besar. Tender kedua dari Draco benar benar bernilai besarkan? Melipatduakan keuntungan perusahaan dari 3 tahun terakhir kan?"

"Sial. Kamu jadi tahu sedetil itu", umpat Gerard

Leo terkekeh," Lagipula...kalau semua sudah dipastikan baik baik saja, kamu tinggal menceraikannya. Masalah selesai"

"Apa?!" Gerard melotot kaget, tidak menyangka akhir skenario yang dibuat leo seperti itu.

Cerai?!

Ia tidak salah dengar kan?!

"Pernikahan part time! Hanya sebagai sambilan... Kamu tidak akan rugi apapun. Menyandang status duda keren malah akan menaikkan pamormu di depan wanita. Pasaranmu makin populer bro!"

Gerard mulai emosi, "Kamu membuat segalanya seakan mudah. Amina tidak akan mau menikah dengan tiba tiba! Dia smart! Dia akan curiga !!"

Gerard berkacak pinggang, mondar mandir, " Part time?? Yang benar saja!!"

"Mudah saja", ucap Leo nyengir, seakan ia menjelma menjadi perantara bisikan setan kepada Gerard, "Perempuan alim seperti dia akan menerima lamaranmu jika alasan yang kamu kemukakan tepat".

Gerard mulai merasa Leo memberi saran paling tidak masuk akal. Dengan nada meledek, Gerard berkata,"Apa? Untuk membentuk keluarga sakinah mawaddah warahmah?"

Alasan apa yang akan membuat Amina tidak bisa menolaknya? Bahkan membentuk keluarga samara pun masih terasa aneh bagi Gerard untuk mengajak Amina menikah. Hubungan mereka berdua tidak sedekat itu...

Leo tertawa terpingkal pingkal. Segalanya semakin menarik saja!!

Ketika rasa lucu dan geli itu hilang, dengan wajah serius ia menjawab, "Tidak. Katakan padanya kalau amanat terakhir ibunya sebelum meninggal adalah menyuruh kalian menikah".

Give Love A TryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang