Worst Day {Chapter 02}

530 69 23
                                    

"Cabuti rumput liar dihalaman belakang lalu bersihkan kandang kelinci," dia seenaknya memerintah.

"Ha?? Tapi aku sudah diluar sejak tadi pagi!" seruku kaget dan tidak terima.

"Lalu kenapa?"

"Guhh..."

"Kalau tidak mau menurut, akan kucabik kau sampai mati," dia mengeluarkan tonfanya entah darimana, "selama ini aku tidak pernah menyakiti perempuan, tapi sepertinya kau membuatku terpaksa melakukannya."

"Aku ini murid baru dan kau mengacaukan hari pertamaku tau!" aku tetap tidak mau kalah.

"Hukuman tetaplah hukuman, kau bisa urus hari pertamamu besok," dia menatapku dengan tatapan membunuh.

"Hukuman tetaplah hukuman, kau bisa urus hari pertamamu besok," dia menatapku dengan tatapan membunuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku kaget dan merinding dengan tatapannya. Instingku bilang kalau sekali lagi aku mengatakan yang tidak-tidak, hidupku berakhir disini. "Baiklah! Kulakukan!"

"Hmph, baguslah," dia menurunkan tonfanya lalu pergi.

"Dasar iblis! Bwee!" aku mengejeknya.

"Apa?" tidak kusangka dia menengok.

"T-Tidak!" aku langsung kabur.

#Author P.O.V

Dengan langkah kesal, kamu menuju halaman belakang. Bisa-bisanya laki-laki menyeramkan itu menghancurkan kehidupan sekolah barumu.

Sesampainya di halaman belakang, kamu memakai sarung tangan dan mulai menyabuti rumput liar. Untung saja rumput yang tumbuh tidak terlalu banyak.

"Apa itu artinya ada yang pernah mencabuti rumput juga disini?" gumammu penasaran. Beberapa saat kemudian kamu membersihkan kandang kelinci.

"Kiik!" suara teriakan kecil yang sedang kesakitan terdengar.

"Eh?" kamu otomatis mencari asal suara itu. Suaranya dari dalam kandang, "ah! K-Kelincinya lahiran!"

Kamu kewalahan dan membuka atap kandangnya agar bisa melihat dengan jelas.

"Umm gimana ya, aku tidak tau gimana menanganinya... tapi katanya jangan pegang anaknya..." kamu khawatir dan memutuskan untuk menemani kelinci itu.

Beberapa saat kemudian...

"Wahh! 2 anak!" serumu senang melihat dua bayi kelinci kecil yang lucu, "Tapi... induknya mati..."

Kamu membiarka anak-anaknya menyusu dulu. Lalu saat mereka tertidur, kamu mengambil induknya dan menguburnya di dekat situ.

"Istirahatlah dalam damai, kau ibu yang hebat," gumammu sambil menyatukan kedua telapak tangan.

"Hei kau," suara seseorang yang tidak kau rindukan terdenngar dari belakangmu.

Ukh... kenapa dia harus kesini lagi sih!, pikirmu yang sudah tau siapa itu, "Apa lagi--" kamu yang tadinya mau bersikap ketus berubah pikiran karena melihat laki-laki bersurai hitam itu mengeluarkan aura mengerikan.

Cloudy Heart {Hibari x Reader}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang