04

1.3K 174 3
                                    

Beradaptasi dengan lingkungan baru tidaklah mudah, apalagi bertemu dengan makhluk-makhluk lain untuk pertama kalinya. Bisa dibilang aku adalah makhluk dari dunia sihir yang paling kurang pergaulan. Aku jarang berkomunikasi dengan makhluk lain selain kaumku sendiri dulu. Aku tau tentang makhluk-makhluk di luar sana hanya dari sebuah buku. Dan buku tidak selalu menjamin kebenaran.

Aku masih memikirkan pertanyaan Jill kemarin. Rasanya aku perlu membaca buku sejarah tentang malaikat. Tapi sayangnya, ketika aku mencarinya di perpustakaan semalam, aku tidak menemukannya.

Kelas Artemis berhubungan dekat dengan alam liar. Kekuatan kaum kami adalah untuk menyembuhkan alam, menjaganya agar tetap seimbang dengan kehidupan yang sudah semakin modern ini. Beberapa dari kami juga ada yang hidup di dunia manusia. Tinggal di lingkungan yang tersembunyi dan mengawasi keadaan alam. Kelas Artemis memang sangat cocok dengan kemampuan alamiku, tapi aku tidak pernah memikirkan bahwa kelas ini juga akan mengajarkan tentang berburu.

Berburu adalah perbuatan dosa.

"Aku ingin berburu landak. Kudengar daging mereka sangat enak untuk diolah menjadi makanan," ungkap Jill yang duduk di sampingku saat pelajaran tentang berburu masih berlangsung.

Aku tidak terlalu mendengarkan pelajaran dari ny. Margaret. Aku hanya menatap buku yang terbuka di hadapanku dengan tatapan kosong―seolah-olah aku sedang membaca. Ketika ny. Margaret mengatakan pada seluruh murid di kelas apakah ada pertanyaan yang ingin ditanyakan, dengan cepat aku mengangkat tanganku. Mata coklat itu menatapku.

"Kenapa kita harus berburu? Bukankah itu artinya kita membunuh hewan yang tidak bersalah?"

Untuk beberapa detik yang terdengar hanya suara keheningan, dan mata-mata yang menatapku. "Sepertinya kau tidak mendengarkan penjelasanku yang sebelumnya. Maaf, siapa namamu?"

"Lori Rosevelt," jawabku.

"Oke Lori, sekarang aku akan bertanya padamu. Ketika kau tersesat di hutan sendirian, lalu kau kelaparan dan tidak menemukan apapun untuk dimakan kecuali para binatang buas yang bisa memangsamu kapan saja, apa yang akan kau lakukan?"

Pertanyaan ini terlalu mudah. Siapa saja pasti akan menjawab berburu hewan. Aku juga akan menjawabnya dengan mudah, tanpa beban apapun jika aku pernah berburu hewan sebelumnya. Itu dosa! Jangan pernah melakukannya lagi. Aku tidak menyadari bahwa bel telah berbunyi, sebagai tanda pelajaran telah berakhir. Para murid mulai berhamburan keluar dari ruang kelas. Tapi ny. Margaret masih berdiri di depan dengan lengan yang terlipat dan mata yang masih setia menatapku. Dia menghela napas, berbalik untuk mengambil buku yang ada di meja di belakangnya dan kemudian melangkah keluar dari kelas.

"Ada apa Lori?" tanya Jill yang masih duduk di sampingku.

"Aku tidak mau berburu."

Kulihat dari sudut mataku Jill menatap ke depan, menekan dahinya dengan jemarinya. "Lori, kau tidak perlu berburu kalau memang tidak diperlukan."

"Tapi aku benar-benar tidak mau selamanya, Jill," kataku menoleh padanya. "Aku sempat melihat para senior melakukan praktik berburu hewan di belakang gedung sekolah ini. Mereka membunuhnya."

"Itu hanya latihan, Lori. Aku yakin mereka hanya menggunakan klon."

"Bagaimana jika tidak?"

Untuk sesaat dia hanya menatap kedua mataku. Dia tau bahwa aku tidak bisa membunuh hewan. Jill tau tentangku, seperti Marissa. Membunuh hewan sama seperti membunuh diri sendiri bagi kaum kami. Aku dilahirkan untuk menyelamatkan mereka, bukan membunuhnya. "Kau pernah melakukan kesalahan?" tanyanya.

WINGS (Book #1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang