Budiman Rudiantoro

178 24 0
                                    

26 Oktober 2018

Pukul 20.01

Ruangan interogasi Komite Anti Korupsi yang kerap menjadi momok bagi para pejabat politik itu ternyata tak seburuk perkiraanku. Memang ada beberapa detail yang mirip dengan gambaran ilustrasi di film-film kriminal, seperti misalnya keberadaan cermin dua arah, juga sebuah ruangan rahasia yang tersembunyi di balik cermin itu. Akan tetapi, suasananya rupanya tak sesuram yang ada di dalam benakku selama ini.

Pencahayaan ruangan yang berukuran sekitar 5x10 meter persegi itu rasanya masih sangat layak bagi penglihatan manusia normal. Mengandalkan perpaduan antara warna cat tembok yang kalem dengan intensitas cahaya lampu yang pas, penerangan di ruangan ini terbilang sangat ramah dipandang. Hal ini juga ditunjang dengan tata desain ruangan yang sangat artistik.

Ruangan ini memang didesain menyerupai ruang keluarga yang santai. Hal ini jelas dimaksudkan untuk menghilangkan kesan angker yang kerap menjadi stigma ruangan interogasi pada umumnya. Selain itu, kesan positif yang ditampilkan oleh ruangan itu agaknya merupakan wujud kompensasi dari para penegak hukum K.A.K. untuk para saksi dan tersangka yang hendak dimintai keterangan. Untuk mengakali proses penyidikan yang sering menyita waktu, mereka perlu menjamin faktor kenyamanan bagi objek interogasi.

Paling tidak kesan nyaman itu yang tengah kurasakan saat ini. Selama satu jam terakhir ini kulitku bahkan belum sempat berkeringat. Sapuan udara sejuk yang diproduksi oleh dua unit pendingin ruangan di sudut-sudut ruangan telah digdaya menghalau hawa panas. Ketegangan yang sempat menyelimuti batinku sepanjang perjalanan menuju gedung ini seketika mencair.

Bahkan aura kenyamanan itu sudah mulai terlihat sejak aku menapakkan kaki di lobi depan. Dirga, salah satu ajudan pimpinan K.A.K., dan beberapa orang stafnya langsung menyambutku dengan hangat bak tamu kehormatan yang kedatangannya telah lama dirindukan. Tak terlihat kesan ketus di raut muka mereka. Seolah-olah mereka telah terbiasa menjaga suasana kekeluargaan di tempat ini.

KRIIITT!

Mendadak telingaku menangkap bunyi derit engsel pintu. Wajah seorang pria berkacamata tampak mengintip dari balik pintu itu. Saat ia melangkah memasuki ruangan, aku baru bisa mencermati penampilannya yang terlihat santai. Pria itu mengenakan kemeja polos coklat susu tanpa dasi. Kancing kerah kemejanya terlihat telah terbuka tanpa ada ikatan dasi yang melingkarinya. Merupakan suatu hal yang wajar lantaran waktu sudah menunjukkan lewat jam kerja.

"Malam, Pak Budiman," sapa pria belia itu dengan segenap keramah-tamahan yang terpancar dari wajahnya. "Bapak sehat-sehat saja, bukan?"

Aku mengangguk perlahan. Pria itu lalu menghampiriku dan menarik kursi yang berada di seberang meja interogasi. Tubuhnya yang berpostur ideal kemudian mendarat di kursi berpernis yang masih tampak mengkilap itu.

"Saya Sora, asisten Bu Murthi. Beliau belum bisa hadir menemui Anda di sini. Anda tentu sudah mendengar musibah yang baru-baru ini menimpa beliau, bukan? Meski kondisinya sudah membaik, fisik beliau masih terlalu lemah. Saya harap Anda mengerti."

"Saya mengerti, Saudara Sora. Justru selain untuk menyerahkan diri, maksud kedatangan saya kemari ialah untuk melaporkan sesuatu yang berkaitan dengan insiden itu."

Mendengar perkataanku, wajah pria bernama Sora itu langsung berkerut keheranan. "Maksud Anda?"

"Saya ingin..." Aku agak ragu melanjutkan ucapanku. "Saya ingin mengakui keterlibatan saya dalam peristiwa nahas itu."

"Oh," Alis Sora memanjat. "Jadi, rumor yang beredar selama ini memang benar? Selama ini publik sudah menaruh kecurigaan terhadap Anda begitu mendengar kejadian itu. "

Aku tak mampu lagi menampik tanggapan pria yang duduk di hadapanku itu. Aku tak mengira kharismaku sebagai seorang pembesar kini memudar hanya dalam waktu semalam. Keangkuhan yang dulu senantiasa menjadi ciri khasku telah luruh diterjang banjir kepasrahan. Dalam sekejap sang Goliath telah berubah wujud menjadi seorang kurcaci yang lemah tak berdaya.

LEGIUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang