Hibari dan Mukuro terlihat masih bertatapan satu sama lain sampai-sampai bisa terlihat sambaran petir diantara mereka.
"Kenapa... Mukuro-senpai mau menantang Hibari-san?" ujar Tsuna heran, "perebutan jabatan?"
"Padahal jabatan mereka sama tingginya..." Yamamoto menyambung.
"Apa sekolah ini sebegitu berharganya bagi Hibari?" tanyaku.
"Entahlah, tapi kalau dipikir-pikir lagi, Hibari selalu terlihat berusaha melindungi sekolah ini apapun yang terjadi," jelas Gokudera.
Apa sebaiknya kutanya Kusakabe-senpai tentang hal ini?, pikirku.
Dari kejauhan, aku bisa melihat Mukuro dan Hibari mulai bertarung lagi. Kali ini Hibari terlihat kewalahan entah kenapa.
#Author P.O.V
Mukuro merubah matanya jadi no.1 (一). Kemampuannya membuat ilusi mata.
"Dengan ini kau tidak bisa lagi menghindariku," ujar Mukuro tersenyum licik. Dari trident-nya keluarlah kelopak bunga sakura dan Mukuro pun memutar trident-nya. Itu membuat Hibari kesulitan melihat.
"Apa itu?!" Gokudera berseru.
"Apa yang Mukuro-senpai ingin lakukan?" sambung Tsuna.
"Sakura yang tumbuh ditengah medan peperangan adalah sakura yang berdarah," kata Mukuro di balik semua bunga sakura yang menutupi dirinya itu.
"Trik murahan begitu tidak ada apa-apanya bagiku," Hibari mulai mengambil posisi menyerang.
"Benarkah?" tapi tiba-tiba suara Mukuro berpindah tepat dibelakang Hibari. Ketika dia menengok, Mukuro sudah mulai mengibaskan trident-nya. Meski Hibari berhasil menahan sedikit, tapi dia tetap terjatuh.
"Ukh..." ringisnya.
"Ada apa? Apa ini yang disebut iblis Namimori?" Mukuro tertawa puas sambil menodongkan trident pada Hibari.
"Diam," geram Hibari.
"Dengan kekalahanmu, aku akan menguasai sekolah ini, kota ini, dan merebut gadis itu!" seru Mukuro tersenyum jahat. Sayang sekali para murid tidak ada yang mendengar karena mereka ditengah lapangan yang begitu jauh dari penonton.
"Itu tidak akan terjadi," Hibari mencoba bangkit, tapi entah kenapa tubuhnya tidak seimbang, "?!"
"Oya oya, sebaiknya kau tidak bergerak dulu. Karena trik yang kugunakan tadi juga mempengaruhi syarafmu yang lain melewati mata," Mukuro menyeringai.
Dari kejauhan, semua memperhatikan dengan tegang. Tidak tau ingin membela siapa, tidak tau mana yang akan menang.
"Mukuro itu... dia menggunakan trik!" seru Gokudera.
"Apa maksudmu?" tanyamu.
"Trik tadi itu menyebabkan penglihatan jadi terganggu sehingga mempengaruhi syaraf otak lain yang menyebabkan tubuh sulit dikendalikan," jelas Gokudera serius sambil membaca buku catatannya.
"Karena itu tadi Hibari sedikit goyah?" tanya Yamamoto.
"Ya, ini pertandingan serius..." lanjut Gokudera.
"Apa mereka tidak terlalu jauh...?" kata Tsuna khawatir.
Aku sendiri entah kenapa ingin menghentikan ini. Mukuro adalah orang yang baik, tapi aku juga tidak mau melihatnya melawan Hibari.
Mukuro yang melihat Hibari tidak berdaya (?) pun terus mencari kesempatan untuk menghajarnya. Hibari yang masih terpengaruh dengan trik Mukuro tadi tidak bisa melawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cloudy Heart {Hibari x Reader}
FanfictionSeperti bangsawan penyendiri yang tak terikat oleh apapun. Seperti awan yang melayang dan tak dapat di tangkap. Hibari Kyōya, ketua komite kedisiplinan SMA Namimori sekaligus orang yang sudah menguasai hampir seluruh daerah Kota Namimori. Sementara...